Believe it or not, penelitian-penelitian berikut ini (yang katanya improbable research) benar-benar dilakukan :

> Electronically modifying the sound of a potato chip to make the person chewing the chip believe it to be crisper and fresher than it really is (… haaah ?)

> Adopting the legal principle that plants have dignity (… gue akan ingat ini sebelum mendayagunakan & menyalahgunakan wortel, tomat serta sayur-sayuran lainnya)

> Discovering that the fleas that live on a dog can jump higher than the fleas that live on a cat (gimana dengan kutu gajah ??????)

> Discovering that Coca-Cola is an effective spermicide (…okay, jadi sekarang ada obat kontrasepsi baru yang dapat dibeli di seluru gerai 7-Eleven, gitu ?? btw, obat kontrasepsi ini letaknya disebelah potato-chips lho, bukan disebelahnya Trojan …)

> Developing a way to extract vanillin (–> vanilla fragrance and food-flavoring) from cow dung (….uhmmm, kayaknya gue jadi gak napsu makan kue & es krim rasa vanila deh)

> Discovering that professional lap dancers earn higher tips when they are ovulating. (WHAT the….^&*!^&$ ??)

dan masih banyak lagi. Oh iya… fyi, penelitian2 tersebut dapat penghargaan serupa “Nobel” 😀

Gak percaya ? baca aja disini 😛 Semuanya adalah penelitian yang unik, dengan latar belakang & kesimpulan yang “nyaris-gila”, tapi ujung-ujungnya teteeeup… mikir “dalem”, karena ada penjelasan ilmiahnya.

Siapa tahu (siapa tahu, yah)… suatu saat, limbah kotoran sapi beneran dimanfaatkan untuk memproduksi vanilin (tapi untuk pewangi ruangan yaa), selain dimanfaatkan sebagai bahan bakar biogas ? Atau suatu saat akan dibuat aturan bagaimana cara mengkonsumsi sayur-mayur secara “berkepritumbuhan” ? Atau misalnya, besarnya tinggi lompatan kutu anjing & kutu kucing ternyata mempengaruhi patogenitas kutu-kutu tersebut ? Atau sebenarnya potato chips yang (misalnya) diiklankan oleh Tukul/Ian Kasela/Aldi Taher/Tessy bisa saja tampak menggiurkan & laku terdongkrak penjualannya karena suara “Kriuuukkk…krenyess-krenyesss..!”-nya dibuat yummy, garing & mantap ?? Atau mungkin (untuk riset yang terakhir tertulis di atas), nanti bisa dibuat kebijakan “cuti-bulanan” demi produktivitas, kesejahteraan & kesehatan para professional lap-dancers ? 😛

Hehee… itu cuma pikiran gw aja, yang (ngaco) mencari2 korelasi ilmiahnya setelah terngakak-ngakak membaca judul & abstrak penelitian-penelitian gilak tersebut 😉

… anyhoo, Selamat ngakak & selamat “mikir, yee 😀