…dan mengembalikan mood, maka saya berusaha menenggelamkan diri dalam buku-buku & tontonan berikut :

honeymoon1Honeymoon With My Brother > Setelah pernikahannya mendadak dibatalkan secara sepihak oleh sang calon istri (lima hari sebelum pernikahan dilangsungkan), Franz Wisner memutuskan untuk menenangkan dirinya dengan “mematahkan” tradisi berbulan-madu yang biasanya dilakukan oleh sepasang pengantin baru. Instead, Franz mengajak adiknya (Kurt Wisner) untuk memakai tiket & akomodasi perjalanan bulan-madu ke Costa Rica  yang sudah dipesannya jauh-jauh hari. Pasca “bulan madu” di Costa Rica, ternyata kenyataan pun belum berpihak ramah pada kehidupan Franz. Menolak untuk mengubur diri dalam tekanan pascapernikahan (yang tidak pernah berlangsung), mutasi pekerjaan & rasa kasihan dari orang2 di sekitarnya, Franz & Kurt memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan “bulan-madu” mereka. Bulan-madu di Costa Rica tersebut kemudian berlanjut menjadi perjalanan bulanmadu-bulanmadu penuh petualangan lainnya, dimulai dari Eropa Timur, Timur Tengah, menuju Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan berakhir di keindahan padang savanna Afrika yang majestic.

Dalam perjalanan “bulan-madu” panjang tersebut, kakak-beradik Franz & Kurt Wisner akhirnya belajar untuk saling memahami satu-sama-lain, membuka diri, menemukan pelipur atas masalah-masalah yang mereka alami & menemukan arti baru dalam hubungan mereka sebagai kakak-beradik. Dalam perjalanan itu pula, Franz yang sebelumnya hidup berkecukupan di negara asalnya menjadi terbuka mata-hatinya tatkala mendapati bahwa di belahan bumi yang lain, orang-orang yang “terlihat” serba kekurangan ternyata adalah orang-orang yang mampu membuka diri dengan keramahan & bantuan tulus yang tak tergantikan. Franz Wisner juga mampu menceritakan semua pedih-gembira yang dialaminya dengan humor penuh ironi yang membuat pembaca tertawa geli namun tetap bisa merasakan “sisi-bijaknya” pelajaran kisah tersebut. Pendapat gue ? Ini adalah buku “luar biasa”, dengan kisah luar biasa yang benar-benar “nggak-biasa” 😀

the-book-of-lost-things-john-connollyThe Book of Lost Things > OK, ini adalah salah satu buku yang SANGAT-SANGAT menipu. Yeah, gue tertipu oleh sinopsis cerita yang tercetak di belakang cover bukunya; tulisnya seperti ini : “Ini dongeng tentang anak lelaki bernama David yang tersesat ke sebuah negeri dimana Snow White, Putri Tidur dan si Tudung Merah bukanlah seperti yang kita kenal dalam buku-buku cerita. Negeri ini diperintah oleh seorang raja yang menyimpan rahasia-rahasianya dalam sebuah kitab misterius : Kitab Tentang Yang Telah Hilang

At first, setelah membaca tulisan sinopsis tersebut dalam hati gue berpikir : “Wow, buku cerita dongeng fantasi !! Asyik nih !! Beli ah !!”. Well, gue memang selalu suka cerita-cerita dongeng fantasi seperti karangan Charles Perrault, Grimm Brothers, H.C Andersen, apalagi trilogi Lord of The Rings-nya Tolkien &InkHeart-nya Cornelia Funk. Apapun yang memuat tentang peri-peri, penyihir & keindahan legendawi, gue suka membacanya 😀 Thus, inilah yang membuat gue punya ekspektasi yang cukup tinggi untuk buku karangan John Connolly ini. Tapi setelah gue baca bukunya… well, ceritanya benar-benar brutal. Emang sih, dalam ceritanya ada Hansel & Gretel, Snow White, Beauty & The Beast, Sleeping Beauty & Little Red-Riding Hood… Tapi ini adalah buku yang menuturkan “kisah-dongeng-legenda” yang selama ini kita kenal dari sisi yang sangat-kelam &… terlalu dewasa (yang ternyata dijelaskan dari tulisan “Novel Dewasa” yang tercetak di sudut kanan bawah buku dalam font supertipis berwarna putih yang membuatnya nyaris nggak terbaca. Hah, no wonder). Sebenarnya keren sih ceritanya. Tapi yang pasti, gue gak bakal ngijinin anak gue nanti untuk membaca buku ini sampai usianya di atas 17 tahun.

big_bang_theory1The Big Bang Theory > Dapet copy filmnya dari Kak Ilah. Sebenarnya sejak Everybody Loves Raymond & Big Shots (yang mana layak diberi judul Desperate Husbands & menurut gue jauh-jauh-jauuuh lebih menarik daripada Desperate Houswives), gue gak pernah ngikutin sitcom Amrik lagi. Gue pikir hanya Everybody Loves Raymond & F.R.I.E.N.D.S aja yang bisa bikin gue ngakak-ngakak membahana sambil guling-guling sampe jatoh dari kasur, tapi ternyata… The Big Bang Theory ini lebih JUARA !!! 😀

Yang bikin gue sukses ngakak2 sampe tetangga kiri-kanan pada denger adalah tema ceritanya, dimana The Big Bang Theory bercerita tentang keseharian empat scientist (actually, they’re physicists) dengan segala geekiness mereka, yang berusaha untuk “bertahan” sebagai minoritas unik di dunia nyata yang mayoritas dipenuhi oleh orang-orang yang mereka anggap “normal” (dan sebaliknya, menganggap mereka sebagai “geeks” & creepy-smart 😛 ). Nerdiness & geekiness dari keempat tokoh utama sitCom ini nggak digambarkan lewat stereotipe berkacamata tebal, rambut belah-samping-disisir-rapi & bawa setumpuk buku-buku tebal (yang mana, menurut gue adalah stereotipe-nerds-a la-sinetron yang basi banget menggambarkan seorang nerd). Instead, geekiness itu hadir lewat dialog antara ke empat tokoh utama sesama nerds/geeks yang berusaha memahami “dunia-nyata” lewat persepsi mereka sebagai orang2 yang memiliki  kecerdasan diatas-rata-rata & konflik yang mereka hadapi saat mereka merasa sulit untuk “fit-in” didalam mayoritas orang2 “normal”.

Bagian yang kocak-banget di sitCom ini biasanya adalah saat para geeks tersebut harus berhadapan dengan seorang Penny-cewek penghuni apartemen sebelah yang super-cantik, cute, baik hati & sociable, namun selalu heran-nggak-habis-pikir saat berusaha memahami geekiness dari keempat geeks tersebut 😛 Pada akhirnya, cerita dalam sitCom ini berhasil memperlihatkan kalau geeks itu juga manusia, yang bisa naksir sama cewek, bisa patah hati, pengen eksis dalam pergaulan, bisa sirik sama orang lain, bisa juga kecewa sama kerjaan mereka… apart from their  obsessive-compulsive habits of  internet online game & StarWars toys, their high IQ-level &  brain superiority 😛  Man, i’m kinda hooked up with this new sitCom series ! Keren abissss, gue & Baim sukses ngakak sampai sakit perut saat berduaan nonton ini. Somehow, saat nonton The Big Bang Theory ini, rasanya seperti menertawai diri sendiri 😀 Thanks banget kak Ilah… kalau season-2 nya udah ada, i boleh minta copy-nya lagi yah kak ?? *wink-wink* 😀

coralineposterCoraline > Hohoho… another best stop-motion cartoon, selain film-film kartun buatannya Tim Burton 😀 Me love it !! 😉 Ceritanya agak absurd sekaligus bagus, menggambarkan awal keseharian seorang anak bernama Coraline (yes, not “Caroline”) & kedua orangtuanya yang baru pindah ke sebuah rumah tua di pinggir kota. Coraline kecewa & nggak bisa menerima kesibukan pekerjaan orang tuanya, sementara di lain pihak, kedua orangtuanya berusaha untuk membayar rasa bersalah mereka dengan mencukupi semua kebutuhan Coraline, namun… ternyata bukan dengan cara yang Coraline inginkan. Coraline hanya bisa berkeluh kesah kepada sebuah boneka yang diberikan oleh Wybie, cucu tetangga yang menemukan boneka tersebut di halaman. Uniknya, boneka tersebut berpenampilan mirip sekali dengan Coraline. Untuk memendam kekecewaaanya, akhirnya Coraline menghabiskan waktu sendirian menjelajahi seisi rumah tua tersebut.

Suatu hari, Coraline menemukan sebuah pintu kecil yang sebelumnya ditutup di balik lapisan wallpaper. Saat dibuka, yang ada di balik pintu tersebut hanyalah sepetak susunan batubata bagian dari dinding rumah. Penasaran akan keanehan dari pintu tersebut, malam harinya Coraline kembali membuka pintu tersebut. Surprisingly, kali ini yang ditemuinya di balik pintu adalah sebuah lorong panjang yang berpendar sinar temaram… yang ternyata membawa Coraline ke “bentuk-kehidupan-lain” dari kesehariannya di dunia nyata. “Dunia lain” ini jauh lebih menyenangkan, dengan ibunya yang selalu memasak makanan yang Coraline suka, ayahnya yang lebih periang & suka main musik,taman bermain di luar rumah yang lebih semarak oleh bebungaan, serta tetangga-tetangga yang lebih menyenangkan. Coraline tergoda untuk tinggal lebih lama lagi di “Dunia-Lain” ini… namun saat mengetahui bahwa untuk itu dia harus membayar harga yang “sangat-mahal”, Coraline menjadi ngeri & berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya dari jerat “Dunia Lain” yang ternyata tidak seindah yang dia lihat.

Again, ini adalah salah satu film kartun yang menurut gue, tidak diperuntukkan untuk anak-kecil. Setidaknya, mendingan nonton bareng orangtuanya deh. Cuma bagi gue, cerita film ini bener2 thrilling & “megang” banget…  Menurut gue, cerita “Coraline” ini adalah hibrida dari keindahan cerita dongeng fantasi yang digabung dengan sedikiiit kengerian a la film-film Alfred Hitchcock & thriller dari buku “And Then There Were None” Agatha Christie 😉

***
Nah, itu saja sedikit bahasan dari upaya gue untuk menghibur diri, hehehee… Sekarang saya mau lanjut nonton The Big Bang Theory lagi yaaa… 😉

Have a sunny Sunday, y’all ! 😀