Jujur aja : nggak ada yang lebih melegakan seorang ibu nun jauh di rantau (yaelah, timbang di negara sebelah doang), selain dikunjungi oleh… ibunya sendiri πŸ˜† Hahaa, tetep yaa… biarpun udah jadi emak-emak, begitu ketemu sama emak sendiri yah keluar juga bawaan “jadi anak”nya.

Jadi, minggu lalu kami kedatangan tamu kehormatan lagi : nyokap gue (a.k.a Yangtiq) & Agam (adek bungsu gue). Setelah mereka puas jalan-jalan dari Singapore, Melaka & KL, barulah Ibu & Agam ke Penang (sementara dari KL, ayah langsung balik ke Jakarta). Nah, disini, agenda utamanya bukan buat jalan–jalan lagi… tapi buat nengokin cucu/ponakan tercinta. Yang paling excited, siapa lagiiii kalau bukan sang Yangtiq ? πŸ˜† Baru masuk rumah aja langsung jejingkrakan lihat Alma, gendong-gendong & cium-cium Alma, trus… buka koper ngeluarin upeti buku-buku cerita & mainan lucu buat Alma πŸ˜†

Pas gue tanya, di Penang mau jalan-jalan kemana aja ? Ibu & Agam kompak jawab : “Dirumah aja deh, kak… Capek !” πŸ˜† Wah, sayang skaliiii… padahal di Penang itu banyak historical sites yang keren-keren, setali tiga uang sama MelakaΒ  (yang juga jadi World Heritage Site-nya UNESCO). Dan jangan lupakan Batu Feringghi & Persiaran Gurney Drive ! πŸ˜† Tapi iya aja capek, lha wong selama di S’pore-Melaka-KL ngukur jalan melulu. Apalagi si Agam… whuih, kakinya dari karet bertulang baja kali; kuat banget dia jalan-jalan, asalkan disuplai banyak-banyak makanan & bisa belanja barang-barang favoritnya. Ya, adek gue ini hobinya klop banget sama Ibu : jalan-jalan & belanja. Kalo gue hanya klop di bagian jalan-jalannya aja πŸ˜› Cuma kemudian si Agam bilang : “Kak, si Ali minta difotoin Penang Bridge tu… Lha gimana fotoin-nya yak, kemaren kan gue naik bus diatas jembatannya ??”

“Oh, mo lihat Penang Bridge ? Cincaaay ! Kita sekalian ngibing ke Mall Queensbay aja…”

Jadilah sepanjang hari Senin, kita keliaran di Queensbay Mall (Ibu sempet ngamuk di Mango πŸ˜†Β  Lagi sale 70%, siapa yang nggak pengen ngamuk ?). Tadinya mau lanjut ke Gurney Drive, trus makan-makan di warung Thai food di Batu Feringghi (early-dinner sambil lihat sunset, ceritanya…) tapi nggak kesampaian karena kesorean. Yasudah, sore itu cukup ngaso-ngaso di tepi pantai Queensbay, yang menghadap ke pulau Jerejak. Dari pantainya ini bisa keliatan Penang Bridge yang merentang sepanjang 13.5 km, menghubungkan Pulau Pinang dengan daratan Penang-Mainland. Total panjang 13.5 km ini yang menjadikan Penang Bridge termasuk salah satu jembatan terpanjang di dunia πŸ˜‰

Ali, maap yak klo jembatannya cuma kefoto se-emprit… gak detil pula. Emang agak susah cari spot bagus buat fotoin ini jembatan… kalo nggak dari atas bukit di kampus (yang mana sekarang view jembatannya ketutupan sama apartemen mewah ! Grrr…!!), ya dari pantainya Queensbay ini.

Pulang dari Queensbay, sang yangtiq pengen nggendong cucu tercinta. Berhubung menggendong ini bocah udah mulai bikin pegel-pegel, skalian gue pakein si selendang ajaib ke nyokap, “Biar nggak pegel, Bu…”. Nyokap sempet bilang “Ah nggak usah… ibu kuat kok”, but i insist. Setelah dipakai : gendongannya dipake terus sampai pulang ke rumah … nggak pengen dilepas πŸ˜† Enak kan pakai sleepywrap, Yangtiq ? πŸ˜‰ Nah, mumpung Alma asik nemplok sama Yangtiq, ini jadi kesempatan buat emak & babenya Alma untuk bebas gandengan, serasa balik ke jaman pacaran lagiii πŸ˜† Inilah enaknya kalau dikunjungi oleh Yangtiq… gue bisa cuti sebentar dari pekerjaan menggendong Alma πŸ˜‰

Pulang sampai di rumah, Ali & Boppa udah nge-SMS, minta videocall & lihat foto-fotonya. Begitu dilihat… tinggallah Ali, Boppa & eyang-eyangnya Alma garuk-garuk tanah pas lihat foto-foto tersebut πŸ˜› Yaudah makanya pada kesini, mumpung guide-nya masih tinggal disini. Bakal aku bawa jalan-jalan & wisata kuliner sampai puolll deh… puolll seru-nya, puolll pegel-pegelnya juga πŸ˜†