Pulang ke Jakarta berarti… siap-siap ditodong untuk “masak” π Selama di Penang, tiap kali Ali-Agam tanya “Masak apa, Kak ??”, apapun jawaban gue selalu dibalas dengan todongan “Ntar kalo pulang masakin ya ??? Curang lu, di Penang doang masaknya.”
Ya iya laaah gue masak-nya di Penang… kalo gak masak, si Baim makan apa, coba… ? π
Salah satu hal yang menyenangkan dari pulang ke Jakarta adalah… ada oven di kompor rumah nyokapΒ π Berbeda dengan di flat sewaan kami, dimana kompornya nggak ber-oven. Mau beli oven terpisah, kok ya rada mahal & sayang aja… karena cita-cita gue adalah punya kompor plus komplit dengan oven-nya, layaknya di iklan kitchen-set iKEA atau Electrolux (amiiiinnn !!). Karena disini nggak ada oven, maka jadilah gue harus ekstra-kreatif membuat cemilan snack untuk Baim. Rada-rada mati gaya sih. Tapi begitu pulang ke Jakarta… wahaaaaa, langsung deh segala resep makanan panggang-panggangan berseliweran dalam otak gue… enakan bikin Japanese Cheesecake, Banana Bread, atau Carrot n Cheese-Muffin, ya ? Atau bikin Lasagna ? Tapi kayaknya bikin Mousakka atau Spaghetti Panggang tu asik juga nih… Aaaah, jadi bingung π
Ujung-ujungnya… gak ada satupun masakan di atas yang jadi gue bikin π Selain gue cuma sebentar di Jakarta, gue pun harus juggling antara Jakarta & Bogor (maklum… udah punya 2 ortu sekarang π ). Akhirnya hanya satu kue yang sempat gue buat; kue cemilan favoritnya Ibu-Ayah, yang biasanya ibu minta buatkan terutama kalau ada sisa roti di kulkas, yang doyan beliau santap saat ngopi / minum teh… & yang biasanya hampir selalu ibu minta buatkan tiap kali gue pulang ke rumah : Klappertaart π
Di Indonesia, Klappertaart dikenal sebagai kue dessert khas Manado (Sulawesi Utara). Teksturnya lembut, dan rasanya gurih. Klappertaart ini ada 2 macam : ada yang menggunakan roti & dipanggang sehingga teksturnya menyerupai cake/pudding roti, ada pula yang dimasak menyerupai custard cream/creme brulee & kemudian didinginkan sebelum disantap. Apapun cara masaknya, sesuai namanya, bahan utama dari kue Klappertaart ini adalah daging buah kelapa muda π Dibumbui dengan taburan bubuk kayu manis, kacang kenari, kismis & sedikiiiit aroma rhum, sekilas aromanya mengingatkan gue akan kue-kue Belanda. I guess, mungkin Klappertaart ini diramu oleh para noni Belanda yang dulu tinggal di tanah Sulawesi sana… dengan memanfaatkan daging kelapa muda yang melimpah-ruah di timur Indonesia sana (sotoy MODE-ON π ). Sesuai dengan request-nya Ibu yang sukaaaaa banget sama keju, maka gue menambahkan ekstra keju ke dalam adonan Klappertaart. Jadi inget deh, dulu juga pernah bikinin klappertaart dalam cup-cup kecil untuk bantuin bazaar-nya murid-muridku dan… laris manis !!! π Tertarik menjajal resepnya ? Monggo dibaca…
Bahan-bahan :
– Daging buah dari 4 buah kelapa muda
– 6 lembar roti tawar, potong kecil-kecil
– 70Β gr tepung terigu (jadikan 100 gr kalau mau membuat Klappertaart yang creamy serupa custard cream… tapi nggak pakai roti)
– 100 ml air kelapa muda
– 100 ml santan Kara
– 1000 ml susu cair
– 1/2 kaleng susu kental manis (sekitar 10 sdm)
– Bubuk vanili, seujung sendok teh
– 3 sdm mentega/margarin
– 150 gr gula
– 5 bh kuning telur
– 2 bh putih telur
– 100 gr keju Cheddar parut
– bubuk kayu manis secukupnya
– 100 gr kismis, rendam dalam 1 sdm rhum essence & air hangat (jangan air panas, tinggi airnya cukup menutupi permukaan gundukan kismis), tutup & diamkan 15 menit, lalu tiriskan
Taburan topping :
50 gr keju Cheddar parut
100 gr kacang Almond/kenari, cincang & panggang 5 menit
Cara bikin :
– Tiriskan daging kelapa muda dari airnya. Tampung air kelapa muda dalam wadah terpisah
– Campurkan air kelapa muda & santan kara, aduk rata… lalu masukkan terigu & sedikit kayumanis bubuk. Aduk rata sampai tidak ada terigu yang menggumpal
– Rendam potongan roti dalam setengah bagian susu, aduk dengan garpu sampai semua susu meresap kedalam roti. Tutup.
– Dengan api sedang, panaskan sisa susu & setengah bagian gula, aduk-aduk sampai gula larut semua.
– Masukkan campuran kara-tepung kedalam susu, aduk rata
– Kocok setengah bagian gula dengan telur sampai berbuih & warnanya kuning mudaaa… kemudian tambahkan kedalamnya adonan susu-tepung di atas. Masak terus sambil diaduk sampai kental & tercampur rata
– Masukkan mentega, aduk.
– Masukkan roti, kismis & bubuk kayumanis. Aduk-aduk sampai tercampur sambil ditambahkan susu kental manis.
– Next : masukkan daging kelapa muda & keju. Dan bubuk vanili.
– Teruskan mengaduk sampai adonan menjadi kental dengan merata. Saat keluar letupan pertama pada adonan yang sedang dimasak, matikan api kompor.
– Aduk-aduk lembut hingga adonan menghangat (tidak panas lagi). Jika suka rhum, tambahkan 1 sendok makan rhum saat adonan klappertaart ini sudah tidak panas, kemudian aduk asal tercampur.
– Panaskan oven dengan suhu 160’C selama 5 menit
– Olesi pinggan-tahan-panas/cup-cup alumunium foil dengan mentega/margarin, kemudian tuang adonan klappertaart kedalamnya. Taburkan serpih almond & keju di permukaan klappertaart.
*#* Disinilah perbedaan antara klappertaart panggang & dingin : kalau sukanya klappertaart yang bertekstur lembut & padat seperti cake, langsung panggang biasa aja dalam oven 160’C selama 20 menit…
Tapi… kalau suka tekstur klappertaart panggang yang creamy, panggang secara bain-marie (di-tim)…
Kalau sukanya klappertaart yang dingin (seperti yang biasanya dijual & biasanya nggak pakai roti), setelah ditaburi keju & almond, dinginkan klappertaart dalam kulkas selama 1-2 jam, then sajikan dingin2 (karena sebenarnya adonan tersebut sudah masak sebelum dipanggang). Tapi hasil panggangan bain-marie yang sudah matangpun akan menghasilkan Klappertaart yang sama lembutnya dengan klappertaart dingin… kalau kemudian didinginkan (ya iya laaah) π Bedanya hanya toppingnya lebih crusty kriukkk-kriukkk ajah π
Dengan 1 adonan sejumlah di atas, bisa jadi 2 loyang klappertaart… kalau pakai loyang berukuran sedang. Sekali jalan, bisa bikinin untuk ibu-ayah & abah-bunda juga π Sorry… disini nggak ditaruh foto klappertaart buatanku yang udah jadi, karena keburu diserbu sama ibu & adek2 ku π I, personally, paling suka makan klappertaart ditemani segelas kopi… Hmmm, rasanya nge-blend ajah. Wah, lain waktu pengen coba bikin Klappertaart Wilton ah π
Selamat menjajal resepnya yaa π
3 Comments
pikpik
– Rendam potongan roti dalam setengah bagian susu, aduk dengan garpu sampai semua susu meresap kedalam roti. Tutup.
– Dengan api sedang, panaskan sisa susu & setengah bagian gula, aduk-aduk sampai gula larut semua.
kalau ga pake roti, berarti semua susu langsung dilarutin dengan setengah bagian gula ya? kalau mau bikin tanpa oven, setelah selesai semua step langsung masukin kulkan kan yah? penasaran nih pengen bikin hehehe.. makasih ya resepnyaa
aini
Iya, larutin aja pake gulanya. And yupp, Kalau mau bikin gakpake oven, setelah selesai semua step masukin ke kulkas aza. Semalem didinginkan lebih oke, kalo kuat nahan godaan buat gak nyicipin yaa π
program mennurunkan berat badan
Terima kasih atas resepnya. Awesome!