Serunya perjalanan bareng si baby ini πŸ™‚ Memasuki trimester-3, semakin hari semakin nambah hal-hal baru yang dialami, seperti nafsumakan semakin menggila, perut (pastinya) makin membesar & tidur pun mulai nggak nyaman πŸ˜† Kalo pas tidur dengan posisi menyamping (baik itu menghadap kanan pun kiri), terasa aja ada yang ngeganjel. Trus perut gue mulai deh ditendang-tendang sama si baby πŸ˜† Tapi begitu ganti posisi rebahan, lima menit kemudian pinggang & kaki gue kebas πŸ˜› Akhirnya kudu grasak-grusuk dulu mencari posisi tidur dengan setumpuk bantal, sebelum bisa tidur dengan nyaman.

Selain ketiga hal diatas, sekarang juga lagi sering terbangun dari tidur karena… kehausan. Baik itu pas tidur siang, pun tidur malam. Nggak tahu kenapa, kebangun aja dengan mulut & kerongkongan yang terasa kering. Belum lagi cuaca di Penang kembali panas meranggas seperti biasa & sering kali jadinya kena panas dalam. Panasnya terasa menjalar di sekitar punggung, pundak & tengkuk, sementara bagian tubuh lainnya dingin-dingin aja. Pfhuih, rasanya benar-benar nggak enak… kadang-kadang diminumin air segelas-dua gelas aja, rasa haus & pana tersebut nggak kunjung hilang. One day, saking desperado-nya, saat jalaran panas tersebut timbul, gue tenggak 1 liter air sekaligus. Hasilnya…. BWESSSSS, terasa banget jalaran panas tersebut menguar keluar dari tubuh gue, disertai cucuran keringat yang banyaaak aja (sampai bikin baju basah). Baim sampai komentar : “Kamu kayak orang habis latihan silat tenaga dalam, ampe panasnya keluar gini ???” πŸ˜† Iya, gue juga berpikir seperti itu karena keluarnya panas tubuh tersebut terasa mirip kayak dulu waktu habis latihan aikido. Nggak tahu juga sih jalaran panas tersebut mengindikasikan apa : apakah gue kirang minum, atau emang termostat di badan gue lagi aneh… tapi memang ada baiknya untuk banyakin minum air putih πŸ˜‰ Dan oh ya, sama minum air kelapa juga πŸ˜€ Sekarang gue hobi minum air kelapa muda. Tanpa tambahan gula & es batu, cukup didinginkan saja di kulkas sebelum diminum. Gara-garanya di dekat supermarket ada tukang yang mangkal jualan kelapa muda. Cukup menyegarkan, nenggak air kelapa muda dingin pas siang-siang… lagipula air kelapa muda adalah isotonik alami yang bagus buat tubuh, plus cukup ampuh meredam keinginan gue untuk minum softdrink maupun processed-juice dingin yang manis-manis itu. Kata Ibu juga, sekarang gue udah harus mengurangi minum minuman dingin yang manis-manis, biar bayinya nggak kegedean πŸ˜€

Kalau si baby bagaimana ? Hehee, nggak cuma nendang-nendang aja… tapi kayaknya didalam sana dia main trampolin *lebay*. Saking serunya si baby melancarkan jurus tendangan-maut, Ali & Agam ngasih julukan Bruce Lee & Chun Li buat si baby πŸ˜†Β  Sekarang didalam sana yang terasa bukan hanya tendangan-mautΒ  yang dilakukan si baby… tapi juga gerakan-gerakan menggeser & geliat-geliat kecil. Hihii, rasanya lebih lucu & geli.

Selain tendangannya semakin heboh, seminggu ini gue memperhatikan kalau frekuensi tendangannya mulai memiliki interval yang teratur. Yup… somehow kayak terjadwal aja. Dimulai dari pagi jam 6, si baby mulai nendang-nendang & tendangannya ini ampuh ngebagunin gue πŸ˜† trus jam 8 atau 9 pagi, nendang-nendang lagi (biasanya bertepatan dengan waktunya gue menggasak sarapan). Jam 12 siang pas gue makan, kembali nendang2. Setelah itu anteng & tenang sampai… jam 5 sore, kembali nendang-nendang lagi. Malamnya sekitar jam 20.00 atau 21.00, si baby kembali nendang-nendang. Jam 23.00 sebelum gue tidur, nendang-nendang lagi. Kemudian ditutup dengan acara “tendangan-maut” pada jam 2.00 atau 3.00 dini-hari yang selalu sukses bikin gue terbangun πŸ˜† Kalau diperhatikan, interval tendangannya sekitar 2-3 jam sekali… mulai mirip dengan jadwal bangunnya newborn baby, ya ? Hmmm, mungkin saja. Apapun itu, mungkin aja jadwal tendangan-tendangan ini juga dimaksudkan supaya gue mulai latihan dari sekarang… termasuk latihan bangun tengah malamΒ  πŸ˜†

Jadi inget waktu pertama kalinya merasakan tendangan si baby. Waktu itu sekitar pertengahan November (minggu-18), tendangan fluttering si baby sudah bisa dibedakan dari gerakan “demonstrasi-kelaparan” yang dilakukan oleh organ-organ pencernaan gue πŸ˜† Sejalan dengan bertambahnya minggu kehamilan, tendangan si baby makin intensified. Gue nggak berpatokan bahwa semakin awal tendangan si baby terasa maka akan semakin baik… Well, kalau sudah waktunya, pasti si baby akan aktif bergerak dengan sendirinya πŸ™‚ Tapi saat November itu, tendangan tersebut baru bisa gue rasakan sendiri; itupun hanya terasa saat gue sedang tiduran santai, dengerin musik & saat dibacakan Quran. Saat gue berseru “Oh ! Bayinya nendang !!” lalu Baim buru-buru naruh tangannya di perut gue, Baim bilang nggakΒ  ada tendangan apapun yang bisa dirasakan oleh tangannya πŸ˜† Padahal disaat yang sama, gue masih merasakan tendangan si baby bertalu-talu di dinding perut gue. “Mungkin masih pelan, kali yaa… si baby masih kecil juga.” ucap Baim sambil ngelus-ngelus perut gue. Meskipun begitu, ini nggak menyurutkan rasa ingin tahu Baim; tiap kali gue bilang si baby nendang, Baim langsung naro tangannya di perut gue, berharap merasakan hal yang sama di tangannya πŸ™‚

One night, di bulan Desember, gue lagi goler-goler aja sambil baca buku & Baim asyik ngoprek laptop di samping gue. Tiba-tiba aja, perut gue seperti menegang dan… DUG ! si baby seolah bouncing kayak main trampolin didalam sana, nendang rada keras sampai kedutannya kelihatan jelas dari luar perut πŸ˜† Gue langsung nari Baim & bilang “Im… Bayinya nendang, keras banget !! Kayak main trampolin !!” πŸ˜†

“Mana ? Mana ??” Baim langsung naro tangannya di atas perut gue sambil manggil, “Baby ? Ayo baby, nendang lagi sayang…”

Ada kali beberapa saat kami (bertiga) diam, dan kemudian…

… DUG !!

πŸ˜†

Gue selalu senang saat merasakan tendangan kaki-kaki kecil didalam perut itu, si baby juga gue ajak ngobrol tiap kali dia menendang… Tetapi waktu merasakannya bersama Baim, ngelihat wajah Baim sumringah & tersenyum lebar saat merasakan sendiri tendangan pertama kaki si baby di tangannya… it’s priceless πŸ™‚

Sekarang setiap bangun pagi, sebelum tidur & di waktu luang, Baim lagi senang-senangnya main sama si baby… memainkan game Ayo-Baby-Tendang-Disini πŸ˜† Dan kocaknya, selain tendangan si baby mengikuti gerakan tangan Baim di atas perut, si baby juga lebih merespon letak posisi tangannya Baim πŸ˜† Ya nggak apa-apa deh… hitung-hitung jadi hiburan buat Baim sepulangnya dia dari lab. Sambil memindah-mindahkan posisi tangan & merasakan tendangannya, si baby juga diajak ngobrol & dibacakan doa. Ternyata ada juga ya hiburan yang lebih menarik daripada nonton serial BigBang Theory atau Fringe πŸ˜†

Tumbuh sehat & kuat ya, Nak… πŸ™‚