Rumahnya Aini

note : gue adalah pendatang di Penang & pemula dalam hal cicip-mencicipi nasi kandar… means, belom khatam benar akan dunia pernasikandaran 😛 Jadiii, tulisan ini bisa aja ada banyak salah2nya. Untuk sale-sale kate, mohon dimaafin aje yee…

Kalau ada teman gue yang datang ke Penang & bertanya makanan apa yang harus dicobanya selama di Penang, maka dengan tidak ragu-ragu gue akan menyakinkan mereka untuk mencoba  Nasi Kandar 😀

Nasi Kandar adalah salah satu makanan “aseli” Penang; lahir dari kreativitas para pedagang nasi India-mamak di pelabuhan pas jaman dulu waktu Penang lagi jaya-jayanya menjadi pelabuhan internasional dibawah koloni Inggris. Untuk mengenyahkan rasa lapar kuli-kuli pelabuhan yang seorang-nya bisa makan nasi segantang, maka para penjual nasi kandar memasak nasi putih dalam gentong kayu, diberi “bumbu-bumbu-ajaib-penguat-rasa”, lalu gundukan nasi tersebut dilaukki kari ikan/daging & dibanjur kuah kari banyak-banyak. Lezat, gurih, merangsang appetite & (sangat) mengenyangkan 😛

Kini, bagi masyarakat Penang sendiri kepopuleran nasi kandar ini mungkin bisa diandaikan seperti… populernya nasi-padang bagi masyarakat Indonesia 😀 (sluuuurpp… jadi laper 😛 ). Hidangan Nasi Kandar biasanya berupa seporsi nasi putih beraroma samar daun kari (daun Temurui), yang disajikan dengan berbagai jenis lauk & sejenis sayuran 😛 Berpanci-panci lauk & sayuran ini biasanya dijual dalam tataan prasmanan serupa warung, dimana di rak prasmanan itu seorang (atau dua) pramusaji akan bertugas meracik nasi kandar pesanan kita. Kita tinggal bilang, nasinya mau satu atau setengah porsi, trus tunjuk deh pilihan lauk & sayuran yang dimau. Abis itu ambil nasi pesanan kita, trus bayar ke kasir sekalian pesan minuman 😀

Untuk lauknya, lauk nasi kandar yang paling “orisinil” adalah beraneka jenis KARI… baik itu kari beef, kari kambing, cumi-cumi, ikan, ayam… you name it, they have it-lah. But nowadays almost in every nasi kandar stall, beside those tasty curries they also served fried & honeyed chicken, fish roe, telur sotong, fried shrimp, crab & crispy omelette. Kadang-kadang juga ada telor asin & jeroan (bagi yang suka jeroan, silakan…).

Side-dish sayurannya sendiri tu biasanya… dimasak kari juga 😛 Yang selalu dimasak kari adalah Okra (Lady’s finger atau Bendi). Lainnya berupa terong, kol, kacang panjang, atau buncis itu biasanya dimasak tumis ajah (yang mana… aromanya sama kayak aroma kari juga 😛 ). Mungkin sayuran side-dish yang rasanya nggak overpowering si kari ini adalah acar ketimun-nanas dengan irisan halus cabe… rasanya suegerrr ! 😀

Biasanya presentasi seporsi nasi kandar ini meliputi : [1 porsi nasi] + [2 atau 3 jenis lauk] + [1 jenis sayur, ajah… inipun kalau mau]. Contohnya seperti ini :

…. atau seperti ini :

… atau, seperti ini :

Wakakakakaakkk… mau mati-mabok gak sih loe, makan hidangan se”RAME” itu ? 😀 Perbandingan jumlah lauk & jumlah sayurnya (memang) nggak imbang, tapiii… justru disitulah nikmatnya Nasi Kandar; Guilty pleasure banget deh 😛

Setelah memilih beraneka lauk & sayur, gundukan nasi kandar tersebut akan disiram dengan “kuah campur“, yakni campuran kuah-kuah kari dari hidangan kari yang tersaji hari itu. Kalau udah disiram “kuah campur” sampai “banjir”, kadang-kadang suka ditambah taburan remah-remah bumbu kering lagi dan sepotong kerupuk papadam. There you go, the nasi kandar is ready to be eaten… siap-siap aja “mabok” oleh citarasa nasi kandar yang begitu “nendang”… dengan campuran anekarupa rasa gurih, spicy, pedes, zesty, tebel, uenak &… sedikiiit rasa machtig-lah (kalau misalnya anda nggak kuat dengan masakan berbumbu). Dijamin, setelah makan nasi kandar, pilihan yang ada tu CUMA DUA : 1. Mabok, atau 2. NAGIH 😛

Gue sendiri paling suka makan nasi kandar yang disiram kuah-campur sampai banjir & mbleber… kebayang aja tu machtig-nya kayak apa 😛 (yang mana bagi gue, kuah banjir itu hanya sebagai “lecutan penambah rasa” ajah).

Untuk minuman pilihannya, ada banyak… gue pernah lihat orang yang minum Ais Kachang setelah melahap seporsi gundukan nasi kandar… Bujubuset. Tapi belum ada yang se-ekstrim seperti mimun Jus-Durian seusai makan Nasi Padang berlauk jeroan (ini mah Fear-Factor banget ya 😛 ). Biasanya, setelah makan nasi kandar tu paling enak minumnya segelas Teh-Ais atau Teh Tarikk hangat 😛 Gue sendiri lebih memilih untuk menenggak segelas Limau-Ais tanpa gula, setelah melahap nasi kandar. Masamnya lemon atau air jeruk nipis ini bisa “melegakan” kondisi perut setelah dihantam segala jenis kari itu 😛

Seporsi nasi kandar + minum ini kisarannya dibandrol dengan harga RM 4 – RM10, tergantung jenis/jumlah lauk & minuman yang dipilih. Kalau menurut Baim & gue sih… nasi kandar ini adalah salah satu makanan buat “senang-senang” yaa. Makannya nggak tiap hari kayak kalau makan di warteg… maklum-lah, perut jawa (bedakan ya dengan orang Penang yang memang “warteg”nya itu adalah warung nasi kandar 😛 ) Selain rasanya “nampol”, harganya juga “nampol” (menurut kami :-P). Baim & gue sepakat  menggolongkan nasi kandar ini sebagai makanan kategori narkotik. kenapa narkotik ? karena :

1. rasanya sumpah-ENAK-BANGED;

2. harganya tergolong harga-resto (bukan harga warteg),

dan 3. yang paling utama : BIKIN NAGIH 😛