Jl.Guchil, salah satu jalan utama di Kuala Krai - Kelantan

Libur Lebaran tahun 2008 lalu, Baim & gue nggak mudik ke Jakarta. Instead, kami ngibing ke Kelantan (tepatnya di kota Kuala Krai) untuk menghabiskan liburan aidilfitri bersama Om Husin, tante Ami (adik mamanya Baim) & 3 sepupu kami (Lita, Hafizam & Nabila). Dari Penang, perjalanan menuju Kelantan kami tempuh dengan bus antarkota selama 6 jam (yang biasanya bakal ngaret 1-2 jam pas musim mudik lebaran 😉 ).

Seperti biasa, yang selalu gue lakukan sebelum datang melancong ke  sebuah kota untuk pertama kalinya adalah : melakukan riset. Riset tentang adat setempat, riset tentang tempat2 sightseeing yang terkenal disana, dan pastinya…cari info sebanyak-banyaknya tentang makanan khas yang enak di kota tersebut 😀 Betapa gembiranya gue saat menemukan fakta bahwa Kelantan adalah negara bagian Malaysia yang terkenal memiliki banyak JENIS MAKANAN KHAS yang terkenal LEZAT 😀 Gue kirain, kota Penang lho yang jadi surga kuliner; Tapi ternyata… diatas langit masih ada langit 😛  Bayangkanlah kombinasi berikut : (Perayaan Idul Fitri) + (banyak makanan enak) + (berlangsung di kota yang terkenal sebagai kota kuliner) = Siap2 aja perut gue meletus pas Lebaran 😀

Oia, berikut info tentang kuliner Kelantan yang gue dapatkan dari wikipedia :

…The Kelantanese cuisine, heavily influenced by Thai cuisine, is quite popular among Malaysians. In fact, many visitors come to Kelantan just to taste the special delicacies that cannot be found elsewhere. The use of sugar is a must in every Kelantanese kitchen, and thus most Kelantanese dishes are sweet.

Kelantanese food makes more use of coconut milk than anywhere else in the country. Curries are richer, creamier, and more influenced by the tastes of nearby Thailand.

Hohoho… info di atas tampak sangat-menggoda. Pantas saja jadi kuliner Kelantan terkenal kaya-rasa; ternyata mendapat banyak pengaruh dari kuliner Thailand 😉

Kelantan punya banyak jenis makanan & delicacy yang gurih-gurih & manis. Gurih & manis, karena penggunaan santan (coconut milk) & gula is a must dalam kuliner Kelantan. Salah satu makanan khas Kelantan yang terkenal enak (& gue pengeeen banget gue coba) adalah : Nasi Kerabu. Well, Kelantan memang terkenal memiliki banyak jenis nasi-nasian seperti Nasi Dagang, Kau-Jam, Nasi Tumpang, Nasi Kerabu, Nasi Ulam… tapi Nasi Kerabu inilah yang paling terkenal. Sekilas pas gue lihat gambar Nasi Kerabu di Google…wuih, kok warna nasinya biru-biru gitu ??? Apa jangan2 nih nasi dimasak pake blao yah ? Baidewei, pada tahu nggak, blao itu apa ? Yang gue tahu sih, di masa kini fungsi blao sudah digantikan oleh Bayclin & Clorox 😛 Tapi semangat gue untuk mencicipi nasi kerabu nggak serta-merta surut oleh penampilan ‘eksentrik’ dari si nasi kerabu. Makin dibilang “enak” & makin aneh rupanya, gue jadi makin penasaran nyicip 😉

Dua hari setelah sampai di Kelantan, tante Ami-Hafiz-Nabila mengajak gue & Baim ke salah satu pasar-bulan-ramadhan terbesar di Kuala Krai. Suasana pasarnya mengingatkan gue akan bazaar-bazaar makanan bulan Ramadhan di Jakarta, dimana SEGALA jenis makanan & minuman untuk berbuka puasa dijual disitu. Bedanya, kalau di Jakarta pasar2 ramadhan digelar di pinggir jalan atau di halaman masjid, di Kuala Krai ini pasar ramadhan digelar di lapangan, atau yang orang situ biasa sebut “padang“. Pas masuk ke pasarnya… Wuih. Gilak. Rame. Bayangkan nih :  30 menit lagi menuju waktu berbuka, trus  elu masuk ke bazaar yang  menjual berbagai jenis makanan buat buka puasa… rasanya udah LAPER-MATA & KEBLINGER, melihat berbagia macam jenis makanan disitu 😛  Syukurlah ada tante Ami segera mengarahkan ke-keblinger-an kami ke kios tenda nasi KERABU ! Yippie !!!

kerabu2
Ngantri mau beli nasi kerabu, sambil digoda aroma lauk-pauknya…

Kios nasi kerabu yang kami datangi itu ternyata antriannya paling panjang diantara kios-kios lainnya. Kami harus bersabar sedikit menunggu giliran memesan nasi kerabu, sembari digoda oleh keharuman nasi & aroma lezat lauk-pauknya yang menguar membelai-belai hidung 😀

Ini, adalah penampakan si nasi kerabu… iyah, itu yang di dalam baskom gede.

kerabu31
Asoy bgt yah, warna nasi-nya biru gitu...

Itu baru nasi-nya. Sekarang, mari kita lihat segala jenis lauk yang dimakan bersama nasi kerabu :

kerabu11
Jejeran lauk nasi, penampilan & aromanya terasa membelai hidung... dan menggoda iman

… Gue zoom dikit ya salah-satu gambar lauk-pauknya, biar jelas ?

kerabu4-sotong-pulut1
Maaaak... cumi-cuminya !

…Hahahahahaaa… lezat nian, eh ? itu adalah Sotong-Pulut, salah satu makanan lauk terkenal di Kelantan. Berupa cumi-cumi (sotong) yang diisi ketan gurih & dimasak dalam kuah kari + tinta si cumi-cumi. Kenapa? Jadi ngiler ya? Nah, mulai sekarang elu semua pada siap2 deh untuk menggasak warung nasipadang terdekat, pas jam lunch nanti… 😉

Setelah sempat diguyur hujan gerimis & 30 menit mengantri, akhirnya kami berhasil membawa pulang tujuh bungkus nasi kerabu plus lauk-lauknya. Pas bungkusan nasinya dibuka saat makan malam… seperti inilah hidangan nasi kerabu :
dsc062191
As you see, nasi warna biru ini dimakan bareng serundeng kelapa, ayam goreng bumbu kremes, sambal belacan, siraman kuah kari, serta irisan berbagai macam sayuran segar berbumbu gurih serupa sayur-urap. Urap sayuran ini yang katanya disebut sebagai kerabu (=salad). Rasanya segar lho… terdiri atas taoge, potongan kacang panjang, ketimun, serutan kol, sesuatu-yang-harum yang gue identifikasi sebagai irisan bunga honje (atau bunga kantan, sering dipakai sebagai bumbu masakan sumatera & masakan peranakan-nonya), serta sejenis daun yang harum, yang tante Ami sebut sebagai daun kesom (belum pernah lihat langsung bagaimana rupanya; tapi dari yang gue baca, daun ini sering juga disebut sebagai vietnamese mint leaf). Daun kesom ini bisa juga dimakan sebagai penyegar lauk kari, tapi itu optional. Mungkin, ini mirip-mirip kayak makan lalap daun kemangi yah.
Pas gue lahap nasi birunya, hmmmmm… aromanya segar ! Penasaran akan bumbu apa dipakai untuk membirui si nasi (dan gue harap semoga itu bukan blao 😛 ), gue tanya aja ke tante Ami. Tante Ami bilang, nasinya itu dimasak bersama air perasan bunga telang.
Gue melongo. Bunga telang ?
atelangMendengar “bunga telang”, gue jadi ingat dengan jaman-jaman gue SMU dulu. Gue mengenal bunga telang ini waktu gue SMU; dimana saat itu gue lagi hobi-hobinya bikin pembatas buku yang dihiasi pressed-wild flower. Dan salah satu jenis bunga yang sering gue pressed adalah si bunga telang ini. Kenapa bunga telang ? Simpel, karena semak-semak bunga itu mudah ditemukan, salahsatunya tumbuh lebat  merambat di tiang tangki air, di samping toilet sekolah gue. Gue sering mengambil bunga telang dari semak di samping toilet itu (yuck !). Penampilan si bunga telang ini imut & lucu, dengan warna biru ngejreng disapu semburat kuning & putih. Bunga telang (Clitoria ternatea) ini dalam bahasa Inggris disebut butterfly pea flower.
bungatelangkering1Bunga telang  sering digunakan sebagai salah satu bumbu masakan peranakan-nonya (melayu-cina) sebagai pewarna & pengharum nasi & kue-kue tradisional. Biasanya petikan bunga telang ini dikeringkan dulu agar lebih awet saat disimpan. Kata tante Ami, bunga telang kering itu tinggal direndam air hangat sambil diperas-peras sampai sari warnanya keluar kalau mau dipakai untuk masakan. Info tentang bunga telang & beberapa bumbu khas masakan nonya lainnya bisa dibaca di halaman  ini dan ini. Hehe, gue gak pernah sangka kalau bunga yang dulu gue lihat tumbuh di dekat toilet sekolah ternyata dipakai sebagai bumbu masakan 😛

Ternyata bunga biru itu tho yang jadi bumbu rahasianya Nasi Kerabu 🙂 Selain gurih & enak, rasa Nasi kerabu ini memang segarrrrr. Segar karena urap sayuran mentahnya yang wangi, bercampur sambal belacan & lauk -pauk kari. Kalau suatu saat anda2 yang membaca tulisan ini berkesempatan mengunjungi Kelantan atau melihat Nasi Kerabu di buku menu restoran yang anda datangi, just order … You should try it ! nasi Kerabu memang Enak 😀

.

.

.

PS : Tapi teteeep… masih enakan Nasi Kerabu aseli Kelantan 😉