Sebagai perantau, selama disini gue menemukan bahwa ternyata ada banyak hal tentang Indonesia yang… terasa ngangenin. Serius, hal-hal kecil tentang Indonesia yang entah bagaimana, bikin kangen sama negara sendiri.Β  Seperti misalnya : biarpun transportasi umum disini itu lebih “manusiawi”, tapi entah kenapa, gue selalu kangen naik Kopaja & Bus TransJakarta. Biarpun Nasi Kandar disini rasanya “nendang”, tetapi Nasi Padang-lah yang terlezat & jadi JUARA di hatiku πŸ˜† Biarpun disini ada mie instan rasa tomyam udang, tetapi tetaplah nggak afdol kalau nggak makan Indomie rasa Ayam-Bawang + telur ceplok, sawi rebus & irisan cabe rawit… πŸ˜†

Pastinya, ada banyak hal tentang Indonesia yang selalu membuat para Indonesians berpikir “Ini Indonesia banget !!” saat menemukannya. Gue sendiri mengalaminya selama disini, menemukan hal-hal ‘Indonesiawi’ yang bikin kangen sama negara tercinta, seperti saat menemukan tempe & Indomie Goreng yang dijual di pasar tengah kota…. atau saat menemukan warung yang menjual pecel ayam Lamongan & bakso di dekat flat yang kami tinggali… bahkan dari hal sederhana seperti saat nggak sengaja mendengar seseorang ngobrol pakai bahasa Indonesia bercampur logat jawa, logat batak, atau logat daerah lainnya. Duh, itu semua membuat gue merasa… nggak sendirian, tatkala didera homesick πŸ˜†

Nggak semua hal yang ‘ngangenin’ dari Indonesia ini bisa dengan mudahnya ditemukan saat sedang melanglang buana. Tapi saat mampu menemukannya… whuiiiih, rasanya hati jadi senaaaaaang bukan kepalang πŸ˜† Kalau katanya iklan Garuda Indonesia, rasanya tuh seperti ini : the nature of Indonesian, we could be anywhere in the world, but deep inside we know we are one, and when we think of home, we know how to get there… πŸ˜‰ Hikkkss, jujur deh, nonton iklan Garuda Indonesia yang satu itu sukses bikin gue mewek… πŸ™

Kemarin malam saat baca artikelnya Jeng Mia yang ini, gue sampai termehek-mehek pengen pulang ke Indonesia sekaligus tertawa-tawa geli karena… semua yang jeng Mia tuliskan disitu memang sangat-teramat ‘Indonesia-Bangetttt’ πŸ˜† Setelah baca, iseng-iseng gue bertanya ke Baim:

“Sayang, menurutmu hal-hal yangIndonesia-Bangettt tu apa aja sih?”

“Hummm… apa yah ?” jawab Baim sambil menerawang, “Menurut kamu sendiri apa ?”

Kecap Bango. Itu Indonesia-Bangettt, hehee..”

“Kalau menurutku, yang Indonesia-Bangettt itu… Ooooh, aku tahu.”

“…apa ?”

Blangkon.”

“hah ?”

“Yup. Blangkon, trus… koteka. Dua-duanya Indonesia-Bangetttt ‘kan ???” lanjut Baim, excited.

“…”

.

Kalau menurut kamu, hal-hal yang Indonesia-Bangettt itu apa aja sih ?

Menurut gue… lemme see :

1. Indomie, Bakso, Pempek, emping, cokelat Silverqueen & meisjes cokelat Ceres πŸ˜€

2. Obat nyamuk bakar warna ijo, yang bentuknya melingkar-lingkar ituh & asapnya bikin sesak napas

3. Sate & Soto. Nggak ada yang bisa ngalahin Indonesian cuisine. Nggak ada πŸ˜‰

4. Tukang sayur yang pagi-pagi lewat didepan rumah sambil teriak “Saaaaaaaaa-yuuuurr !!!” (beda tukang-sayur, beda cengkok-nya). Disini, itu tukang bisa ditimpuk warga karena dianggap mengganggu kedamaian pagi πŸ˜›

5. Bakar sampah di halaman rumah, di udara terbuka, trus asapnya kemana-mana πŸ˜†

6. Sambal !! Semua sambalnya Indonesia ! (…ketauan banget yah gue lagi lapar+homesick)

7. Lautnya Indonesia. Aaaah… Hawaii & Maldives mah lewatttt…

8. Ibu-ibu gendong anak-anak bayinya pake gendongan dari kain batik

9. The “Batik” cloth itself πŸ˜‰

10. Kemegahan Borobudur, Prambanan & candi-candi peninggalan sejarah lainnya di Indonesia…

11. Lomba makan kerupuk & lomba Panjat-Pinang pas perayaan 17-an πŸ˜†

12. Kalimat standar dalam pelajaran mengeja :

i ni . Bu di

ini . ibu . Budi

13. Teh Botol Sosro πŸ˜†

14. Blangkon… dan koteka (seperti yang Baim bilang di atas tadi πŸ˜† )

15. Bendera Merah-Putih !!!

Ayo, ayo… ada yang mau nambahin lagi isi list-nya ? Yuk, silakan ikutan ngisi πŸ˜‰

Hal-hal yang disebutkan diatas tadi itu gue share juga di comment blog-nya jeng Mia πŸ˜‰ Semua hal tersebut, kalau dirasa-rasakan, entah bagaimana selalu menjelma menjadi perasaan ‘ingin kembali pulang’… (jadi nggak sabar menanti saatnya mudik πŸ˜† ). Perasaan ‘ingin kembali pulang’, yang denganΒ  indahnya digambarkan dalam sebait lirikΒ  lagu “Indonesia Tanah Air” :

Di sana tempat lahir beta…
Dibuai dibesarkan bunda…
Tempat berlindung di hari tua,
Sampai akhir menutup mata.

πŸ˜‰

Dirgahayu Indonesia ke 64… Jayalah Indonesia-ku !

MERDEKA !!!!