Puncak flu gue terjadi 2 hari setelah Idul Adha… saat radang tenggorokan gue kambuh menjadi batuk, gak lama kemudian kena flu & pilek juga. Lengkaplah sudah telinga-hidung-tenggorokan, kena semua. Baim akhirnya menyuruh gue untuk menghirup uap air hangat dalam baskom dengan kepala ditutup handuk. Alhamdulillah, perlahan hidungnya gak bumpet lagi & gue bisa tidur lagi…

... menghirup uap hangat minyak angin yg diteteskan ke sebaskom air panas...
... menghirup uap hangat minyak angin yg diteteskan ke sebaskom air panas...

Keesokan paginya, wuaaah… dunia terasa indah, berseri-seri gemilang & hangat, karena HIDUNG SAYA UDAH GAK MAMPET* LAGI, huahahahaha… (ups).

Begitu melek mata bangun tidur, biasanya gue akan mencari Baim ada dimana lalu mencari segelas air untuk ditenggak. Gue menemukan Baim sedang duduk di meja makan, asyik dengan laptopnya. Lagi asyik2nya gue menggaruk-bagian-tubuh-yang-kalau-saya-sebutkan-namanya-disini-bisa-bikin-anda-semua-jijay-ilfeel, Baim bilang kalau ibu-ayah baru aja nelepon, mengabari kalau mereka udah dalam perjalanan naik bus menuju Penang.

Mendengar itu, reaksi gue cuma : “Ah, kau bo’ong, Im… Mana mungkin…”, lalu menenggak segelas air & duduk di kursi disamping Baim, ngumpulin nyawa.

Sejam kemudian, hape gue berbunyi. Ternyata Ayah.

Baru gue menjawab “Halo…”, si ayah langsung tanya :
“Kak, Kak… Terminal Bus Sungai Nibong tuh dimana sih ??? Jauh nggak dari rumah kamu ???“.

Di seberang sana, terdengar suara ayah bercampur dengan suara obrolan orang2 melayu, suara derum mesin & klakson bus. Ayah kemudian bilang kalau ayah & ibu lagi di sebuah-rest-area-dengan-kamar-mandi-bersih-beradab-somewhere-out-of-Johor, insya Allah akan sampai di Penang sekitar jam 7 sore.

OMAIGAT…. bokap nyokap beneran dateng kesini !!!!!!

Status rumah gue langsung SIAGA, siap-antar-jaga (Lhoooo?????).

Pagi itu, niatnya siy gue mau leyeh-leyeh menikmati sarapan sambil baca kompas.com, lalu pelan-pelan membereskan pekerjaan-rumah yang terbengkalai selama gue sakit. Begitu dengar kalau ayah-ibu dalam perjalanan menuju kesini, whuuuussssh… langsung gue gesit bergerak membereskan seisi rumah. Bagi para newlyweds yang pernah mengalami “sidak” ini, sounds familiar, eh ? Hahaha, bagi yg belum nikah, bersiap-siaplah ! πŸ˜›

Akhirnya, rumahpun selesai diberesin jam 3 sore. Gue menggeletak di kursi ruang tamu, teler ketiduran, sementara Baim mengepel rumah yang udah gue sapu sebelumnya. Jam 6 sore, gue & Baim berangkat ke Terminal Bas Sungai Nibong pake mobilnya Ucen, pinjeman dari anak2 N-Park (teman2 seapartemen Baim sebelum nikah). Hufff… biarpun jarak rumah ke terminal bus gak sampe 500km, tapi alhamdulillah ada mobil pinjeman, biar ibu-ayah nyaman ajah saripada naek taksi Penang (yang kursi joknya bau rokok & penuh debu, harganya mencekik leher pula).

Sebenarnya, waktu lagi masak2 opor buat iduladha itu, gue chatting sama Agam & dapet bocoran dari dia kalo hari Jumat kmaren itu (hari yang sama saat gue pulang dari KL), ibuayah berangkat ke Rusia; disana ayah ada acara sidang selama 5 hari. Jadilah ibuayah ber-IdulAdha ditengah dinginnya kota Moscow, hehe. Nah, kan ke Rusia naik Singapore Airlines, pastinya perjalanan pulang & perginya transit di Changi-Singapore. Ibuayah pulang dari Rusia hari Kamis; tiket lanjutan transitnya sengaja dipesan hari Minggu. Kata ibu bercerita, sudah sampai di S’pore & tiket pulangnya baru hari Minggu, ngapain kalo nggak sekalian ke Penang ? Dan alhamdulillah, diantara semua tiket bus malam S’pore-Penang yang sold-out, ternyata masih ada 2 tiket bus yang kosong. Ibu pun bilang sama penjual tiketnya, “Boleh deh, saya mau beli tiketnya… meskipun berangkat jam 9 malam nanti…”

Penjual tiketnya : ” Jam 9 malam ??? Ini tiket bus yang berangkat 30 menit lagi !! Mau nggak ?”

Ibu : Oh ? 30 menit lagi ya ? MAUUU..!!!”

Dan sampailah ibu-ayah di Penang, Kamis malam itu, hehehehhe…

Gue senaaaaang banget pas lihat ibu ayah di terminal bus; i mean, beneran dateng !!! (^___^) Tapi… yang bikin senang-nya gue dobel adalah oleh-oleh yang Ibu bawa dari JKT. Mau tahu, apakah oleh-oleh tersebut ? Ini dia :

Salah-satu Teh terENAK sedunia : Teh celup Melati cap Sosro
Salah-satu Teh terENAK sedunia : Teh Melati cap Sosro

No offense ya, tapi rasa teh malaysia masih KALAH enak bila dibandingkan dengan teh Indonesia, huehehehe… bagi gue, teh malaysia masih terlalu “asam”. Untuk menikmati teh yang enak selama disini, gue terpaksa merogoh kocek lebih-lebih-lebih dalam untuk Twinnings atau Dilmah (untuk itu, dibela-belain sebulan gak beli buku atau sabun mandi yang harum dulu, huhuhu). Itu juga minumnya dihemat-hemat, disayang-sayang…

Sesampainya ibuayah di Penang, udah masuk waktu makan malam. Gue cerita ke Baim kalau beberapa kali ayah bilang mau makan nasi kandar. Trus Baim bilang, “Yaudah, gimana kalo kita makan di Kapitan aja ? Kan enak tuh !? Hehehe…”

@ Restoran Kapitan : they have the BEST tandoori set & nasi Biryani Lamb se-Penang :-D
@ Restoran Kapitan : they have the BEST tandoori set & nasi Biryani Lamb se-Penang πŸ˜€

Keesokan harinya : saatnya JALAN-JALAN…!! Jam 11 pagi kami bergerak menuju Georgetown, lihat2 bangunan-bangunan antik yang membuat Georgetown menjadi salah satu kota di malaysia yang digelari “World Heritage Site” oleh UNESCO (kota lainnya adalah Melaka). Selesai muter2, kami lanjut ke Gurney Plaza, pusat perbelanjaan di tepi pantai pesiaran Gurney. Gue ajak kesini karena teringat seminggu yang lalu sempat ngomporin ibu akan End-Year Sale gila-gilaan di gerai sepatu VINCCI; nah, gerai VINCCI dalam PADINI-concept store di Gurney Plaza ini adalah yang terlengkap di Penang πŸ˜€

Begitu masuk ke toko sepatu VINCCI…. gue & ibu langsung KALAP, huahahahaha. Gimana gak kalap, sepatu-sepatu tersebut memanggil-manggil kami dari rak display mereka yang memajang tulisan gede-gede diskon 50-70%. Setelah kami asik coba sepatu ini-itu, milih di rak sana-sini, akhirnya perburuan sepatu di siang itu menghasilkan delapan kotak sepatu dan empat kotak jam πŸ˜› Baim & ayah yang balik menjemput kami seusai shalat jumat cuma nyengir & geleng-geleng kepala, huehehehe…

...hasil perburuan sepatu...
...hasil perburuan sepatu...

Selesai berburu-sepatu & shalat, acara selanjutnya : MAKAN-MAKAN…!!! Gak afdol-lah kalau ke salah satu surga kuliner kayak Penang ini kalau gak makan-makan, hehehe. Mau menikmati lite-culinary-trip di Penang, gak usah jauh2 mblasuk-mblasuk ke gang-gang pasar tempat dijajakannya Assam Laksa, Hokkien Mee, Char Koay Teow, Ais Kachang & Curry Mee terlezat di seantero Penang. Datang aja ke food court di Gurney Plaza… lengkap deh semua pilihan makanan khas Penang, ada disana. Gue yang sedari dulu penasaran sama rasanya Ais Kachang, langsung pesan satu porsi. Ayah yang kali ini ngidam laksa, langsung memesan assam laksa DAN seporsi Ais Kachang (setelah tergiur melihat seporsi Ais Kachang yang duluan gue pesan); ibu yang suka sup rebus-rebusan langsung asyik memilih anekarupa lauk di kedai Yong-Tau-Foo. Baim memesan Japanese Fried Rice yang penuh cacahan nori & konbu; sementara gue, lagi-lagi gue tergoda oleh kisikan Baim kalau Claypot Rice di foodcourt Gurney Plaza itu jauh lebih enak daripada yang di foodcourt Queensbay; maka gue memesan satu porsi chicken claypot rice, minta ditambahin ekstra saus hoisin, hehehe…

...tercapai cita-citanya, makan Ais Kachang & Asam Laksa... =P~
...tercapai cita-citanya, makan Ais Kachang & Asam Laksa... =P~
Yong-Tau-Foo
Yong-Tau-Foo
Claypot Chicken Rice
Claypot Chicken Rice
Ais Kachang
Ais Kachang

Selesai makan siang, kami langsung berangkat menuju Queensbay, sambil sekalian keliling kota. kami mengambil jalan lewat jetty & tepi pantai, dimana banyak bangunan tua yang bisa dinikmati keindahannya.

Queensbay punya pantai yang berhadapan langsung dengan pulau Jerejak & bersisian dengan jembatan pulau Pinang. Yang pasti setelah disana, kami foto-foto lagiii (^___^)

Hehehe, kayak poto-poto pre-weding yah ? Kalau buat ibuayah sih poto-poto POST-wedding πŸ˜€

Lalu, Baim & gue kemana ? Hehehe, kami lebih asik buat foto-fotoin aja πŸ˜€

Dan tidak lupa : kalau ada tempat yang bertuliskan bahasa yg aneh-aneh, harus difoto juga ! Sasaran kali ini adalah tempat bayar denda tilang mobil. Waktu dulu baca tulisan di bangunan tersebut, gue samasekali nggak ngerti bahwa itu adalah tembat bayar-denda-tilang. Aneh, padahal kan bahasa melayu serumpun ya ma bahasa Indonesia… harusnya ada kata-kata yang rada-rada nyambung dikit-lah…

Puas foto-foto, kami masuk ke Queensbay Mall. Tujuan kami adalah ke House of Notebook, karena mau beli laptop untuk Ali. tapi sebelum kesana, ngopi2 dulu di OldTown Cafe & beli Keropok Lekor yuuuuks..

Selesai ngemil cemilan-sore, masuklah kami ke House of Notebooks, membeli laptop utk ALi. Hahaha, gue punya ide buat ngerjain Ali; kalau ntar Ali telepon atau online di YM, gue bakal bilang kalau laptop yang dia cari nggak ada & Baim-ibu-ayah kompakan buat bilang laptop yang dia titipin nggak ada sehingga gak jadi dibeli. Ini akan berlangsung sampai nanti dia pulang ke JKT & melihat laptop baru tergeletak di rumah, hahaha…

Buat ngeledek Ali, sengaja gue & Baim foto di depan toko House of Notebooks sambil memamerkan laptop yang baru dibeli, terbungkus dalam kardus & plastik belanjaan :

Ali, yuo've been PUNK'D !!!
ALi, you've been PUNK'D !!!

Satu lagi : selama gue tinggal disini, sodara2 gue di JKT sering ngeledekin kalo gue kangennya sama sushiTei. Rese’. Belum tahu aja mereka, disini ada sushi yang enak (seenak sushiTei), tapi harganya irit-abis. Kata orang sini : sushi for poor-people lah, saking murahnya, hehe. Sebagai oleh-oleh buat sodara2, sekalian gue poto-poto di depan gerai sushinya :

...dipilih, dipilih, dipiliiiiihh...
...dipilih, dipilih, dipiliiiiihh...
tampak dekat : menggiurkan sekali, bukan ??
tampak dekat : menggiurkan sekali, bukan ??

Selesai beli-beli sushi, pas lihat jam…wah, udah jam 8 malam ? Waktunya makan malam nih. Tadinya gue & Baim mau ajak ibuayah makan di Laksa Shack, restoran yang menyediakan berbagai jenis laksa dari seantero Malaysia… Tapi ternyata si ayah masih mau makan nasi kandar (LAGI), maka jadilah kami ke restoran nasi kadar yang beberapa orang bilang, menyajikan nasi kandar terenak se-Penang. Kebetulan, letaknya cuma 200m di belakang rumah :

Hehehe, puas-puasin deh si ayah makan nasi kandar, mumpung lagi di Penang πŸ˜€ Nasi Kandar Kayu terkenal oleh ayammadu-nya yang enak, gue pesan ini untuk ibu yang nggak sekuat ayah kalo soal makan kari. Sebenarnya ada satu jenis makanan yang kami penasaran pengen coba, namanya “Roti Tissue”. Tapi lain kali aja-lah… soalnya biarpun tipis, ukurannya cukup besar… bisa menghabiskan tempat nyaris semeja πŸ˜›

Sayang sekali, ibuayah cuma di Penang selama dua hari karena Sabtu paginya harus buru-buru balik ke S’pore. Memang, pesawat ke JKT baru Minggu pagi jam 10, tapi gak berani ambil resiko pulang Sabtu sore dari Penang-lah. Lagipula setelah 2 hari kelilingan Penang & 10 jam naik bus ke S’pore, ibuayah juga butuh istirahat cukup. SO, next time kesini lagi ya, ibu ayah…. Jangan lupa bawa rombongan Poso, Toba & Brantan sekalian, hehehe… (^_____^)