Sepanjang pengalaman masak amatir di dapur sendiri, ada beberapa masakan yang mbikinnya terasa menyenangkan…bukan karena easy-peasy, tapi yah karena nyenengin aja, mungkin karena masaknya gak pake bumbu ekspektasi banyak-banyak. Tapi ada juga masakan yang baru mo bikinnya aja udah kerasa challenging. Nah, marag kambing ini salah satunya.
Abis masak si gule/kari, di kulkas masih nyisa 1/2 kg daging kambing. Baim biasanya doyan ni buka-bukain buku resep gue, salah satunya buku resep bonus dari beli panci presto. Baca selembar-dua lembar, kemudian dia ngomong sambil nunjukin sebuah resep: “Sayang, enak juga nih kalo bikin ini…”
Resep apa coba? Marag Kambing.
And i was like: buset, marag.
Perempuan-perempuan di keluarganya Baim itu terkenal pada jago masak. Tante-tantenya ada yang punya catering & ahlinya bikin nasi kebuli, ada yang bisa bikin pumpkin pie amerikawi a la The Joy of Cooking sambil merem, ada yang kalo bikin soto saking enaknya sampe kuahnya pengen gue koretin sepanci-panci, ada yang rempeyek kacang teri buatannya sumpah-enak-abisss sampe gue rela ekstra bawa tentengan kabin satu dus isi rempeyek. Sepupunya Baim ada yang ahli bikin segala kue-kue pastry & cokelat. Adeknya Baim jago bikin (dan jualan) cake & roti, yang mana keahliannya diwariskan oleh Mama. Dan dari ceritanya Baim, Mama dulu jago banget bikin marag & Baim bisa ampe berapi-api termonyong-monyong tiap ceritain marag buatan Mama. Yes, itu salahsatu makanan favoritnya Baim.
Nah, sekarang kebayang kan kenapa gue jadi senewen π
Singkat kata singkat cerita, akhirnya panci presto kembali dikeluarkan. Cengkeh-kapulaga-bunga lawang yang dibawa dari Indonesia pun perdana dibuka & dicemplungin buat ramuan marag. Demi Baim lah, hahaa. Dari penjelasannya Baim, marag ini semacam sup kambing kaya rempah yang nanti bisa dimasak bersama beras basmati untuk bikin nasi kebuli. Dan nggak bersantan yah. Hari itu gue nggak sekalian bikin nasi kebuli sih. Nggak berharap juga rasa marag-nya bisa seenak yang Baim bayangkan buatan Mama dulu. Tapi di tengah-tengah acara masak Baim komentar “Hmmm…. Ini baru baunya marag, sayang”, I knew I nailed it π
(Resep dari buku resep bonus panci presto ISA)
- 1/2 kg daging kambing
- 10 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih (gue pakai 4)
- 1/2 ruas jahe
- 1/2 sdt ketumbar
- 1/2 sdt jintan
- 1/2 ruas lengkuas
- 1/2 sdt bubuk kunyit
- 5 buah cengkeh
- 1/2 sdt bubuk kayumanis
- 2 butir anise star (bunga lawang)
- 4 butir kapulaga (atau 1 sdm bubuk kapulaga)
- 3 buah tomat (gue ganti 1 sdm pasta tomat)
- Garam secukupnya
- Minyak untuk menumis
- 1 liter air
- Blender duo bawang – bubuk kunyit sampai halus. Tumis bumbu halus sampai wangi, lalu masukkan tomat, daging kambing & air, aduk.
- Masak semuanya pakai panci presto biar cepat matang & empuk π Tutup-kunci pancinya, cukup 20 menit masak full press.
- Setelah 20 menit matikan api, diamkan 10-15 menit dulu baru buka panci prestonya. Marag siap dihidangkan.
Warna kuah marag ini agak jadi kemerahan karena pakai pasta tomat. Kalau kuah marag a la keluarganya Baim sih lebih ke kuning-jingga. Tapi mayan laa, marag yang ini cukup memuaskan…dilihat dari gimana Baim & Alma makan saking lahapnya sampai nggak bersuara π Kalau untuk bikin nasi kebuli itu tinggal masukin beras basmatinya aja atau tunggu maragnya matang trus ditanak barengan yah? Hmmm, musti nanya tante Agies dulu kalau begitu, hehee.
6 Comments
capcaibakar
Senang dengar Baim suka.. dan iya.. eike kalau masak dibawah tekanan entah kenapa gagal. Masak buat mertua/tamu suami.. pasti jadi senewen.
aini
Masak dibawah tekanan kalo bukan tekanan panci presto mah yang ada degdegan takut gagal mulu… Meski mungkin yang dimasakin justru nyantai ajah π
boppa
kalau buat nasi kebuli, perlu tambah cinamon, pepper, mace (bukan mice loh), jintan dan cardamum. Daun daunan seperti biasa, kalau ada, kecuali daun pintu dan daun telinga…..hahahaha. selamat mencoba. Bopa jadi ngiler nih, pengen nasi kebuli yang dibeli Abah waktu kalian mau berangkat ke Tromso.
aini
Iyaaaa ayah, nasi kebuli yg abah bawain itu enak buanget ya π tapi masih lebih mblenger yang tante agies & ayah bikin, hahaa.
Mace itu buah pala kan ya?
Ibtissam
Yummy… Our food (arabian). Tp selama ini ita nulisnya selalu marak
aini
Alma suka nih marag, terutama yang machtig buatan tantenya Baim. iya, pas googling pun namanya ada yg marak ada yg marag π