Sejak 2008, supermarket2 se-Malaysia menggencarkan kampanye “No-Plastic-Bag Day” (NPBD) kepada para konsumennya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik buat belanjaan. Sosialisasinya : dalam seminggu, ada satu/beberapa hari dimana kantong plastik tidak disediakan oleh supermarket. Jadi kalau -misalnya- Senin belanja groceries di supermarket, nggak bakal disediakan kantong plastik. Pilihan untuk para pembeli yah silakan bawa kantong plastik sendiri dari rumah… atau membeli kantong plastik belanjaan yang dijual seharga kira-kira 600-2000 perak/lembarnya (kalau beli reusable shopping-bag, harga per-lembarnya sekitar 4500 perak).

Sampai tahun 2009 kemarin sih NPBD ini di Penang dijalankan setiap hari Senin. Di kota lain seperti Petaling Jaya & Selangor, program ini dijalankan setiap Sabtu untuk memaksimalkan sosialisasi NPBD tersebut (karena orang biasanya lebih milih belanja di hari Sabtu/weekend… saat waktu-lowong, sekalian jalan2 bawa anak πŸ˜› ).

Ada banyak concern sehubungan dengan produksi sampah plastik di Malaysia, yang kemudian mengerucut ke penggencaran kampanye program NPBD. Terutama di Penang, yang cuma berupa pulau kecil segede kota Bogor… nggak punya cukup tempat untuk TPA-sampah. Lagipula kalau sampah plastik tersebut terbuang ke laut, selain nambah2in polutan, akan membahayakan kehidupan beberapa hewan laut seperti penyu (yang dikonservasi di pantai utaranya Penang) yang “tanpa sengaja” mengira penampakan plastik yang mengapung sebagai ubur-ubur makanan mereka. Kasihan kan, penyu-nya keselek plastik trus mati… πŸ™ Belum lagi kalau bicara soal biodegradability-nya, plastik terkenal susah & lamaaaa untuk bisa terurai secara alami (polyethylene, bahan dasarnya plastik, butuh waktu 1000 tahun untuk terurai secara alami dalam tanah). So, sepertinya cara yang paling masuk akal untuk mengurangi produksi sampah plastik adalah mengurangi pemakaian plastik, dengan sebisa mungkin memperpanjang usia-pakai benda-benda plastik tersebut. Caranya terserah, mau recycling, reuse… pokoknya nggak sekali-dipakai trus dibuang. Kampanye NPBD ini mendorong pembeli untuk membawa sendiri tas belanjaan mereka; sukur-sukur kalau bisa memakai-ulang koleksi kantong plastik belanjaan di rumah atau sekalian pakai tas belanjaan yang reusable πŸ˜›

Kalau di rumah kami sih… kantong-kantong plastik bekas belanjaan seringnya dipakai sebagai wadah tempat sampah. Jadi pas belanja dapet kantong-plastik, begitu di rumah tu kantong dipake buat wadah tempat sampah. Dengan begitu, kami nggak perlu beli kantong plastik khusus buat sampah (yang warnanya hitam ituh). Lagipula sekarang masih tinggal berdua… sebanyak apa sih sampah yang dihasilkan ? Kalau dihitung-hitung, dalam dua-tiga hari sampahnya cuma sekantong plastik belanjaan aja. Itu cara gue untuk memperpanjang usia-pakai si kantong plastik tersebut. Abis, nggak kepikiran juga cara lain selain itu… ada yang punya tips/usulan lain ? Monggo, boleh dibagi disini πŸ˜€ Kemudian, karena kantong plastik bekas belanjaan itu dijadikan wadah tempat sampah, jadi saat harinya NPBD gue harus memakai tas lain untuk bawa belanjaan. Setelah ngaduk-ngaduk gudang, akhirnya berhasil mengumpulkan tas-tas kanvas bekas yang didapat dari acara pameran atau seminar πŸ˜€ Tas kanvas ini kemudian dilipat-lipat kecil, trus dikantongin atau diselipin didalam handbag. At anytime butuh pakai, tinggal keluarin & buka. Akhirnya sekarang jadi kebiasaan bawa tas kanvas kemana-mana. Nggak perlu nunggu sampai punya tas Envirosaxx dulu untuk bisa ikut melibatkan diri di kampanye NPBD ini… Tapi kalo ada yang mau ngasih tas Envirosaxx, silakan lho… dengan senang hati gue terima πŸ˜›

Sepanjang pengamatan gue, animo masyarakat sini sih cukup bagus & bisa menerima sosialisasi program NPBD ini (ini juga dibahas di salahsatu artikelnya theStarOnline). Lagipula mereka butuh belanja groceries, kok. Kalau kebetulan belanja ke supermarket pas hari Senin, adalah pemandangan biasa melihat para pembeli menempatkan belanjaan (lunas) mereka ke tas-tas kanvas atau plastik yang mereka bawa sendiri. Cuma… kalo yang gue amati di Penang ini, karena NPBD ini hanya berlaku pas hari Senin, lama-lama para pembeli pada cheating juga : mereka memilih belanjanya jadi selain hari Senin. Gue, termasuk yang kemudian ikutan cheating juga… apalagi kalo kebetulan stok kantong plastik bekas untuk wadah tempat sampah di rumah udah habis πŸ˜† Nunggu hari Seninnya lewat, supaya kalo belanja bisa dapet gratis kantong plastik πŸ˜›

Tapi sepertinya, habit “cheating” ini terbaca juga oleh pengawas program NPBD di Penang… sehingga sejak Januari 2010 ini peraturannya diubah : No-Plastic-Bag Day berlangsung selama hari Senin-Rabu πŸ˜† Sekalian aja dibuat all-out gitu, ‘kali ya. Para pembeli pun juga jadi mikir… masa’ harus nunggu sampe hari Kamis-Minggu buat bisa belanja doang; lha wong mereka butuh belanja juga kok, hehe. Selain itu untuk mendukung kampanye NPBD, pemerintah kota Penang juga tidak akan memperpanjang ijin-usaha dari perusahaan yang tidakΒ  pro dengan kebijakan NPBD (terhitung sejak Januari 2010). Diharapkan sih setelah ini, masyarakat makin terbiasa untuk mengurangi pemakaian kantung plastik. Ada sih complain dari para pembeli, atau mislek-misleknya seperti para pembeli nggak aware dengan hari-berlakunya kampanye NPBD ini… but i think, It’s a matter of educating the public : bisa itu karena biasa. Kalau nggak mulai dibiasakan, kapan jadi bisa-nya ?? πŸ˜‰

.

P.S : Jadi membayangkan kalau kampanye NPBD ini diberlakukan di Jakarta… kira-kira gimana ya reaksinya orang Jakarta ? πŸ˜›