… maksudnya, berhasil jadi brownies gitu 😆

Lha emangnya selama ini nggak pernah berhasil bikin brownies ? Dengan jujur akan gue jawab : nggak 😆 *doeengg*

image

 

Brownies biasanya dikelompokkan jadi dua jenis : brownies yang crumbly (berremah) & gurih kayak buatan bakerynya adek gue, atau brownies yang teksturnya fudgy dengan bagian atasnya berkerak tipis-kering & manis. Yang menantang dari bikin brownies adalah : menentukan berapa lama si brownies seharusnya dipanggang, agar matang dengan citarasa pas. Maksudnya nggak overbaked, tapi nggak setengah matang juga. Selama ini, ternyata gue suka kematengan memanggang brownies. Padahal suhu & lama pemanggangan sudah sesuai dengan yang di resep. Pas melakukan tes-tusuk pun nggak ada adonan yang menempel di lidinya. Trus salahnya dimana dong dong dong ?

Ternyata oh ternyata… pas baca the joy of baking, baru ketauan deh tipsnya. Disitu tertulis :

“…it is amazing how just a minute or two will turn a moist brownie into one that dry and tasteless. So use the stated baking time as a guide only & test the brownies a few minutes before the end of baking time.
Test with a toothpick inserted into the center of the brownies. These brownies are done when the toothpick still has a little batter clinging to it and a few moist clumps. You don’t want the toothpick to be clean as this means the brownies have been overbaked.”

Pantesaaan selama ini brownies yang gue bikin jadinya keras & ampeng 😆 Kesian amat ya orang-orang yang selama ini sempat nyicipin itu brownies batu (terutama Baim, hihii). Biar bikinnya pakai cokelat Belgia, telur ayam organik & vanilla hasil kultur jaringan, kalau tekniknya salah ya tetep aja browniesnya gak enak *malu tutup muka*

Baca tips di the joy of baking, akhirnya coba bikin brownies pakai resep disitu juga. Dan (lagi-lagi) ternyataaa… memang resepnya foolproof 😛 Enaknya bikin brownies itu cukup pakai 1 mangkok aja buat cemplung2in bahannya & diaduk rata.

Bahan-bahan (Untuk 16 potong) :
140 g dark cooking chocolate, cincang
113 g mentega tawar
15 g bubuk cocoa
200 g gula pasir
1 sdt ekstrak vanilla
3 butir telur ayam
95 g tepung terigu serbaguna
1/4 sdt garam
125 g choco chip atau almond

image

 

-Siapkan loyang ukuran 8″ (20 cm), oles bagian dalamnya dengan sedikit mentega. Panaskan oven suhu 175’C.
-Siapkan panci tim (double boiler) & isi air yang dipanaskan sampai mendidih. Kecilkan api, taruh cokelat & mentega untuk dilelehkan. Kadang sebelum semua cokelat meleleh, gw matikan apinya & diamkan saja sampai semua cokelat dan mentega didalamnya meleleh.
-Angkat dari api, masukkan cocoa & gula pasir. Aduk rata dengan balloon whisk (saya nggak pernah pakai mixer untuk bikin brownies… kalau bikinnya cuma seloyang mah ngaduknya pakai balloon whisk/sendok kayu ajah)
-Tambahkan vanilla & telur satu persatu. Aduk merata tiap kali satu telur ditambahkan.
-Terakhir, masukkan terigu, garam & choco chip atau kacang almond.
-Tuang ke loyang, taburi atasnya dengan keju (ow yeah, saya suka brownies polos tapi atasnya ditaburi keju parut atau almond 😉 ). Panggang sekitar 30 menit, tapi lakukan tes tusuk seperti tips diatas. Do not overbake.
-Dinginkan brownies, potong-potong & sajikan hangat-hangat atau dingin setelah sejam disimpan dalam kulkas. Kalau merasa lagi pengen memanjakan lidah, nikmati brownies bersama es krim atau gundukan whipped cream. Slurrrp !

 

image

 

image

 

Akhirnyaaaaa… berhasil juga saya bikin brownies ! 😆 *joget2girang* Dan bener lho, bagian atas browniesnya bisa crusty tipis-kering sementara dalamnya lembut & sedikit berremah. Mudah dibuat & cepat matang 😉 Ini adalah jenis kue yang enak dibikin saat cuma punya waktu sedikit atau pas lagi kepepet. Bikin sore-sore, sore itu juga langsung bisa dicemilin sambil ngopi berdua suami 😉