Hidup di Jakarta yang rawan membutuhkan persiapan ekstra. Yang tinggal di daerah rawan banjir harus selalu siap, yang nggak tinggal disanapun juga harus waspada karena sering kena imbasnya juga seperti kena pemadaman listrik, akses jalan tertutup, dsb dkk. Pengalaman dari beberapa kali benhil kena banjir bikin kami sekeluarga jadi siap-sedia kalo pas banjirnya datang. Yah minimal untuk mengurangi paniknya deh. Berikut beberapa tipsnya:

  • Dalam box plastik kedap air atau di tempat tinggi yang mudah dijangkau, siapkan barang-barang berikut minimal untuk kebutuhan 24-36 jam kedepan:
  1. Air mineral, minimal 1 botol besar 1.5L per anggota keluarga (kemarin akhirnya kami mengeluarkan stok air mineral gelas & menampung air dispenser sebelum mesinnya diselamatkan)
  2. Makanan instan siap-santap yang tahan lama: pre-cooked nugget, corned beef, cokelat, biskuit, wafer, keripik kentang, pisang
  3. Kotak P3K berisi obat luka, plester band-aid, gunting, pisau lipat, perban, alkohol 70%, obat untuk penyakit tertentu yang diidap & cairan desinfektan dettol untuk membersihkan tangan-kaki
  4. Senter, baterai, lilin & korek api
  5. Jas hujan, payung & sepatu bot karet (kalau ada)
  6. Pelampung tiup (kemarin itu gue & Baim hanya menyiapkan untuk Alma belajar berenang, ternyata kepake juga di saat2 genting begini. Beli merk BestWay di Ace Hardware Rp.39.900,-)
  7. Peluit a.k.a periwitan (penting untuk memanggil bantuan kalau terjebak)
  8. Spidol permanent marker
  9. Tissue basah antiseptik
  10. Popok 1 pack isi 20 & susu UHT 2 kotak @ 1L (untuk Alma)
  11. Tali tambang plastik & kantong sampah besar (kalau ternyata lupa siapin jas hujan, kantong sampah bisa dijadikan jas hujan darurat)
  12. Batere handphone cadangan & powerbank yang fully charged, masukkan dalam handphone pouch waterproof. Tulis juga nomor-nomor penting/darurat di pouch tersebut.
  13. Sepasang baju-celana dari bahan yang mudah kering (biasanya polyester)
  • Siapkan dokumen-dokumen penting dalam ransel kedap air/dry bag. Begitu harus evakuasi tinggal angkut saja
  • Pantau terus kondisi banjir lewat radio atau socmed, tapi hemat2 juga batere alat komunikasi. Balas kabari yang penting-penting terlebih dahulu.
  • Kalau air sudah masuk rumah, sebaiknya langsung matikan listrik tanpa harus menunggu dipadamkan dari pusat
  • Berkoordinasi dengan tetangga sekitar, ikuti berita terbaru seputar kondisi daerah sekitar saat banjir, posko evakuasi ada dimana & rute mana yang bisa dilalui
  • Jika akan meninggalkan rumah untuk evakuasi/mengungsi, pastikan semua jendela & pintu sudah dikunci serta semua listrik sudah dimatikan. Ingat berdoa sebelum berangkat.
  • Jangan tinggalkan anak balita sendirian dalam kamar yang sudah tergenang air, apalagi kalau anaknya sedang tidur & suka lasak
  • Jangan percaya/ikut menyebarkan berita HOAX. Hanya ikuti berita & himbauan dari sumber terpercaya seperti BMKG (@infoBMKG), badan-badan resmi penanganan bencana (@BPBDJakarta) serta badan lainnya seperti kepolisian (@TMCPoldaMetro) & radio yang up-to-date menyiarkan info terkini kondisi banjir (@RadioElShinta)
  • Jangan panik. Panik lebih cepat menguras tenaga. Untuk itulah gunanya poin-poin di atas dilakukan, supaya tetap tenang & mengendalikan diri dalam situasi darurat
  • Jangan nekad atau terburu-buru ingin mengungsi lantas melewati jalan yang masih dilalui arus air yang kuat atau masih tinggi genangan airnya. Makin dalam air, makin kuat arus & tekanan di dasarnya. Kalaupun harus mengungsi, pastikan dibantu oleh tim SAR & naik perahu karet. Utamakan wanita, ibu hamil, lansia & anak-anak untuk mengungsi terlebih dahulu
  • Kalau ada baju renang terusan atau bicycle pants & kaus dari bahan polyester, sebaiknya gunakan saat akan mengungsi melewati genangan banjir. Bahan polyester tidak senyaman katun, tetapi cepat kering kalau basah/setelah dicuci-bilas.
  • Siapkan tongkat kayu yang cukup kuat; saat berjalan dalam genangan air, tongkat kayu berguna untuk bantu berpijak & memeriksa kondisi pijakan yang tertutup permukaan air
  • Kalau mengungsi dengan berjalan kaki, berjalanlah di tengah jalan. Berjalan di tepi jalan yang dekat dengan parit/got lebih bahaya karena permukaan parit/got tertutup genangan air & tidak tampak, bahaya kejeblos & terseret arus.

Itu saja yang kemarin kami sekeluarga siapkan. Semoga tipsnya bermanfaat untuk mengantisipasi kejadian banjir. Hope for the best, but always prepare for the worst 🙂