the_namesake_dvd

Habis nonton The Namesake, untuk kedua kalinya. Diadaptasi dari buku berjudul sama karya Jhumpa Lahiri, filmnya sendiri bercerita tentang benturan-benturan budaya yang dialami oleh sebuah keluarga asal India tatkala mereka tinggal di New York. Gue sukaaa banget sama film ini… partly because Kal Penn main disini (hahahaa… mukanya ngebodor abis, apalagi kalo inget pas dia main di Harold & Kumar), lainnya karena gue menggemari buku-buku karyanya Jhumpa Lahiri. Dalam setiap konflik yang hadir pada ceritanya, selalu ada pesan “membumi” yang bijak.

Eniwei… ada satu adegan yang gue suka banget dalam film, yakni waktu Ashoke, Ashima & anak-anak mereka pergi ke Taj Mahal. During their family trip to Agra, Ashima  exclaims how much Shah Jahan loved Mumtaz to build Taj Mahal. Ashoke just smiled & then replied : “Every husband loves a wife that much, Ashima… But they can not afford to build a Taj Mahal.”

Gue jadi senyum-senyum sendiri membayangkan kalimat tersebut. Yah… tiap orang memang punya cara beda-beda dalam hal mengungkapkan perasaan cinta mereka kepada orang yang dicintainya. Itu semua pilihan, nggak ada aturan yang “exact”  mengatur hal tersebut. That’s why, love has many faces 😉

Kemarin pas habis nonton, iseng-iseng gue bertanya ke Baim :

Aini : “Sayang, kamu cinta gak sama aku ?”
Baim : “Pasti dong… aku cinta sama kamu…”
Aini : “Kalau gitu… misalnya ntar aku meninggal, kamu mau nggak bikinin aku makam yang indah kayak Taj Mahal gitu ? Ceritanya jadi kayak monumen cinta nan abadi gituu”
Baim : “Nggg….”
Aini : “….?”
Baim : “Kalau aku bikinin Taj Murah aja, mau gak ? Abisnya kalo bikin Taj Mahal kan… mahal. Atau aku bikinin replikanya aja deh,  nggak usah yang gede-gede ya ? Gimana ???”
Aini : …… (*speechless*)

Hahahaa… apapunlah itu. Misalnya ntar Baim bikinin Taj Mahal beneran (instead of Taj Murah 😆 ), ataupun hanya replikanya aja… tapi gue percaya sama apa yang Ashoka bilang :

“Every husband loves a wife that much, Ashima… But they can not afford to build a Taj Mahal.”

😉