Seperti yang kita (=para cewek πŸ˜› ) udah tahu, pernak-pernik kosmetiknya cewek tuh banyaaaak, ya πŸ˜€ Buat satu bagian tubuh aja, bisa ada 2-3 jenis produk sendiri untuk digunakan. Contoh : untuk bibir, harus pake lipbalm, lipscuff, lipstick, lip-pencil, lip-gloss… Itu aja baru buat bibir doang, lho πŸ˜†

Sama halnya dengan kulit; supaya tampil glowing, cukup banyak kosmetik perawatan yang harus dibubuhkan… tapi, ada satu kosmetik yang WAJIB : pelembab πŸ˜‰ Semua pasti setuju laa kalau kulit yang lembab & glowing menjadi dasar penting supaya tampak sehat & segarrrr πŸ˜€

Kalau jalan2 ke supermarket atau gerai-gerai kosmetik, sekarang udah dijual banyaaaak sekali jenis pelembab… mulai dari yang namanya body lotion, body cream, body milk, sampai body butter.Β  Dengan kemasan yang appealing & kandungan yang (katanya) mengandung ini dan itu, produk pelembab tersebut sukses bikin cewek-cewek “keblinger” :Β  Pilih yang mana, ya ?? Biasanya sih, akhirnya… semua dicobain satu-satu, deh πŸ˜†

Gue gak tahu ya kalau para pembaca suka pakai alasan apa πŸ˜› Tapi kalo gue, biasanya sih pake kalimat-pembelaan ini : “ah, cobain dulu, beli kemasan yang kecil aja…” πŸ˜› Ujung-ujungnya sudah bisa ditebak : di meja rias bakal berdiri 3-4 pelembab ukuran botol kecil hasil ‘coba-coba’ & rata-rata, semuanya berujung pada keluhan “produknya nggak cocok di kulit gue…” πŸ™

Saat “keblinger” memilih antara mau memakai body lotion, body cream atau body butter, sebenarnya ada 3 hal yang harus ditanyakan sebelum bisa menentukan mana pelembab yang cocok diperlukan oleh kulit :

– bagaimana kondisi kulit kita ? Seberapa kering/berminyak/lembab kulit tubuhnya ?

– sehari-hari bekerja/tinggal di iklim lingkungan yang bagaimana ?

– bagian tubuh mana yang paling membutuhkan pelembap ?

Selain mutlak mempengaruhi kondisi kulit, ketiga hal diatas akan menentukan kenyamanan saat memakai pelembab. Pernah ada seorang teman yang mengeluhkan perubahan cuaca yang bikin kulitnya kering & pecah-pecah; dia mengaku sangat-sangat rajin minum air putih & membubuhkan body lotion di kulit, tapi tetap aja nggak ngefek (kulitnya tetap kering).Β  Lain lagi dengan teman yang kerja di site-outdoor; dapet hadiah body butter muahal dari pacarnya, tapi setelah 2 kali dipakai, dia mengeluh : “… Nggak enak pake’ bodybutter ! Lengket banget di kulit gue !!”.

Bukan salah pelembabnya sih… tetapi kita-nya yang seringkali nggak tahu jenis pelembab yang sebenarnya dibutuhkan oleh kulit. Kunci untuk mengenali fungsi & “sifat” pelembab adalah dengan melihat kekentalan & konsistensi (bentuk) pelembabnya. Dari kekentalan & bentuknya, pelembab bisa dibagi jadi 3 kelas :

1. Body Milk & Body Lotion => bentuknya paling encer dibandingkan dengan body cream/body butter. Karena encer, pemakaiannya tinggal dituang ke telapak tangan, lalu diusap di kulit. Body lotion/body milk akan terasa ringan di kulit, tidak berminyak/licin-licin, sejuk & cepat “terserap” di kulit. (+) : karena cepat menyerap di kulit, lotion nggak meninggalkan sisa-sisa lotion yang licin-licin lengket (sisa-sisa lotion yang bercampur dengan sel kulit mati akan menempel di baju & meninggalkan noda abu-abu bulek). Cocok dipakai di badan & pundak/punggung sehabis mandi pagi. Lotion juga ampuh melembabkan kulit secara ringan. Cocok dipakai bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan & tinggal di lingkungan beriklim lembab.Β  Pilihan gue : Vaseline Aloe Cool & Fresh Body Lotion, dan Nivea Body Milk.

2. Body Cream => bentuknya sedikiiit lebih kental daripada body lotion, biasanya dijual dalam kemasan tube atau cup kecil. Pemakaiannya tinggal dicolek aja trus diusapkan ke kulit. Jumlah kandungan minyak/pelembab pada body cream lebih banyak daripada lotion, sehingga memberikan bentuk/konsistensi yang lebih kental. Body cream paling baik digunakan di kulit kaki, lengan & tangan (biasanya banyak terekspos udara). Kalau setelah menggunakan lotion ternyata kulit masih kering & mengelupas, cobalah naik-tingkat menggunakan body cream πŸ˜‰ Favorit gue : Nivea Soft Body Cream (penghuni setia tas gue semasa masih haha-hihi memakai rok & cropped t-shirts πŸ˜› )

3. Body Butter => Nah… inilah “biang”nya pelembab, karena mengandung kadar minyak & pelembab yang paling tinggi. Konsistensinya padat & bentuknya sangat-sangat kental, mirip mentega (butter). Biasanya body butter menggunakan pelembab alami berupa lemak-tumbuhan (shea butter, cocoa butter, coconut oil, atau hemp-oil) & lemak hewan (lanolin, etc.). Namun ada juga yang mengkombinasikan lemak alami ini dengan mineral oil. Karena pekat & kental, body butter cenderung sangaaaat berminyak, sehingga perlu waktu agak lama untuk menyerap sempurna setelah dioleskan di kulit. Kepekatan body butter ini sangat bagus untuk melindungi kulit saat kulit terekspos udara kering (kelembabannya rendah) sekaligus bersuhuΒ  panas/dingin. Cocoklah digunakan untuk melembabkan kulit saat berada di wilayah dingin seperti gunung (atau misim dingin bersalju), atau tempat panas & kering seperti padang-pasir, atau… simply kalau sehari-harinya kamu bekerja didalam ruangan tertutup & full-AC. Daripada bolak-balik membubuhkan body lotion tetapi kulit masih saja kering, lebih baik gunakan body butter… πŸ˜‰

Karena pekat & kaya akan pelembab, Body butter juga sangat baik untuk dioleskan di kulit bagian tubuh yang “terlupakan”, kering & pecah-pecah, sepertiΒ  kulit sikut, lutut, tumit, jemari kaki & mata kaki. Kalau tidur didalam kamar ber-AC, bagus juga untuk membubuhkan body butter saat sebelum tidur. Yang setia gue pakai : Viva Skin Food Cream & The Bodyshop Olive/Almond Body Butter. Sama-sama ampuh & juara dalam hal melembabkan kulit super-kering; bedanya cuma di… harga πŸ˜† Viva Skin Food Cream lebih handy karena kemasaanya mungil (30 gr) & harganya jauuuh lebiiiih murah πŸ˜› Kalau tumit sedang pecah-pecah, obati saja dengan membubuhkan Viva Skin Food Cream ke tumit & kenakan kauskaki sebelum tidur malam. Pagi harinya… voila, tumit pecah-pecah mulai membaik πŸ˜€ Ulangi setiap malam sampai kulit tumit kembali mulus πŸ˜‰

bdshop-olive-bodybutter1

Bodyshop Body Butter lebih banyak gue pakai saat dulu masih kerja didalam gedung full-AC. Usai mandi pagi, oleskan secukupnya ke tubuh, tangan & kaki; Lembabnya awet sampe sore πŸ˜€ Gak perlu bolak-balik pakai lotion, bahkan kalau tangan basah seusai wudhu, lembabnya si body butter masih menempel di kulit. Bicara soal harganya… uhm, memang tergolong mahal πŸ˜†Β  Nanggung kalau hanya beli satu-dua buat dalam kemasan kecil; mendingan beli in-bulks (apalagi kalau saat sedang diskon… langusng borong !!) πŸ˜† Yah, ada rupa, ada harga. Dalam kasus body butter ini, harganya sebanding dengan hasilnya dalam melembabkan kulit πŸ˜‰

Biarpun mahal, tetep aja gue kembali lagi ke counter bodyshop untuk beli bodybutter ini. Bo’, biaya perawatan di salon jauuuh lebih mahal dibandingkan beli sebotol body butter πŸ˜› Dan benar-benar ampuh : cukup dengan rajin minum air putih & susu, makan sayur & buah, rajin luluran & pakai body butter ini, kulit bisa kenyal & segar.

Jadi, sekarang udah tahu kan harus pilih pelembab yang mana ? πŸ˜‰ Jangan bingung-bingung lagi, jangan buang2 duit lagi, and… please, jangan salahkan si pelembab πŸ˜† Kasian lagiii, pelembab kan cuma dibuat sesuai dengan keperluan masing2 jenis kulit. Konsumennya dong yang harus pintar-pintar memilih πŸ˜‰