Di postingan sebelumnya sudah dibahas beberapa persyaratan untuk aplikasi visa ke Norwegia. Semua dokumen aplikasi visa sudah dimasukkan lewat VFS? Daripada bengong nunggu kabar kapan visa-nya beres, mari kita siapkan beberapa kebutuhan untuk travelling ke Norwegia dan setibanya di sana.

Dari pengalaman yang udah-udah, berikut hal-hal penting yang dibutuhkan oleh travellers adalah:

  • visa (udah dibahas di sini yaa)
  • tiket (one way atau roundtrip/pp, tergantung kebutuhan)
  • akomodasi (udah sedikit dibahas di sini)
  • travel insurance
  • uang & kartu-kartu pembayaran
  • simCard buat telepon dan internet data-plan
  • pakaian/sepatu/gears lainnya
  • ransum perbekalan dan obat-obatan pribadi

Yukmariii bahas satu-persatu.

Buat aplikasi visa dan pemilihan akomodasi, silakan baca tulisan ini. Bagi mereka yang mau ke Norwegia untuk jalan-jalan, bisa coba cari penginapan hotel/hostel/sewa apartemen via booking.com, airbnb.com, atau hotelscombined.com. Kalau mau cari review akomodasinya bisa cek di tripadvisor.com. Tripadvisor juga memuat buanyak info seputar tourist attraction, tempat makan, dan penyedia tur di kota-kota yang hendak dikunjungi selama di Norwegia. Dari mulai aurora sightseeing tour, fjord sightseeing tour, whale watching tour, dog sledding, museum, taman-taman, sampai cafe dan resto, silakan cari reviewnya di Tripadvisor (bisa disortir berdasarkan rating atau harga). 

Buat tiket pesawat, monggo coba cari promo tiketnya di search engine skyscanner.net & momondo.com, atau unduh aplikasinya sekalian. Kalau udah ada appnya di hape, kan enak bisa iseng2 nyari tiket promo sambil nongkrong di WC daripada bengong. Bisa juga coba cari tiket promo di secretflying.com. Kalau buat jalan-jalan melancong ke Norwegia (baik itu bagian dari tur keliling Eropa, maupun mengunjungi saudara atau kenalan/teman di Norwegia) harus beli tiket pergi-pulang/roundtrip. Bagi yang ke Norwegia buat pindah bekerja, studi, atau nyusul keluarga ya cukup siapin tiket one way dulu aja.

Travel insurance alias asuransi perjalanan, ini optional sih. Tapi kalau rencana mau ke Norwegia pas bulan-bulan musim dingin, mending beli sih. Kalau sampai terjadi keterlambatan pesawat atau flightnya rescheduled atau cancelled karena faktor cuaca, biaya penggantian tiket atau alih jadwal flightnya bakal dicover oleh asuransi perjalanan ini. Pernah ada teman mau terbang Tromso-Oslo di bulan Januari dan seharian itu semua penerbangan ke Oslo cancelled karena airport Oslo tutup akibat badai salju. Kebayang gak kalau biaya ganti tiket sebesar NOK4000++ gak dicover asuransi perjalanan? 

Mengenai uang dan kartu-kartu pembayaran. Nah ini dia. Di Norwegia nyaris semua transaksi keuangan bisa dilakukan secara cashless, pakai kartu. Kartu kredit Visa/Mastercard ya, bukan kartu remi. Kalau kartu debit? Hmmm, setahu kami sih di sini kartu debit keluaran Indonesia hanya bisa dipakai buat tarik tunai di ATM. Iya sih, beli ini-itu masih bisa pakai cash/tunai… tapi menurut saya, enakan pakai kartu kredit. Soalnya kalau mau bayar pakai tunai harus tarik tunai dulu dari ATM, trus kena biaya potongan apalagi tarik tunainya di ATM luar negeri. Belum lagi nanti rugi di kurs konversi mata uang rupiah IDR ke norwegian kroner NOK. Duit bakal lebih banyak kepotong buat biaya ini-itu. Teman kami pernah cerita, dia tarik tunai di ATM Norwegia pakai kartu debit CIMB Niaga AirAsia Saver dan kartu debit Commonwealth Bank nggak kena biaya potongan sepeserpun… Tapiiii dalam rekeningnya harus ada minimal saldo sekian sekian juta buat dapat fitur bebas biaya tarik tunai di ATM manapun di luar negeri. Silakan tanyakan ini ke CS bank ybs. 

Menurut kami sih, mumpung masih di Indonesia, siapkan kartu kredit Visa/Mastercard dan dana secukupnya buat kebutuhan awal-awal pas di Norwegia, terutama bagi mereka yang pindah untuk menetap/kerja/studi. Kartu kredit dan dana darurat ini penting buat awal-awal beli kebutuhan pokok seperti beli makanan, belanja groceries, beli tiket bus/kereta, beli simcard, serta buat bayar sewa bulanan dan deposit rumah. Oh ya, pastikan kartu kreditnya harus ada Chip-nya ya, biar bisa dipakai untuk transaksi cashless selama di Norwegia.

nyang kayak gini nih, kartu kridit yang ada chip-nya (gambar: pexels.com)

 

Ah kalo tarik tunai duitnya kepotong ini-itu, pake kartu kridit nanti kaget pas bayar di akhir-akhir, gimana kalau bawa tunai segepok aja dari Indonesia? Ya silakan kalau mau coba. Kalau bawa duit bergepok-gepok di atas NOK25.000 (kira-kira sekitar EUR2500 atau USD3000), ya harus declare dulu pas melewati imigrasi. Kalau nggak declare trus apes kena random check & ketahuan, palingan nanti bakal ditahan sama pulisi dan duitnya dipotong 25%.

Lha kalau mau bawa tunai asal ngisi dompet aja buat jaga-jaga, mending bawa USD atau EUR? Di Norwegia, semua transaksi tunai hanya menerima mata uang NOK. Jadi mau EUR ataupun USD, keduanya sama2 harus ditukarkan dulu ke NOK.
Tapi kalau ke Norwegianya sembari jalan-jalan keliling Eropa, enakan bawa EUR sih. Obviously, kalau singgah dulu ke negara2 Eropa lainnya, mata uang EUR lebih kepake. Kalaupun rencana ke negara di Eropa yang mata uangnya bukan EUR seperti UK, Czech, Swedia, atau Polandia, enakan tukar dari EUR. Rugi euy kalo kena double conversion. Plus, kalau pas menuju Norway transitnya di airport negara2 Eropa, uang EUR juga bisa langsung dipakai buat jajan.

Satu lagi yang PENTING UNTUK DIINGAT: sebelum berangkat ke Norwegia, hubungi CS bank yang issued kartu kredit/debit buat buka blokir kartu… jadi kartunya diaktivasi buat transaksi kredit & tarik tunai di luar negeri. Biasanya kan kartu kredit/debit suka diblokir buat proteksi.

Hubungi juga CS provider nomor ponsel Indonesia yang dipakai, buat buka roaming. Ini penting, karena dari pengalaman banyak traveller yang ke Norwegia, pas melakukan transaksi kredit & transaksi online selalu diminta token SMS yang dikirim ke nomor ponsel Indonesia. Bisa berabe kalau ternyata nomor Indo-nya malah nggak diaktifkan, atau nggak bisa roaming. Untuk transaksi perbankan online jarak jauh dari Norwegia, ada baiknya sebelum berangkat ganti aja token SMS ke token fisik. Ribet, memang. Tapi yah mau gimana.

Berikutnya, tentang simcard buat telepon dan internet data-plan. Kalau ke Norwegia cuma buat jalan-jalan, silakan hubungi CS provider nomor telepon seluler Indo buat buka roaming. Atau manfaatkan free wifi di hotel, cafe, restoran fastfood. Buat students coba cari hotspot Eduroam di area kampus, perpus, dan airport. Mayan kan free wifi ini buat internetan dan mainan sosmed (update Instagram pakai hashtag #eurotrip, yesss?). Butuh internet buat buka Googlemaps? Mendingan unduh dulu peta kotanya sebelum berangkat, biar selama di Norwegia bisa buka-buka peta offline, gak harus mengandalkan internet.

Buat yang bakal tinggal lama di Norwegia, pasti butuh segera punya simcard nomor Norwegia. Kalau udah punya nomor lokal ya lebih enak, nelepon sesama lokal lebih murah, trus punya internet data plan di ponsel tanpa harus jadi fakir wifi . Butuh internet biasanya buat cek Whatsapp, email, belanja online, cek rute bus & beli tiket bus pake app Skyss. Kalau mau beli nomor telepon seluler di Norwegia, ada dua pilihan: mau mahal, atau mau murah. Provider seperti Telenor atau Telia mudah ditemukan di mall tapi terhitung mahal: internet data plan 3GB aja bayar 300NOK/month. Beli simcard-nya harus nunjukin paspor buat registrasi dan aktivasi. Lima tahun yang lalu bahkan untuk punya nomor telepon Norwegia (+47xxxxxxx) gak cukup nunjukin paspor… tapi harus punya Norwegian ID number terlebih dahulu.

Kalau mau beli simcard murah, beli aja simcard MyCall atau LycaMobile di gerai SevenEleven atau di toko makanan asia/eksotisk mat. Biasanya dijual di rak dekat kasir. Belinya juga harus nunjukin paspor buat registrasi & aktivasi nomor. Pas beli simcard MyCall atau LycaMobile ini, sekalian minta tolong penjualnya buat bantuin aktivasi simcard… soalnya menu aktivasinya dalam bahasa Norwegia (norsk). Setelah aktivasi nomor, sekalian beli pulsanya juga ya. Harga simcardnya sekitar NOK50, biaya aktivasinya kena NOK50 lagi. Simcard Mycall kalau diisi pulsa buat data plan 3GB totalnya antara NOK150-200. Kalau beli simcard Telia atau Telenor totalnya bisa NOK300 sendiri buat internet 3GB. Buat provider MyCall, silakan cek harga2 paket data-plan di webpagenya (https://en.mycall.no/priser). Semua simcard ini bisa diisi ulang via internet atau top-up pulsa beli di toko. Info isi ulangnya coba baca2 aja di webpage masing2 provider. Kalau isi ulang via internet lewat webpage, tinggal pilih sendiri paket data plan yg dimau, bayarnya tinggal masukin nomor kartu kredit dst. Oh ya, di Norway ini orang2 justru bisa ganti provider ponsel tanpa harus ganti nomor ponsel.

Masuk ke bagian yang paling seru untuk disiapkan: baju, sepatu, dan gears lainnya. Uuuuuwh kan udah nyampe Eropa nih, harus tampil puolll dong biar foto-foto OOTD di Instagram terlihat hitzzz. Tapi kalau mau ke Norwegia, cek dulu prakiraan cuaca & suhu di tanggal-tanggal nanti tiba di Norwegia… biar nggak saltum. Silakan buka yr.no buat cek prakiraan cuaca kota tujuanmu di Norwegia. Percuma kalau baju keren tapi malah kedinginan, basah kuyup keguyur hujan, atau malah kepanasan (yang terakhir ini jarang sih, tetapi bukannya tak mungkin).

Norwegia itu dingin, iya. Tapi tergantung kotanya juga. Bergen pas winter lebih banyak hujannya daripada saljunya, begitu pula saat summer… banyakan hujannya daripada cahaya mataharinya. Pokoknya Bergen = kota hujan. Jadi kalau mau ke Bergen lebih OK siapkan jaket dan sepatu yang windproof dan water resistant, & bawa payung. Sementara Tromso di puncak winter (Februari-Maret) suhunya bisa -10’C hingga -15’C pake salju sedengkul, tapi sudah tiga tahun belakangan tiap Desember ya hujan-hujan deras saja. Tapi biar kata udah masuk lingkar kutub utara, apakah Tromso selalu bersalju? Nggak dong, summernya hangat, bulan Juli-Agustus gitu bisa 25-30’C. Kalau Oslo saat winter suhunya bisa -25’C, sodara-sodara… tapi kalau summer bisa cerah ceria sampai 34’C. Atau kalau jalan2 ke Alesund, bakal disambut hujan gerimis angin kencang dingin menggigit sampai bikin kulit wajah dan ujung-ujung jemari tangan ngilu cekit-cekit.

Rule utama berpakaian di Norwegia: nggak ada yang namanya cuaca buruk, adanya cuma bajunya yang buruk. Maksudnya baju buruk di sini adalah berpakaian tidak sesuai musim/cuaca. Kalau berencana ke Norwegia, in wool we trust. Kalau kamu nggak tahan dingin, kamu butuh baju inner layer. Inner layer ini adalah baju dalaman yang nempel langsung sama kulit; pilih yang bahannya wool, fleece atau mixed wool. Jadi buat long john, legging, kaus kaki, sarung tangan, syal dan topi kupluk, selalu pilih yang berbahan wool atau fleece. Lupakan baju-baju berbahan katun, itu khusus buat summer… itupun hari-hari cerah di Norwegia bisa dihitung pake jari tangan, hihii.

Rule selanjutnya: in colder months, always dress in layers. Maksudnya berlapis-lapis. Lapisan baju buat cuaca dingin ini ada 3: inner layer, middle layer, dan outer layer. Contoh: lapisan pertama adalah inner layer, berupa pakaian dalam, long john, thermal base layer (long john yang ekstra hangat), legging (kalau masih kedinginan juga), dan kaus kaki wool. Lapisan kedua adalah middle layer: kemeja, pullover, sweater, dress, celana panjang, atau rok. Lapisan ketiga adalah outer layer: jaket atau coat. Buat winter, sebaiknya bawa insulated jacket, down jacket isi bulu angsa, atau winter coat dari bahan wool. Pas cuaca basah atau berangin, mendingan pakai rain coat atau windstopper shell jacket yang tahan air. Sisanya tinggal dilengkapi dengan sarung tangan, syal, dan topi kupluk sesuai musimnya.

Kalau ke Norwegia pas musim panas, nggak perlu bawa long john segala sih… tapi baiknya tetap bawa jaket yang windproof & water resistant. Trench coat, dan leather jacket gaya2 gitu hanya cocok buat dipakai saat cuaca cerah & nggak hujan deras.

dingin2 tapi tetap anget karena nggak saltum, trus winternya romantis begini. Uuuuw #instagrampicgoals banget gak siih (gambar: pexels.com)

 

Kalau di Indonesia, beli baju-baju dingin gitu di mana ya? Cobalah ke UNIQLO (produk Heattech-nya OK), atau ke factory outlet di Bandung dan Bogor yang banyak jual winter gears. Waktu di Bogor sih kami suka ke Bogor Boutique Outlet; di sana Baim nemu winter jacket RAB dengan harga 1/10 harga Norway. RAB asli loh. Sama di FO Bandung, Baim beli rain jacket Jack Wolfskin yang sampai sekarang kondisinya masih bagus… padahal sudah hampir 5 tahun dipakai nyaris setiap hari. Tempat lain favorit kami buat beli winter jacket adalah di Amazon.com. Lima tahun lalu beli winter jacket Helly Hansen di Amazon, jaketnya hangat benerrrr seng ada lawaaann, berdiri 2 jam hunting aurora di tengah udara -15’C pun badan masih kerasa toasty warm. Nggak heran sih, Helly Hansen ini adalah merk winter gears kebanggaan aseli Norwegia, jadi kualitasnya sudah tidak diragukan lagi ya.

Tapi kalau memutuskan mau bawa baju secukupnya dari Indonesia trus belanja sisanya di Norwegia, ya boleh juga. Ada toko FRETEX yang jual jaket, sweater, coat, boots dan winter gears secondhand. Gue pernah nemu insulated jacket HellyHansen dijual NOK499 saja di FRETEX. Atau kalau mau beli yang baru, coba cek toko alat-alat olahraga seperti XXL.no, Gsport.no, Sparkjop.no dan Sports Outlet. Di Sparkjop & GMax, kami pernah nemu rain boots Tretorn dan McKinley hanya NOK199. Di Sports Outlet kalau sedang promo, rain jacket kuning ala ala hipster bisa turun harga sampai NOK299, dan kaus kaki/topi kupluk/bandana/sarung tangan fleece dibandrol murah starting from NOK50. Kalau mau cari tahu barang X paling murah dijual di toko mana, coba cari infonya di Prisjakt.no. Kalau mau beli baju-baju yang lebih stylish, H&M pabalatak di mana-mana kok. Kuncinya belanja murah di Norwegia: cari kata SALG, TILBUD, dan LAVESTE PRIS ;D 

Soal sepatu, setidaknya punya 3 pasang sih: sepatu keds/running shoes, sepatu winter, dan rain boots. Sepatu keds mending punya yang berlabel goretex sekalian, biar tahan air kalau tiba2 mendadak hujan (kalau pilih sepatu keds goretex, gak perlu punya rain boots lagi sih). Winter boots baru kerasa pentingnya saat, well, winter. Kombinasikan pemakaian winter boots ini dengan kaus kaki wool ya. Sama siapkan crampons (isbrodder) buat dipakai pas winter, biar nggak jatuh kepleset saat berjalan di atas permukaan jalan yang tertutup es atau salju licin. Rain boots, buat pas hujan. Kerasa banget gunanya rain boots kalau tinggal di Bergen. Hujan tiap hariii, sodara-sodara. Daripada bolak-balik nyuci celana kena cipratan comberan, mending pakai rain boots. Kalau suka hiking, boleh siapin hiking boots juga. Waktu di Tromso kalau saljunya nggak tebal-tebal amat, saya suka pakai hiking boots + kauskaki wool. Satu-satunya jenis sepatu yang nyaris nggak pernah kepake di sini adalah… flat shoes dan sepatu2 resmi cantik lainnya. Ya kepake sih buat acara-acara resmi, tapi dalam setahun palingan hanya dipakai 1-2 kali. Nggak perlu spesial disiapkan lah, beli diskonan di H&M juga bisa.

Buat tas, selama di sini sih ransel waterproof jauh lebih berguna ya daripada tote bag Kate Spade atau nyangklong Longchamp le pliage. But then again, it’s your choice. Kalau tiap hari bakal sering bolak-balik bawa laptop dan buku, atau bawa-bawa kamera DSLR dkk, lebih aman pakai ransel waterproof gak sih ketimbang pakai LV Neverfull Damier atau Longchamp le pliage? 

Last but not least, bawa ransum makanan dan stok obat-obatan pribadi. Banyak nanya ke saya, kalau ke Norwegia biar tetap bisa makan nasi dan biaya makannya murah, apa mending bawa rice cooker aja dari Indonesia? Ya terserah sih… itu pilihan masing-masing. Kalo kopernya di-scan X-ray lalu image rice cooker ini agak mencurigakan, palingan kamu ditahan sebentar & ditanya-tanyain sama petugas bandara. Perlu bawa beras juga gak? Gak usah… di supermarket Norwegia kayak REMA1000, Kiwi, Meny dan Coop banyak yang jual beras jasmine (jasminris) kok. Bawa mie instan, perlu juga gak? terserah sih… kalau mau murah bawa aja dari Indonesia, tapi di toko makanan asia/eksotisk mat banyak yang jual Indomie meski lebih mahal. Kalau mau bawa lauk kering seperti abon, kering tempe/kentang, boncabe sama rendang, gimana? Again, terserah sih… kalau mau bawa, masukin ke koper bagasi ya. Soalnya kalau lauk kering dan rendang ini dibawa dalam hand-carry bag masuk kabin trus ketahuan, ya harus dibuang… ikhlasin aja. Trus kalau makanan halal di Norwegia ini banyak gak? Kalau mau yang daging-dagingan, palingan hidangan di kedai kebab ya. Tapi telur, buffet salad, buah-buahan, serta ikan & produk seafood lainnya juga masuk hitungan halal, bukan?

Buat yang jalan-jalan ke sini pengen bawa bekal dari Indonesia, tipsnya hanya satu: terserah aja sih. Kembali ke selera masing2, ada yang nggak afdol kalau nggak ngunyah nasi… tapi ada juga yang pemakan segala (kayak kami) yang mamam roti-keju-susu seharian pun gak masalah asal kenyang.

Tapiiiii buat yang mau pindahan ke sini, plis BAWA perbekalan secukupnya ya. Minimal bawa mie instan, lauk-kering, camilan, dan minuman hangat sachet buat beberapa hari makan. Ini penting, karena pindahan ke Norwegia di ujung dunia itu CAPEK, apalagi seminggu pertama setibanya di Norwegia bakal sibuk urus ini-itu. Yakin deh pas pulang nyampe apartemen bakal capek… boro-boro ngumpulin nyawa buat belanja groceries, apalagi masak makanan. Di sinilah gunanya ransum indomi dkk, bisa buat makan di minggu2 awal di rumah sampai tenaganya ngumpul. Begitu ransum habis, ayo keluar belanja groceries dan kerahkan segenap tenaga jiwa raga buat rajin masak sendiri. 

East or west, Indomi is da best! (gambar: pexels.com)

 

Oh sama bawa stok obat-obatan pribadi juga ya, seperti obat demam/flu, obat pusing, obat diare, obat maag/antacids, tetes mata, inhaler dan epi-pen (kalau pakai), dan first aid kits. Yang doyan minum obat jamu masuk angin, silakan bawa juga dari Indonesia… harta yang paling berharga tuh. Oh sama testpack, kalau butuh, mending bawa lah dari Indo… sebijik testpack di Norwegia harganya bisa NOK200; amit2 mahalnya padahal cuma buat dipipisin. Kenapa saya segini wanti-wantinya soal obat? Well, sakit di Norwegia itu MAHAL dan obat-obatan yang dijual bebas seperti obat diare, antacids dan paracetamol pun MAHAL. Apalagi obat flu/batuk yang mengandung decongestan, NGGAK BAKAL DIJUAL BEBAS di apotek karena belinya harus pakai resep dokter. Jadi kalau kena flu batuk lalu ke dokter buat minta resep, silakan ke UGD atau bikin appoinment ke dokter klinik dan nunggu 2 minggu. Setelah dua minggu ngantri, ujung2nya cuma dikasih paracetamol dan disuruh banyak istirahat. Antibiotik? NOOO, dokter sini strict sekali kalau urusan antibiotik, nggak bakal sembarang kasih resep antibiotik. Dan sekali konsultasi ke dokter, bayarnya bisa NOK200-300. Kalau-kalau sampai kena flu/batuk, tinggal minum obat flu dari Indo, makan yang hangat-hangat, trus banyakin istirahat. Kalau mau bawa stok obat-obatan pribadi, masukin di koper bagasi ya, jangan di dalam koper/tas yang dibawa ke dalam kabin pesawat.

Bagi yang mau pindah ke Norwegia, inilah kenyataannya… sakit di Norwegia itu mahal. Tapiiii, sistem healthcare servicenya Norway memang salah satu yang bagus. Pajak dari gaji bulanan sudah ada porsinya buat biaya kesehatan kita. Semua warga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik, tetapi sesuai kebutuhan. Yang sakitnya akut mendadak, kronis, atau sakit parah/kecelakaan bakal mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap sesuai dengan kebutuhan. Tapi kalau cuma flu pilek sih sama dokter klinik bakal disuruh pulang & istirahat aja… kecuali kalau sampai 2 minggu sakitnya gak sembuh2, itu akan dirujuk buat pemeriksaan lebih lanjut. Kalau semua yang kena flu pada ke dokter, bisa berabe klinik kebanjiran pasien.

***

Hmmm. Ternyata banyak juga ya yang harus disiapkan sebelum pergi ke Norwegia? Emang banyak ;-D pilihannya sih antara belanja sedari di Indonesia yang mana lebih murah, atau beli pas di Norwegia tapi lebih mahal. Kualitas juga bicara ya, but then again… it’s your choice.

Hal lain yang perlu disiapkan adalah… kesiapan mental. Terutama siap mental kalau apa-apa di Norwegia itu semua serba mahal. Yah namanya juga negara dengan living cost termahal di dunia. Jangan gembira dulu kalau nanti nemu tempe atau indomie goreng di toko asia, tapi harga sepotongnya bisa buat beli dua lusin atau sekardus di Indonesia. Trus siap mental kalau apa-apa musti diurus sendiri. Kayak yang Caca Handika bilang: masak, masak sendiri… nyuci, nyuci sendiri… tidur ku pun sendiri… tak ada kekasiiih *dan jempol pun bergoyang*. Siap mental juga kalau cuaca winter itu tidak seromantis yang digambarkan di drama-drama Korea. Nanti pas mengalami sendiri yang namanya morketid juga bakal tahu kok. Yang terakhir, siap mental dan siap-siap cucimata… karena di Norwegia banyak yang cantik2 dan ganteng2 #eh

Kalau di Norwegia ketemu yang manis-manis kayak gini, cukup dilihat dan dikagumi aja ya… jangan dimodusin. (gambar: pexels.com)

 

Selamat siap-siap, dan selamat nunggu visanya beres. Semoga lancar semua urusannya!