Merasa sedang loyo ? Letih ? Tidak bersemangat ? Badan sakit-sakit karena capek, kedinginan atau sakit bulanan ? Konsumsilah comfort-food ! ๐Ÿ˜€

Dalam situasi dimana kondisi fisik & psikis menurun, orang memang cenderung lari mencari comfort-food agar merasa enakan & nyaman secara psikologis. Yup, perasaan “ngebet” pengen makan ini memang diarahkan oleh mood, untuk mencari kenyamanan yang… bisa dibilang sesaat sih. Bicara soal mood, kayaknya comfort-food ini lebih berasosiasi ke perempuan, yang mana memang terkenal dengan mood naik-turun (yang sewaktu-waktu, moodnya bisa berubah menjadi serupa rollercoaster). Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa cowok juga mengalami hal yang sama, craving for comfort foods.

Ada kecenderungan bahwa comfort-food itu biasanya berupa makanan yang manis dan berlemak. Tapi sebarannya sebenarnya cukup unik : beda orang, beda pengalaman, maka akan beda pula pilihan jenis comfort food-nya. Ada teman gue yang akan menggasak semangkuk mie instant rebus-bumbu-kari plus telur, kornet & cacahan sawi saat hari sedang dingin & badannya nggak enak; cari “anget”, katanya saat gue tanya. Ada juga teman yang doyan melahap sekantong gorengan berteman kopi panas saat hectic kerja; soalnya tukang gorengan yang enak mangkal di depan kantornya. Adapula yang gemar menyegarkan diri dengan seporsi rujak buah plus sambal rujak pedasss manis yang penuh gula jawa, yang akan dia jilati sampai sambalnya habis. Teman gue yang lain, demen banget mengkonsumsi cokelat & kue-kue cemilan manis saat moodnya sedang turun; usut punya usut, ini karena saat kecil dulu kalau dia sedang sedih, ibunya selalu menghiburnya dengan membelikan atau membuatkan kue-kue manis. See, macam2 kan ?ย  Ingat petuah: A Second on the Lips, Forever on the Hips ? Yah…berhati-hatilah bagi mereka yang doyan melahap makanan berkalori tinggi disaat mood sedang kacau ๐Ÿ˜‰

Beberapa ahli kesehatan melihat relasi antara jenis & frekuensi melahap comfort-food ini dengan kestabilan emosi (sumber).ย  Dikatakan bahwa orang-orang yang memelihara mood positif akan lebih “pintar” (selektif) saat memilih jenis comfort-food, karena mereka akan memikirkan konsekuensi jangka panjangnya. Sementara orang yang cenderung “murung” atau menjalani keseharian dengan penuh tekanan cenderung mencari makanan untuk mengobati kemurungan, ketidaknyamanan & mood swing mereka. Biasanya, yang akan dicari adalah makanan manis & gurih. Kenapa manis & gurih ? Umumnya makanan manis memiliki asosiasi “perasaan-indah-manis-penuh-kesenangan” pula ke memori di otak, sehingga kecenderung mencari makanan manis & gurih saat mood sedang kacau jadi lebih besar, karena mampu memberikan rasa “nyaman” secara “kilat” . Jadi sebenarnya bukan makanannya yang membuat mood menjadi “nyaman” kembali, tapi stimulasi-perasaan yang dibawa oleh makanan tersebut. Nah, siapa orang yang nggak enjoy saat merasa “nyaman” ? Semakin stress, semakin “ngebet” pula ingin melahap comfort-food yang manis-manis agar perasaan menjadi nyaman kembali. Penyaluran “semu” seperti ini bisa menjadi lingkaran setan, yang mana berubah jadi kebiasaan grab-and-eat yang menjurus ke eating-disorder, kalau terus-menerus tidak mengontrol memakan makanan gurih bergula.ย  Bisa dilihat kecenderungannya dari sini bahwa orang akan cenderung makan lebih banyak saat merasa sedih, dengan tujuan ingin kembali merasa nyaman (sesemu apapun rasa nyaman-nya, tetap saja yang dicari adalah kenyamanan).

Gue sendiri punya berbagai jenis comfort food. Beda mood, beda makanan, beda efeknya ๐Ÿ˜€ Teh manis hangat menjadi pilihan #1 untuk menyegarkan diri di hari yang gloomy. Es krim & cokelat adalah makanan-penghibur-saat-patah-hati ๐Ÿ˜› . Tapi yang paling nampol, paling mantap, yang bisa membangkitkan semangat & memberikan rasa hangat adalah… makanan PEDAS. Salah satu yang paling gue suka adalah : Sup Tekwan & Pempek ๐Ÿ˜€ Mantap banget ituh.

Gue inget banget waktu jaman dulu masih kerja di Cilandak. Saat kelelahan lembur, bosen, males & uring-uringan sedang melanda ke seisi kantor… biasanya gue akan angkat telepon & mengajak teman2 cewek lainnya untuk “menyelinap” pergi ke sebuah restoran pempek di Fatmawati. Sambutannya positifย  tuch ๐Ÿ˜€ Biasanya Ryan, Krisna, Amee, Arie, Indun, Lita, Nining & Mia yang paling antusias menyambut ajakan ini, hehee. Hampir bisa dipastikan, beberapa menit kemudian kami akan berdesak-desakan duduk dalam mobilnya Mia (atau dalam angkot), menuju resto pempek tersebut, dan sesampainya di resto langsung dengan riuh rebutan memesan porsi pempek masing-masing ๐Ÿ˜€ Eventually, setelah semua kegilaan yang kami jalani bersama murid2 di sekolah, kami selalu berakhir menghabiskan waktu senggang, berbagiย  & tertawa di resto pempek itu ๐Ÿ˜€

tekwanBeberapa kali pula saat “kegilaan” di tempat kerja udah terasa unbearable & nyaris bikin sakit jiwa, gue & Nining atau Mia menghabiskan sore kami di resto pempek tersebut, melahap pempek & sup tekwan diantara gerutu, desis kepedasan, celotehan & tawa kami. Yang paling mantap itu waktu gue & Nining ke resto pempek sepulang sekolah, lalu menghabiskan sore sembari masing-masing dari kami menghabiskan semangkuk sup tekwan panasss, seporsi pempek kapal selam & seporsi pempek pistel (favorit gue) & pempek lenggang (favorit Nining). Uuuuwh…benar-benar Juara. Rasanya mantap banget, saudara-saudara. Gue sangat menikmati saat-saat dimana gue pelan2 menyeruput kuah sup tekwan yang panas mengepul-ngepul. Aroma kuah ikan yang gurih itu memenuhi seisi mulut gue, disusul lembutnya daging bebola ikan, dan renyahnya jamur kuping & daun sedap malam yang dikunyah. pempekkapalselamTapi efek-segar yang paling dahsyat adalah saat melahap sepotong pempek pistel panggang, lalu meminum kuah cuko-nya yang dibubuhi bubuk ebi. Benar-benar NENDANG banget rasanya !! Bagi yang baru dengar tentang pempek pistel panggang, ini adalah sejenis pampek palembang yang diisi campuram serutan pepaya muda, daging ikan & bumbu-bumbu gaib, lalu dibentuk seperti pistel (atau kue pastel ??) & dipanggang sampai kulitnya garing. Mungkin salah satu alasan kenapa gue cinta-mati sama restoran pempek tersebut adalah resto pempek-nya menyediakan sebotol besar kuah cuko di setiap meja makan, untuk puas dituang sebanyak-banyaknya di atas pempek (atau dalam kasus gue, puas untuk diminum sebanyak-banyaknya). I love sipping the cuko-sauce. Benar-benar bikin nagih & segarrrrrr ๐Ÿ˜›

pempek2

Setelah menyeruput kuah tekwan panas & semangkuk kuah cuko, rasanya “sakit jiwa” bawaan dari kantor seperti menghilang… lenyap… berganti dengan kesegaran mood, semangat baru DAN “sakit perut” di keesokan harinya ๐Ÿ˜›

Kalau kamu sendiri, apa comfort-food kesukaanmu ? ๐Ÿ˜‰

.

.

PS : pas tadi pagi buka Kompas.com, gw baca artikel ini. Huwaaaa… jadi pengen kesana & nyicipin ๐Ÿ˜›