pregnancy-healthy-eatingPagi tadi setelah melek mata, tangan gue langsung klutekan di dapur… bikin susu cokelat & setangkup roti keju. Glek, glek, glek… hap… happ… hap, habis diembat.

Siangnya melahap seporsi nasi, sup ayam, telur-asin & tumis tau-fu. Masih pengen ngunyah, akhirnya sepotong pepaya, semangka & muffin wortel-walnut-kismis ikut berpindah ke dalam perut.

Sorenya sambil nunggu Baim pulang, paling enak ngemil yogurt tawar bersiram madu & minum beberapa teguk susu.

Hasilnya ? Hari yang indah πŸ˜†

Senang banget deh kalau badan terasa segar & nafsumakan kembali normal πŸ˜† Dua malam sebelumnya Baim & gue sempat kuatir karena tiba-tiba perut kiri-bawah gue terasa sakiit sekali (takutnya ada apa-apa dengan si kista). Saking sakitnya mpe nggak bisa bangun, perut pun mual lagi. Setelah cek di ER, akhirnya tadi pagi kami langsung cek ke LWEH & alhamdulillah, Dr.LauΒ  bilang si-baby sehat, degup jantungnya normal & tidak ada yang perlu dikuatirkan dengan kistanya. “Just some gastric problem. You’ll be just fine”, kata Dr.Lau.

Barusan Baim spesial memasak pasta “mushroom & herb” untuk makan malam. Ekstra keju, ekstra susu, which means… ekstra kalsium πŸ˜† Usai makan, rasanya (agak) nggak rela pas lihat sedikit saus & potongan jamur yang tersisa di wadah pasta. Ngoretin, ah. Saat diam-diam menjilati sendok yang berlumuran sisa-saus keju nan gurih itu, tiba-tiba Baim nyeletuk :

“Hehee… Laper ya, mas ??”

Gue cuma mendelik sewot sambil terus ngoretin sisa saus,Β  “MAS ??? Mbak, lageeee…!!”

πŸ˜†