… masih bercerita seputar kegemaran baru gue mnyiksa dandang kukusan di rumah 😆 hahaa, jangan bosen ya dengerin saya ngomyang dari dapur kecil ini.

Yang pada maenan twitter pasti tahu kue merah chocolatey mungil bertopping cream cheese frostings yang nge-heiiits banget. Di setiap lapak kueh di twitter, semuaaaaa nawarin cupcake ini. Dan laris manis, sampe-sampe lapak-lapak tersebut pada membatasi batch pesanannya. Yup, meet the sexiest cupcake ever : Red Velvet Cupcake.

Lagi-lagi gue bete cakar-cakar tembok karena… disini mo baking cupcakenya pake apeee ? Api unggun ? Oven-nya masih di toko, belom ditebus !
Eh baru keinget : gue kan punya dandang kukusan. Bikin aja lagi red velvet dikukus. Bisa kan ? Bisa dong…

Sebelumnya sempat sangsi : emangnya ada gitu yang bikin red velvet cake dikukus ? Tapi lagi-lagi teringat sama si brownies kukus. Basically kan red velvet ini kayak chocolate cake ya. Si Amanda itu kan cake cokelat yang dikukus. Berkelana kesana-sini, akhirnya ketemu resep red velvet brownie disini (in english). Saya minta ijin coba bikin yaa, mbak Citra.

Resep untuk red velvet brownie :
– 4 telur, ukuran sedang, suhu ruang
– ¾ cup caster sugar
– ½ sdt vanilla essence
– 1 cup tepung terigu serbaguna
– 1 sdm bubuk cocoa
– 100 g mentega
– 80 g white cooking chocolate
– ½ sdt pewarna makanan merah
– Sejumprit (sejumput+seiprit) garam

Untuk cream cheese frosting :
– 100 g cream cheese, suhu ruang
– 75 g mentega unsalted, suhu ruang
– 1 cup gula halus (icing sugar)
– ½ sdt vanilla essence.

P.S : di resepnya mbak Citra ini pakai filling : 80 gr dark cooking chocolate, lelehkan dengan di-tim. Atau bisa juga pakai peanut butter atau chocolate spread siap pakai. Nutella, anyone ? 😀 Tapi karena gue mau bikin dalam cup, jadi nggak pakai olesan filling.

Cara masak untuk brownie cupcakes :
Panaskan kukusan dengan api sedang. Sementara itu, ayak terigu & bubuk cocoa, sisihkan.
– Lelehkan mentega & cooking chocolate dengan cara di-tim (double boiling) api kecil. Kalau semua sudah meleleh, aduk & sisihkan.
– Kocok telur, gula & garam sampai mengembang pucat & gula larut. Masukkan vanilla essence,  kocok. Tambahkan ayakan terigu-cocoa kedalam kocokan telur, berganti-gantian dengan lelehan cokelat. Aduk. terakhir, tambahkan pewarna makanan, aduk sampai tercampur merata & tidak ada gumpalan.

– Tuang adonan kue ke wadah cetakan cupcake/loyang yang sudah dioles mentega. Kalau ingin menggunakan olesan filling, adonan dibagi ke dua loyang & masing-masing dikukus. Kukus selama 30 menit, lakukan tes tusuk : kalau saat diangkat tidak ada adonan yang menempel pada tusukan, brownie sudah matang. Matikan api. Keluarkan brownie & diamkan beberapa saat sampai sama dengan suhu ruang sebelum diolesi krim topping/olesan filling.

Cream cheese frosting :
Kocok mentega & cream cheese sampai lembut mengembang. Tambahkan vanilla essence, kocok. Terakhir masukkan gula, kocok sampai rata & teksturnya lembut.

Penyusunan :
Keluarkan kue dari cetakan. Kalau ingin pakai olesan filling, oles salahsatu permukaan kue dengan filling, lalu tumpuk dengan kue dari loyang yang satunya. Hias bagian atas dengan olesan creamcheese frosting. Kalau untuk cupcake, langsung hias bagian atasnya dengan topping creamcheese frosting. Frostingnya bisa dimasukkan dalam kantong segitiga & disemprot dengan spuit.

 

Ini hasilnya setelah dihias frosting :

 

Fotonya asal jepret aja pakai kamera hape, karena sebelumnya ada insiden : Alma ngobok-obok adonan red velvetnya ! Jyaaah… alamat nggak bisa motret dengan tenang-damai inih, selama Alma masih wara-wiri di dapur. Mana pak suami udah ngiler-ngiler pula, kesian. Udah deh asal jepret aja 😆

Btw, penasaran nggak kenapa nama kuenya pakai embel-embel velvet segala ? Gue penasaran. Dan siapapun yang ikut penasaran, musti cobain dulu kuenya. Menurut gue, sepertinya lebih dari sekedar penampakannya yang merah gelap menggoda seperti warna merah pada kain beludru.

Dan tebakan gue benar.

Manakala kuenya dicicipi : Hhhmmmhh. Teksturnya lembut, moist, mlenyu’ (halah bahasa apapula itu ?) di lidah. Ada samar rasa cokelat bercampur tangy dari cream cheese frostingnya. Kalau bisa dideskripsikan dengan satu kata, ya tadi itu : lembut. Velvety. Now i know 😉

Cuma menurut gue warna merahnya masih terlalu terang & rasa cokelatnya masih bisa lebih “kuat” lagi. Secara gue maniak cokelat gituh. Tapi kalau ditambahin lagi cokelatnya, ntar warna velvety red yang seksi itu malah hilang. Hummm… gimana ya ?

Yuk mareee kita masuk dapur lagi… tapi habisin kuenya dulu yuk ? 😀

(…bersambung)