Siapa yang suka main-main air di pantai ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, gue pasti akan ngacungin tangan sambil lompat-lompat gila & berseru : “SAYA !! SAYA !! SAYA !!”
*lebay* π
Excitement yang sama juga timbul saat turun dari bukit; begitu telinga menangkap suara debur ombak & angin di udara sudah tercium membawa aroma garam laut, semuanya berseru :Β laut, AKHIRNYA !! Rasanya udah gak sabar untuk menanggalkan ransel di pundak lalu jumpalitan lari-lari di pasir & nyebur ke laut π
As you see, kami disambut oleh jembatan gantung yang menyambungkan kaki bukit dengan wilayah pantai. Tapi… ada-apakah yang mengalir dibawah jembatan tersebut ?
Di kiri jembatan terdapat sebuah cerukan danau air tawar; sementara bagian kanan jembatan langsung terpapar ke pantai & muara laut. Jembatan gantung yang kami lalui iniΒ berdiri diatas pertemuan antara aliran air tawar danau dengan air laut. Pada foto di atas, tampak riak air di danau bergerak mengarah ke dalam danau; itulah arus dari ombak laut yang menyebabkan air laut masuk ke danau &Β “bercampur” dengan air tawar dari danau (yang bergerak mengalir ke muara menuju laut).
“Bercampur” ? Ehem, sebenarnya nggak bercampur juga sih; lebih tepatnya adalah “bertemu”. Inilah yang disebut sebagai danau meromiktik. Air laut & air tawar tersebut bertemu dalam cerukan danau besar namun tidak saling tercampur, sehingga terdapat dua lapisan air yang terpisah & tetap memiliki karakteristiknya masing-masing… termasuk pada perbedaan berat jenis airnya.
Berikut penjelasan yang gue baca dari wikipedia :
A meromictic lake has layers of water that do not intermix. Most lakes are holomictic; that is, at least once a year, physical mixing occurs between the surface and the deep waters…Β In meromictic lakes, the layers of the lake water remain unmixed for years, decades, or centuries.
Among the consequences of this stable layering of lake waters is that the deeper layer (monimolimnion) receives little oxygen from the atmosphere. The monimolimnion becomes depleted of oxygen. While the surface layer (mixolimnion) may have 10 mg/l or more dissolved oxygen in summer, the monimolimnion in a meromictic lake has less than 1 mg/l.
This type of lake may form for a number of reasons :
– the basin is unusually deep and steep-sided compared to the lake’s surface area
– the lower layer of the lake is highly saline and denser than the higher levels of water
The layers of sediment at the bottom of a meromictic lake remain relatively undisturbed because there is very little physical mixing and few living organisms to stir them up, and very little oxygen or chemical decomposition. For this reason corings of the sediment at the bottom of meromictic lakes are important research tools in tracing climate history at the lake.
While it is mainly lakes that are meromictic, the worldβs largest meromictic basin is the Black Sea. Here the deep waters below 50 metres (150 feet) do not mix with the upper layers that receive oxygen from the atmosphere. As a result, over 90% of the deeper Black Sea volume is anoxic water.
There are meromictic lakes all over the world. The distribution appears to be clustered, but this may be due to incomplete investigations. Depending on the exact definition of “meromictic”, the ratio between meromictic and holomictic lakes are between 1:1000 and 1:3000
Sampai saat ini, sebanyak 24 danau saja di bumi ini yang tercatat merupakan danau meromiktik, termasuk danau di pantai Kerachut ini (yang mana, adalah satu-satunya danau meromiktik di benua Asia).
Oh, OK. Baru sekarang gue ngerasa rugi karena bengong & tidur pas kuliah Ekologi Perairan π Meskipun begitu, senang (& amazed !) rasanya sudah melihat langsung salah satu contoh dari keajaiban ekologis ini π So, berikutnya mengunjungi Black Sea, mungkin ? Aminnnn !! π
*****
Sebenarnya, ada motivasi lain yang menanti didalam tas masing-masing, yakni BEKAL MAKAN SIANG KAMI π Seporsi KFC Snack Platter yang aromanya begitu menggoda & memanggil-manggil selama perjalanan, sudah memohon-mohon untuk dilahap segera π Perjanjiannya adalah : kalau belom sampai di pantai, belom boleh makan lunch KFC ini ! Jadilah begitu sampai di pantai, setelah menggelar tikar, basah-basahan dikit & goler-goler memulihkan tenaga… langsung deh kami masuk ke acara utama : MELAHAP MAKAN SIANG π (Oia, gue & Azleena “cukup” beruntung mendapatkan sekotak snack platter berisi BUKAN dua potong ayam goreng, melainkan TIGA POTONG ayam goreng π wahahahaaa !!)
(mohon maaf; setelah mempertimbangkan berbagai alasan, maka foto-foto kebrutalan kami saat melahap makan siang sengaja tidak ditampilkan pada blog ini, hehehee π )
*****
Usai makan siang & ngadem sejenak, setelah tenaga sudah pulih kembali… nah, sekarang saatnya MAIN AIR DI PANTAI π
… Tidak lupa juga memotret pemandangan indah di pantai…
… beberapa penghuni laut yang (kasihannya) terdampar di pantai…
… dan “aksi-spektakuler” dari si ombak laut π
Pas lagi asyik-asyiknya motret, tiba-tiba dari kejauhan ada seseorang yang mendekat! Ternyata…
Hehe, cukup segitu dulu ya gallery khusus buat si ganteng π
Pantai kerachut ini letaknya cukup “terpencil”, setidaknya terpencil dari keriuhan kota Penang π Tersembunyi dibalik perbukitan taman nasional terkecil di dunia (saat ini), pantai Kerachut sering disinggahi penyu hijau (Chelonia mydas) & penyu belimbing (Lepidochelys olivacea), sebagai tempat pilihan mereka untuk bertelur.
Sekitar 50 meter dari pantai, dapat ditemui pula rumah kecil tempat hatchery(?) telur penyu & tukik (anak penyu). Pantai ini juga menjadi “sarang” bagi banyak populasi ubur-ubur (yang mana merupakan makanan favoritnya penyu ! π ), sehingga tidak disarankan bagi pengunjung untuk berenang dalam-dalam di pantai… kecuali kalo pengen tersengat ubur-ubur & melumpuh π
Kalau lihat pantainya sih… indah, tenang, bersih… sepertinya nggak hanya penyu aja yang doyan kesini, tapi juga manusia π Tapi cukuplah manusia menghuni daerah kota saja, dan membiarkan penyu-penyu (serta para tukik-nya) hidup aman-damai & berkembang-biak di pantai ini. Ada baiknya juga pantai Kerachut dibiarkan murni, terpencil & undisturbed… π
Joni kemudian mengabarkan kalau boat yang di-charter untuk mengangkut kami semua kembali ke Teluk Bahang baru datang jam 3 sore. Hahaa… ya sudah, waktu senggang ini dinikmati saja dahulu. Selain (gue) tidur, anggota gank lainnya langsung asyik dengan kegiatan sendiri-sendiri… menanti sampai saatnya diangkut oleh kapal π
Dan setelah nyaris-memble menunggu… akhirnya kapal kami datang ! π
Huhuhuuuww… sudah harus angkat-kaki dari pantai Kerachut nih π Setelah gulung tikar (beneran ngegulung tikar π ) & membersihkan sampah2 kami, ranselpun kembali dicangklong… dan kami menaiki boat yang merapat di darmaga. Sedih karena berpisah dari pantainya hanya berlangsung sebentar *lebay*, langsung berganti jadi excited setelah memakai jas pelampung & duduk manis di boat… (nggak manis juga sih, hiperaktif lebih tepatnya… jumpalitan foto-foto didalam boat sementara boatnya melaju kencang π )
Dalam perjalanan, kami disuguhi pemandangan indah pantai utara-nya pulau Pinang…
…melewati beberapa batu berbentuk hewan-hewan lucu π …
… kemudian… AAARGH !!!
Ada monster mengendap-endap siap menerkam boat yang kami tumpangi !!!
Pas dideketin…
…pfhiuuuuh ! Ternyata “cuma” Batu Buaya π Yup, Batu Buaya ini adalah salah satu aktraksi-alam berupa bebatuan berbentuk “unik” yang “tergeletak” di pantai timurlaut Penang π Unik, karena bayangkan saja ada sebuah relief batu yang bentuknya bisa menyerupai moncong buaya gitu, yang mana “hanya” dipahat oleh kekuatan alam berupa hempasan ombak laut ? Subhanallah π
Tidak hanya Batu Buaya saja yang menanti… lima menit kemudian, kami “disambut” oleh keindahan perairan Monkey Beach (Teluk Duyung), berupa pantai teluk yang juga “dikungkung” oleh perbukitan berhutan lebat…
… i was wondering, kalau Monkey beach kayak gini, gimana Maya Beach (bay) di Kho Phi Phi Thailand ya ? π Ah, tapi pastinya masih kalah bagus daripada Pantai Mawun – Lombok & pantai Liang – Ambon ! π Sayangnya, cuacanya sepanjang hari itu sedang nggak bersahabat : mendung tapi panas, jadi nggak dapet momen clear-blue-sky & deep-blue-sea… hasil foto-fotonya pun “meranggas” gitu π Rasanya gemesss kalau ke pantai trus nggak bisa melihat paduan birunya laut & langit π Tapi overall banyak hal lain yang bikin trip kali ini jauh-jauh lebih menyenangkan daripada sekedar hunting foto… mulai dari kekompakan anggota gank Parlimail pas hiking, lalu gimana buasnya kami saat menyantap lunch (juga snack-nya… oh i LOVE the bun-kelapa !), bersenang-senang main di pantai sampai kulit “gosong”, and somehow, di setiap perjalanan baru yang kami tempuh, gue merasa jadi makin sayang sama Baim π
Next, sesampainya di Teluk bahang (kembali), kami seperti “terlempar” dari dunia mimpi & kembali menjejak di dunia nyata… Nyaris sehari di pantai Kerachut, hidup rasanya seperti mengawang di dunia lain. Dimana sejauh mata memandang, yang ada hanya keindahan alam, ketenangan & kedamaian… π Tapi yah, memang akhirnya pun harus kembali ke “dunia-nyata” toh ? π
Untuk menghibur diri, akhirnya seusai mandi & shalat, kami meninggalkan Teluk Bahang & bergerak menuju tujuan berikutnya : cari makan !!! π Laper, bo’ π Langsung deh mata seliweran mencari warung Laksa & rujak di sepanjang tepi pantai daerah Feringgi & Tanjung Bunga. Sampai Nando & Emme pun (yang sedang liburan keluarga di Kota Kinabalu) ditelepon untuk minta bantuan mencari-wangsit (berhubung Emme & Nando-lah yang khatam soal info tempat makan enak di Penang π ). Setelah mencari & mencari, kamipun merapat di sebuah warung tepi pantai & memesan rojak, laksa, es kelapa muda, softdrink… ahhh, nikmatnya dunia π Hanya saja, harganya yang rada “nggak-nikmat”; layaknya daerah tujuan turis, harga makanan & minumannya suka dibandrol naik. Tapi masih masuk budget lah… cuma nggak rela aja pas tahu semangkuk kecil Laksa dibandrol RM 3 π Gile, biasanya RM 2 aja udah dapet yang enak dengan porsi yang lebih banyak π Tapi es kelapa muda & rojak-nya cukup menghibur-lah… soalnya ENAK ! π Oh ya, acara makan-makan ini juga jadi farewell party Bang Azrul yang minggu ini akan kembali ke KL. Sampai jumpa lagi ya Bang Azrul π Kalau kebetulan ke Penang lagi & ada acara jalan-jalan by Parlimail, join lagi ya π
Pulang kerumah, saat mendapati banyak cucian, rumah yang harus dibereskan & setumpuk pekerjaan rumah lainnya yang harus dikerjakan… Huwaaaaa, rasanya pengen kembali lagi ke pantai Kerachut !! π
Atau selanjutnya, kita ke Trengganu dulu saja ? Kata Ali (adek gue), pantainya lebih keren lho π Semoga yaaa… kalo ada rejeki, mau lagi deh ke Trengganu, atau ke Thailand sekalian π
2 Comments
astari
Huwaaa… fotonya kebanyakan .. ga bisa liat semua .. :p but … kesian amat ya si baby ubur-ubur itu terdampar … hiks .. kebawa ombak lagi, atau kau cemplungkan? Disengat ga sih? Jadi pengen .. ikuuutt!!!
aini
ehehehee… jadi ketauan deh narsisnya gw π
Iya, ubur2nya kepanasan di pasir & masih hidup berdenyut2 pula. Gak kebawa ma ombak lg… mau gw cemplungin, tapi gak berani megangnya… takut kesengat !!! Dulu pas kecil pernah disengat sama jenis yang warnanya biru muda transparan (portugese man’o war) & walhasil 3 hari gak bisa gerak π