…baru melek mata tadi pagi, udara Penang udah penuh oleh kabut dingin & rintik-rintik hujan. Hohoho… cuaca yang kondusif sekali untuk tidur lagi sehabis subuh
Hujannya nggak berhenti-henti, sampai sekarang. Diluar sana udara masih dingin, mendung tebal masih menyaput langit, menyisakan aroma hujan tadi pagi. Udaranya enak, dingin, lembab… mengisi hidung gue yang kembang-kempis menghirup sebanyak mungkin aroma hujan. Gpp… biarpun cucian jadi dingin lagi, tapi gue suka aroma segarnya hujan. Ini, menurut gue adalah salah satu kemewahan dalam hidup 😉
Sedari pagi tadi, kerjaan gue cuma mantengin laptop sambil menikmati cokelat panas bareng Baim… dan menghirup aroma hujan, tanpa kembali bergelung dalam selimut (seperti biasanya 😛 ). Nggak tahu kenapa, kalau hujan begini rasanya nggak pengen tidur lagi… menghirup segarnya aroma hujan terasa begitu “precious”, sayang untuk terlewat begitu saja tanpa dinikmati dari balik jendela. Ada banyak sekali pemandangan yang gue nikmati saat berdiri di tepi jendela menghirup aroma hujan…
Dari balik jendela, mata mengamati kehidupan yang mulai bergerak… Baim tadi berangkat ke lab dengan payungnya & jaket anti air (mudah-mudahan hari ini segalanya berjalan dengan lancar ya sayang)…Anak-anak berjalan menuju TK diantar ibunya, tukang korang & tukang roti berjualan keliling diatas motornya dalam balutan jas hujan, pintu binatu di lantai dasar mulai dibuka oleh pemiliknya…
Sedingin apapun saat pagi menggeliat & hari bermula, kehidupan terus berjalan. Menghangat oleh semangat untuk memulai hari & bertahan hidup.
Meskipun rada telat :
…Selamat pagi, semuanya (^^)