Lima tahun yang lalu, acara kencan kami berkisar seputar ngobrolin kegiatan kemahasiswaan atau bertukar catatan MK-Bioteknologi, sambil ngemil rujak & cimol di taman kampus nan rindang… (maklum, kencan a la mahasiswa irit πŸ˜› )

Empat tahun yang lalu, dimulailah sesi kencan-sekali-dalam-setahun πŸ˜† Biasanya saat Baim pulang untuk libur lebaran. Kencan-nya diselipkan di waktu-waktu weekend… baik itu sambil ngebakso Seuseupan, menikmati Nasi Timbel M-11, menjelajahi toko buku, atau sekedar duduk-duduk di taman kampus (masih taman yang sama…) sambil ngemil es cincau. Sisanya saat sedang berjauhan, kami kencan via YM, e-mail, atau telepon sambungan langsung internasional πŸ˜†

… begitupula dengan tiga tahun yang lalu.

Dua tahun yang lalu, Baim mulai bisa sering-sering pulang. Kali itu, topik obrolan kencan kami berganti… jadi ngobrolin vendor-vendor apa yang bagus dipakai untuk pernikahan kami πŸ˜†

Setahun yang lalu, acara kencan pun berganti lagi… menjadiΒ berburu-perabotan-rumah-diskonan, berduaan-di-rumah-sambil-masak-masak, pesan-pizza-dan-nonton-downloaded-DVD, jalan-jalan-ke-kota-tua, atau sekedar makan-cheesecake-dan-roti-Jusco-di-tepi-pantai. Sesekali kami memanjakan diri dengan makan berdua di resto atau cafe, tapi… selalu akhirnya lebih memilih acara kencan yang “avonturir” atau kencan “a la rumahan”. Nggak ada yang terasa berkurang, malah semakin intense & seru πŸ˜‰

Hari minggu kemarin, kami mencoba kegiatan kencan yang baru : survey barang-barang perabotan bayi πŸ˜† Seru, dan kocak. I mean, lima tahun yang lalu gue nggak pernah terpikir akan acara hunting perabotan bayi ini. Baim & gue hanya memutuskan untuk “Mari kita jalani saja”. Dan sekarang… disinilah kami, kaki masih terasa gempor usai menyambangi Mothercare, Baby Puku, Parkson & Jusco demi membandingkan harga baby-cot, dan mencari tahu bedanya baby-pram & strollers πŸ˜†

Omong-omong… harga baby-pram itu lumayan mahal ya ??? Iya sih… dengan merk yang sama (misal: Chicco, Graco,Β  Sweet Cherry atau Quinny), ternyata masih lebih murah harga baby-pram di sini daripada harga di Jakarta. Tapi teteeep, ‘mayan mahal πŸ˜† Setelah kami timbang-timbang, saat ini kami memutuskan untuk tidak mencoba memakai baby-pram dulu… setidaknya sampai bayinya nanti berusia tiga atau enam bulan (insyaAllah).