Rumahnya Aini

Home is where the heart is ❤️

Summertime & Berry Iced Tea

Aaah… Summertime.
Setelah tiga bulan dihajar suhu musim dingin & hari-hari penuh hujan, baru ngerti deh sekarang betapa nikmatnya musim panas 😆 Kata prof.nya Baim sih musim panas di Tromsø tahun ini termasuk nggak lazim, karena suhunya udah di atas 20 derajat celcius & berlangsung lebih dari 20 menit. Ampe malam kalo tidur udah nggak pake selimut lagi. Pernah sih satu hari itu suhunya mendadak drop jadi 5 derajat celcius….. Read More

Cokelat Panas & IKEA Milk Frother

Hamil itu butuh pengorbanan (yang tidak sedikit). Termasuk meninggalkan beberapa hal yang dulunya jadi kesenangan pribadi. But i don’t mind… kalau demi kesehatan diri & si-baby, hal-hal yang dulunya jadi kesenangan pribadi terasa nyaris nggak berarti saat harus dikorbankan… in fact, dengan rela hati gue tinggalkan sejenak 😆 A healthy mum makes a healthy baby, insya Allah.
Beberapa hal yang kini rela gue tinggalkan sejenak adalah : makan makanan pedas &.. Read More

Expecting The Expected-One…

Sebagai konfirmasi atas berita yang selama ini beredar, dengan ini kami menyatakan bahwa :
Yes, we’re expecting 😉
Pertanyaan yang pertama kali tercetus pasti “Udah berapa bulan ??”. Well… Untuk penjelasan lebih lanjut, mari kita flashback sebentar ke suatu Rabu di bulan… Agustus.
Tengah Agustus kala itu, ada satu hal yang agak mengusik pikiran : kok udah nyaris dua minggu ini ‘telat’ ? Harusnya sih nggak terusik ya, secara sejak jaman kuliah sampai.. Read More

Indonesia Bangettt !

Sebagai perantau, selama disini gue menemukan bahwa ternyata ada banyak hal tentang Indonesia yang… terasa ngangenin. Serius, hal-hal kecil tentang Indonesia yang entah bagaimana, bikin kangen sama negara sendiri.  Seperti misalnya : biarpun transportasi umum disini itu lebih “manusiawi”, tapi entah kenapa, gue selalu kangen naik Kopaja & Bus TransJakarta. Biarpun Nasi Kandar disini rasanya “nendang”, tetapi Nasi Padang-lah yang terlezat & jadi JUARA di hatiku 😆 Biarpun disini.. Read More

Sapi-Bali !

Suka iga bakar ?? Nah… ada satu tempat makan baru lagi di Jakarta, yang menyajikan hidangan iga bakar nan lezat & masuk daftar “wajib-kunjung”
Sepulangnya dari Bogor kemarin, acara makan-makan lainnya sudah menanti 😆 Kali ini, giliran Ali & Agam mendaulat ibu-ayah & gue untuk makan-makan di sebuah resto bernama Sapi Bali. “Enak, kak !!” seru Ali & Agam berpromosi, “Lu kudu coba iga sapi bakar-nya. Gue jamin, lu bakalan nagih, Kak.. Read More

Klappertaart Keju

Pulang ke Jakarta berarti… siap-siap ditodong untuk “masak” 😆 Selama di Penang, tiap kali Ali-Agam tanya “Masak apa, Kak ??”, apapun jawaban gue selalu dibalas dengan todongan “Ntar kalo pulang masakin ya ??? Curang lu, di Penang doang masaknya.”
Ya iya laaah gue masak-nya di Penang… kalo gak masak, si Baim makan apa, coba… ? 😛
Salah satu hal yang menyenangkan dari pulang ke Jakarta adalah… ada oven di kompor rumah nyokap .. Read More

Rumah Wijayakusuma

Wijayakusuma adalah nama sebuah bunga putih besar beraroma manis, yang dalam taksonomi tumbuhan a la Linnaeus disebut sebagai Epiphyllum oxypetalum; oleh orang bule sering disebut sebagai Dutchman’s Pipe atau Night Blooming Queen. Di beberapa literatur internasional yang gue baca, disebutkan kalau kembang wijayakusuma tergolong dalam keluarga tanaman kaktus (cactaceae) & berasal dari daratan Amerika Selatan… tapi kok ya ternyata banyak tumbuh di tanah jawa, bahkan sampai menjadi legenda raja-raja jawa.. Read More

Fu Yung Hai Pelangi

Huehehee… inilah kerjaan iseng housewife yang nggak ngapa-ngapain : bereksperimen dengan masakan di lab miliknya (a.k.a DAPUR) 😛
Minggu lalu, gue sempet ngilerrr pengen makan daging kepiting. Cuma yaaa kalo masak kepiting utuh tu gue belom bisa, ngeri dicapit pula (jangankan kepiting, ngupas udang aja tangan gue masih gemeteran 😛 ). Jadi lupakan saja itu menu Kepiting Panggang Saus Padang, huehee. Akhirnya gue carilah masakan yang bisa menggunakan daging kepiting kalengan,.. Read More

Jalan Pagi… Biar Sehat…

…Yup, udah beberapa minggu ini setiap weekend, gue & Baim jalan-jalan pagi. Sebenarnya sih, Baim yg nemenin gue pagi-pagi jalan-kaki. Soalnya, badan ini berasa “crappy”  kalo selama seminggu gak bergerak-aktif. Karena tiap Senin-Jumat pagi kami berdua nyusruk lagi ke bantal setelah subuh (aseli ngantuk), maka jadilah pakai waktu weekend buat “bergerak”.
Mulanya waktu itu kami berdua jalan pagi untuk

Empat Benda yang Gue Rindukan…

Waktu siap-siap pindahan ke Penang, yang terpikir oleh gue adalah :
ah, cincay…Malay ini. Deket sama Indonesia. Pasti nggak beda-beda jauh, dan gue nggak bakal homesick selama disana.
Ternyata… gue malah beneran kena homesick. Dan, itu datangnya dari empat benda berikut :