Langsung saja ya.

Saya banyak terima DM dari orang-orang yang nanya seputar apa saja yang harus disiapkan kalau mau pindah/studi/jalan-jalan ke Norwegia. Isi DM-nya juga beragam: dari mulai yang nanyanya spesifik, sampai yang nanyanya mbingungin (yang nanya bingung, dan saya yang baca juga ikut bingung). Tapi ini bisa dimaklumi sih, karena info tentang travelling to Norway atau living in Norway buat orang Indonesia itu nggak banyak. Orang Indo kalau mau jalan-jalan ke Eropa, mengunjungi Norwegia yang nyaris mepet ke kutub utara ini pasti jadi prioritas ke sekian setelah Belanda, Perancis, Jerman, UK, Spanyol, Italia dan negara-negara Eropa lainnya.

Dibandingkan waktu 4 tahun lalu kami pertama kali tiba di Norwegia, ternyata sekarang makin banyak orang Indonesia yang ke Norwegia, baik itu buat pindah, studi, nyusul keluarga, maupun halan-halan melancong. Makin banyak juga yang japri buat tanya2 seputar persiapan kalau mau ke Norwegia.

Berikut gue coba rangkum beberapa hal penting yang harus disiapkan kalau mau ke Norwegia: 

#1 Offer Letter

Offer letter di sini maksudnya dalam bentuk surat tawaran pekerjaan (job offer letter) dari perusahaan di Norwegia, atau acceptance letter dari perguruan tinggi Norwegia bagi mereka yang diterima studi di Norwegia, atau surat pernyataan dari anggota keluarga yang tinggal di Norwegia untuk family reunification (hanya untuk pasangan dan anak yang akan menyusul ke Norwegia; untuk orangtua dan saudara kandung hanya bisa berkunjung). Harus punya surat ini? Ya harus, lagian mau apa lagi ke Norwegia kalau bukan untuk bekerja, studi, jalan-jalan, atau kumpul sama keluarga? OK lah, kalau ke Norwegia hanya untuk jalan-jalan mah nggak perlu offer letter kok, tapi bakal diminta list itinerary perjalanan, copy booking tiket & hotel, dan bukti finansial seperti copy terbaru rekening koran.

Buat yang mau belajar di Norwegia: yang akan studi master, statusnya adalah pelajar/mahasiswa… tapi untuk studi doktoral (PhD), statusnya adalah sebagai skilled worker. Peneliti/researcher juga masuk dalam kategori skilled worker.

#2 Akomodasi

Kalau sudah dapat surat job offer/acceptance letter/surat pernyataaan dari anggota keluarga di Norwegia, selanjutnya yang harus dicari adalah akomodasi alias tempat untuk tinggal selama di Norwegia.

Soalnya buat apply visa, mereka pasti minta keterangan selama di Norwegia nanti bakal tinggal di mana. Kalau cuma mau jalan-jalan ke Norway, gampang ya… cukup sertakan copy booking confirmation dari hotel/airbnb yang dipesan. Buat yang kuliah, segera daftar buat dapat tempat tinggal di dormitory/asrama/ perumahan mahasiswa yang disediakan oleh kampus. Buat pekerja, coba ditanyakan ke perusahaan apakah mereka menyediakan akomodasi sementara atau harus cari apartemen/rumah sewa sendiri. Definisi akomodasi yang ditulis di UDI: “This can be a house, apartment, a room in a shared flat or similar. If you are renting, you must hand in a written rental contract which is approved by the house owner, manager or housing co-operative. If you do not yet know where you are going to rent, you can instead write an explanation on a separate sheet regarding where you are planning to live and how you will organise this“.

Kalau harus cari apartemen/rumah sewa sendiri, silakan cek www.finn.no, www.hybel.no, atau airbnb Norge (biasanya ada harga khusus kalau mau sewa airbnb >6 bulan).  

#3 Visa

Kalau sudah punya offer letter, silakan apply visa untuk masuk ke Norwegia. Sebelumnya, daftar dulu ke website direktorat keimigrasian Norwegia (UDI) di www.udi.no, pilih bahasa Inggris. Halaman depannya seperti ini:

Kalau mau apply visa, klik “Want to apply”, lalu ketik pilihan negara ‘Indonesia’, nanti akan masuk ke halaman ini:

Di situ akan terpampang nyata beberapa kolom pilihan persyaratan apply visa, seperti persyaratan visa untuk family immigration, work immigration, visit and holiday (yang mau jalan2 nih), au pair, study permit, permanent residence, dan lainnya. Lebih lanjutnya silakan klik masing-masing kolom dan baca aza ya.

Oh ya, kalau mau ke Norwegia buat jalan2, apply visanya itu visa Schengen ya. Norwegia memang tidak bergabung dalam Uni Eropa (EU) tapi bergabung dalam perjanjian Schengen Area.

Dalam website UDI ini harus masukin semua data-data pribadi anda, pasangan dan anak (kalau ada), orang tua, dan saudara-saudara kandung. Ini harus diisi dengan keterangan yang sebenar-benarnya dan sesuai dengan keterangan yang tertera dalam dokumen resmi yang dirilis pemerintah Republik Indonesia (akte kelahiran, kartu keluarga, paspor, KTP, buku nikah, dan lainnya).

Kalau data-data ini sudah diisi semua, UDI akan mengirimkan email copy surat pengantar (cover letter) kepada anda beserta list dokumen yang harus anda siapkan untuk prasyarat apply visa sesuai kebutuhannya. Apakah itu buat nyusul keluarga ke Norwegia, buat bekerja, buat studi, etc… beda-beda butuhnya, silakan baca sendiri aza.

Surat pengantar ini selanjutnya tolong di-print, ditandatangani, dan disertakan bersama copy offer letter/acceptance letter, surat keterangan akomodasi/booking confirmation, dan kumpulan dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk apply visa. Oh ya, sama siapkan pasfoto berwarna ukuran paspor dengan latar belakang warna putih (ini dijelaskan juga di websitenya UDI, baca aja sendiri). Kalau di Jakarta, dokumen untuk apply visa ini dimasukkan lewat VFS Global di Kuningan City Mall lantai 1. 

Ini akan membawa kita ke prasyarat selanjutnya, yang paling seru…

#4 Terjemah & Legalisir Dokumen

Untuk apply visa ke Norwegia, selain butuh job offer/acceptance letter, cover letter dari UDI, juga butuh copy dokumen yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris DAN dilegalisir oleh kementerian di Republik Indonesia yang merilis dokumen tersebut. Ini mengapa saya bilang paling seru karena… yah, tahu sendiri ya ajaibnya urusan birokrasi di Indonesia. Empat tahun yang lalu sih urusan terjemah & legalisir dokumen2 ini masih ajaib. Nggak tahu kalau sekarang… semoga ‘keajaiban’nya sedikit berkurang.

Dulu waktu saya dan anak apply untuk family immigration, dokumen yang butuh dicopy-diterjemahkan-dilegalisir itu hanya paspor, akte kelahiran, kartu keluarga, dan akte/buku nikah. Sekarang kurang tahu deh… bisa jadi jenis dokumen yang UDI minta sudah beda lagi. Again, silakan baca aja di website UDI. And… yes, the webpage content is either in norsk or in english; you can use GoogleTranslate app tool, or ask someone you know for a help.

#5 Biaya-biaya

Ini saya tulis sekalian aja ya di sini, biar nggak kaget. Iya, buat apply visa ke Norwegia itu butuh duit. Dan buat terjemah + legalisir dokumen di Indonesia juga (masih) butuh duit. Untuk biaya resmi apply visa ke Norwegia, silakan cek sendiri di webpage UDI… saya nggak hapal masing2 harganya karena beda tipe visa, beda-beda pula biaya aplikasi visanya. Pembayarannya secara online (kredit Visa/Mastercard). Baca aja di webnya UDI, di situ dijelasin kok.

Bagi yang masih bingung sama penjelasan mengenai jenis-jenis dokumen untuk aplikasi visa, silakan cari infonya di halaman depan website UDI di kolom Checklist.

 

Kalau semua dokumen prasyarat aplikasi visa ini sudah diisi, disiapkan, lalu dimasukkan ke VFS dan dibayar biaya-biayanya, tinggal tunggu deh sampai dapat kabar dari VFS.

Sembari nunggu kabar dari VFS, marilah kita banyak-banyak doa wirid, sabar, dan… nyicil siap-siapin kebutuhan lainnya buat selama di Norwegia nanti. Loh segala surat ini-itu dan bayar ini-itu, nggak cukup? Hehe, nggak cukup… tapi yang harus disiapin selanjutnya ini nggak kalah pentingnya lho. Biar nggak repot, cukup siapkan yang penting-penting saja.

Nanti saya bakal bahas di postingan selanjutnya ya! 😉