angels-demons-poster-2Siang ini baru saja gue, Baim, Emme, Nando & Bang Azrul  “bersenang-senang” di Cathay Cineplex, menonton film yang sudah kami (gue & Emme, sebenarnya 😛 ) nanti-nantikan sejak akhir tahun lalu :

Angels & Demons 😀

Menurut gue, film ini adalah salah-satu book-to movie adaptation yang (ter)bagus yang pernah gue tonton 😀 Memang, layaknya film yang ceritanya diadaptasi dari buku, filmnya sendiri nggak akan tampil 100% “plek” sama dengan cerita asli di bukunya. As we all knew, untuk disajikan/diadaptasi ke dalam bentuk film, cerita asli dari sebuah buku itu mau-nggak-mau harus “dipadatkan”. Namun untuk Angels & Demons ini, alur cerita versi filmnya bisa tampil halus & mengalir, tanpa meninggalkan alur utama & pesan dari cerita aslinya. Nggak seperti Da Vinci Code, yang menurut gue masih terasa agak kepotong-potong dan setiap potongan ceritanya nggak dihubungkan sehalus seperti bagian-bagian cerita di Angels & Demons ini.

Lumayan, 2.5 jam menyaksikan a thrilling fast-paced Angels & Demons yang lebih terasa suspense-nya & lebih mencekam daripada bukunya. Bukunya sendiri memang lebih sarat “emosi” (drama-nya masih kerasa), dengan banyak deskripsi mendetil tentang sejarah, sains & mengangkat isu-isu yang sangat kontroversial & (sudah) memicu teori konspirasi yang aneh2. Karena gue pernah baca bukunya, again, mungkin detail-detail cerita yang hilang inilah yang membuat filmnya agak terasa “nggak-selengkap” bukunya. Masalah klasik yang sering ditemui dalam sebuah film adaptasi dari buku-lah. Di filmnya ini, isu kontroversial & sisipan2 teori konspirasi tersebut “diperhalus” supaya “less” provocative, mungkin 😛 But overall, film-nya mantap & asyik ditonton. Juga, mata gue puas dimanjakan oleh segala keindahan “gloomy” & mencekam dari pemandangan gereja-gereja kuno  di kota Roma & replika isi dibalik dinding tahta Holy-See di Vatican City; untuk yang ini, lumayan sesuai dengan imajinasi gue… lebih wild, malah 😛 Gue sempat merinding aja saat nonton Angels & Demons ini… saat membayangkan betapa pencarian Tuhan oleh manusia tu selalu akan berujung pada banyak pertanyaan yang “lebih besar”, yang memang tidak semuanya mampu dijawab oleh batas akal manusia… but, it’s OK untuk bertanya, asalkan semuanya dimulakan dengan adanya keyakinan; keyakinan terhadap kebenaran nilai-nilai dari Tuhan. Dan ada satu quotes yang gue suka : nggak ada ajaran agama yang mengarah kepada keburukan; instead, perilaku penganutnya-lah yang membuatnya seperti itu. Hmmm, lumayan “menampar” kesadaran.

Dan… oh ya, bagi yang sebelumnya sudah baca buku Angels & Demons trus sekarang mau nonton filmnya… well, you’ll be surprised by the story 😉 Anyhoo, nikmati saja-lah.

Selamat nonton ! 😀

.

P.S : setelah dua kali melihat tokoh Robert Langdon di film, gue masih bertahan pada pendapat gue : tetep, Harrison Ford  (atau mungkin Bill Pullman) lebih cucok buat jadi Robert Langdon… tapi bukannya berarti Tom Hanks nggak “pas” ya 😉