Siang-siang ituh enaknya memang untuk bobo siang ya… Baik itu sekedar leyeh-leyeh aja, atau untuk ngebayar hutang tidur akibat semalaman kurang tidur. Apalagi kalo udaranya sedang mendung dan penuh semilir angin, seperti siang hari ini… Aaah, nikmatnya dunia.

Cuma…

Yang bikin sebel adalah : kalo ada orang yang pasang musik keras-keras & mengganggu “kedamaian” waktu tidur siang ini… HAH, bikin EMOSI JIWA dah ! πŸ™

Rumah sewa kami terletak di lantai 3, dimana balkon rumah menghadap ke halaman parkiran motor (yang dinaungi sebuah pohon rindang). Enak sih, kalo dapat kamar yang menghadap balkon, yang mana tinggal buka jendela kamar & semilir angin sejuk pun bertiup masuk.

Cuma yaaa… kok ndilalah di siang ini, ada seorang cowok yang-kayaknya-baru-punya-ponsel-MP3-bersuara-super-mega-kencang, sedang asyik nangkring di atas motornya sambil menyetel lagu India keras-keras dari ponsel.

Mungkin yang dia tahu adalah… lagu India itu enak didengar siang-siang sambil ngaso di bawah pu’un.

Yang dia nggak tahu : lagu yang dia setel kencang-kencang itu terdengar melengking & menggema sampai ke lantai tiga, dan sukses membangunkan setengah dari penghuni lantai termasuk seorang bayi -anaknya tetangga- yang kemudian nangis memilukan, dan seorang bumil (gue !!) yang udah tiga hari ini kurang tidur & ingin sekali menikmati kedamaian hidup di waktu tidur siang.

Heran deh, gue. Setahu gue, ada sebuah teknologi masa kini bernama “EARPHONE“, yang turut disertakan dalam box saat semua orang membeli handphone mereka masing-masing…
Jadi, MBOK YA THO earphone-nya dipake ya Mas, biar suara lagu India-nya nggak menggema berkumandang sampe ke lantai tiga πŸ™

P.S : Akhirnya dengan diiringi lagu India ituh, saya memilih untuk ambil sarung berkibar-kibar & goyang-goyang mengelilingi kulkas rumah… sambil menenggak sisa malt-drink semalam. Biarin, daripada bete.
Usai goyang-goyang, gue cerita ke Baim yang baru aja pulang dari lab. Baim bilang : “Mbak, mbak… ntar dosisnya saya tambahin aja, ya ?”

πŸ˜†