Jaman-jaman pas masih kerja, gue suka mengerjakan pekerjaan di laptop sambil mengerjakan hal lain dengan memanfaatkan jaringan internet kantor; let’s say : sambil chatting, window-shopping ke halaman situs belanja, nulis blog, atau ngecek friendster, hehehe. Gue menikmati sensasi deg-degan yang mengasyikkan saat berpindah-pindah mengklik mouse antara mengecek e-mail intranet sekolah dan mengagumi black leather boots idaman gue di salah satu halaman situs belanja online (pastinya, dengan resiko ketauan sama bos, hehehe…)

Oh, ada satu hal lagi yang gue gemari di kala itu : browsing ke situs2 pariwisata sebuah negara atau situs yang menawarkan paket2 traveling murah. Kalau kepenatan di kelas sudah menyerang, dengan diiringi backsound suara murid-murid kelas yang menjerit, berlari-lari di kelas, rebutan pensil, mengejek temannya… gue akan duduk didepan laptop gue, masuk ke search engine Google, mengetik salah satu nama Negara atau tempat yang terlintas di otak gue, membuka halaman2 hasil pencarian, dan kemudian…

… Whoooosh ! Masuklah gue ke keindahan dunia maya, dimana gue membayangkan diri gue kabur dari keriuhan kelas ke padang lavender ungu di Provence…
atau menikmati sunset di Molo Audace – Trieste…
atau berwisata kuliner di Yogya…

atau menyelam di biru jernihnya air pantai kepulauan wakatobi…

atau berwisata kebun teh dan kebun bunga di daerah Cipanas sana…

…dan kemudian berpikir, betapa gue sangat-ingin segera BURU-BURU melarikan diri dari kelas berisi 24 murid ABG yang ributnya amit-amit bikin kepala terasa mau pecah.

Saat itu, frekuensi gue menatap penuh damba ke tempat2 wisata di website menjadi semakin sering. Dalam hati, gue suka berharap & berdoa agar angka saldo tabungan gue bertambah secara signifikan sehingga gue bisa traveling ke tempat-tempat yang sedang gue pandangi dengan tatapan mendamba tersebut… (Eh, sebenarnya sih hal ini masih berlangsung sampai sekarang, hihihiii…). Pas gue cerita ini ke teman-teman gue, kata mereka itu salah satu tanda2 kalau gue BENAR-BENAR BUTUH LIBURAN.

Jleb !!!

Bener banget tuh kata temen-temen gue.

Jadi inget waktu itu… waktu dimana kondisi mental gue kronis mendekati sakit-jiwa karena gue harus bergumul menyiasati sisa waktu satu bulan yang gue miliki, untuk menyiapkan 3 hal sekaligus : 1. menyiapkan pernikahan gue yang tinggal sebulan lagi (tanpa Baim, karena dia ada di Penang !!!!), 2. menyiapkan progress-report di akhir tahun ajaran, serta 3.menyiapkan semua file dokumen pekerjaan gue (dan ini nggak sedikit jumlahnya !!!) untuk diserahterimakan (hand-over) ke bos, due to my resignation.

Bayangin, semuanya kudu berjalan paralel karena deadline-nya barengan. Pfhuuuuuh, kalo ada yang tanya ke gue “Kapan masa-masa yang paling kronis & sukses membuat gue mendadak-GILA ?”, dengan mantap gue akan menjawab : “Sebulan sebelum pernikahan!!!”. Sebulan sebelum pernikahan adalah waktu2 paling kronis dari seluruh persiapan pernikahan 🙁  Dalam sebulan itu, dengan segala tekanan yang datang, gue berubah menjadi  tukang-lembur-plus-perfeksionis-penyiksa-rekan-sekaligus-menjadi-manusia-super-panikan (and surprisingly, pas hari-H pernikahan, gue mendadak jadi lempeng, nyantai, cengar-cengir  & “nyaris-kayak-gak-punya-otak”).

Mau pecah rasanya kepala ini. Dasar gue-nya pula udah keburu fed-up dengan segala kegilaan tersebut, bukannya menyelesaikan pekerjaan… gue malah semakin sering browsing ke situs travel, mencari-cari paket traveling domestik yang murah-meriah dan seringnya berakhir dengan gue drooling, ngeces memandangi gambar2 tujuan wisata yang indah-indah itu. Rasanya lebih nikmat daripada menyelesaikan laporan belajar murid2 gue (ya-IYA-lah), tapi kenikmatannya mulai berkurang manakala gue membaca harga dari paket2 yang ditawarkan. Bahkan yang termurah saja begitu menguras tabungan gue !! 🙁

Gue selalu mencoba berpikir bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kecuali dalam jumlah yang mampu ditanggung oleh umatNya, namun kali ini gue pikir sudah saatnya gue berteriak “Time Out !!!” dan keluar sejenak dari kehidupan gue, melakukan perjalanan jauh, membersihkan pikiran dengan melihat dan merasakan hal2 baru, kemanapun itu. Gue berdoa, God, please help me… i’m desperately seeking even the tiniest possibilities to sneak out from my daily-life in ordet to enjoy some vacation, huhuhuuuuu !!!

Suatu sore, saat gue sedang lemas menggeletakkan kepala diatas gunungan hasil tes murid yang menunggu diperiksa, tiba2 terdengar suara buzzing dari YM chatroom gue. Pas gue cek, Pria -temen gue sesama guru- mengajak gue untuk ikut outing bersama guru-guru dari High School (gue di Middle School, setara SMP). Rencananya mereka akan pergi ke Taman Nasional Gunung Halimun – Salak (TNGHS) selama 3 hari untuk hiking & survey tempat outbond, lalu rafting di sungai Citarik – Sukabumi.

Wah.

Hiking !

Rafting !

Kepala gue langsung tegak.

Lemas-Letih-Loyo gue langsung hilang.

Mungkin, inilah jawaban dari Tuhan !!!

Tanpa bertanya kapan perginya & berapa biaya trip-nya, gue langsung menyambut ajakan tawaran Pria. Liburan, bo’… Liburan !!! Rafting & hiking pula !! Nyobain arung-jeram a.k.a rafting adalah salah satu target gue yang gue catat dalam wish-list “Things To Do Before I Die” (selain naik haji, ke Jerusalem, juga menikmati sunset yang magical di Bromo). Kapan lagi, coba ??? Apalagi perginya bareng teman-teman sesama guru. Gue gak peduli kalo misalnya ternyata kami harus ngeteng kesana, atau kalau misalnya biayanya ternyata mahal… Pokoknya, gue mau Liburaaaaaan…!!!

Segera setelah mengiyakan ajakan Pria, sebuah e-mail dari Pria mendarat di inbox gue, berisi jadwal tentative & estimasi biaya perjalanan. Ternyata jadwal berangkatnya tepat di hari pertama liburan sekolah. Hwaaah…semangat gue langsung meroket membayangkan 2 minggu lagi gue akan mendaki gunung Halimun, berdiri diatas salah satu bukit, mengisi paru-paru gue dengan kesegaran udara pegunungan lalu menyusuri jema-jeram sungai Citarik. Ajaib memang, dengan semangat menjelang Liburan itu,  tumpukan kertas ujian yang harus gue periksa terasa menipis… 80 laporan belajar yang harus diselesaikan terasa bagai tugas mengarang indah sepanjang setengah halaman (emang iya, bukan ? :P)… Rekap nilai sebanyak 160 halaman serasa bisa diselesaikan dengan short-cut copy-paste (ups !!! gak boleh yah ??)… dan persiapan pernikahan pun serasa mendadak menguap dari pikiran gue !

Pokoknya, gue mau LIBURAN !!!

Akhirnya… setelah jungkirbalik menyelesaikan semua-hal-durjana-yang-harus-gue-selesaikan, Sampailah gue di hari Jumat , 13 Juni 2008. Itu, adalah hari terakhir gue bekerja di sekolah. Pada hari yang sama diadakan pula acara wisuda untuk murid-murid kelas 6 (dan gue salah satu ketua panitianya !!!) plus gue harus menyerahkan semua file serah-terima ke ms.Nurida, wakil kepala sekolah.  Belum lagi ms.Nurida sendiri akan meninjau beberapa pekerjaan gue, langsung di kelas gue. Jadi, di hari Jumat itu, betapa leganya hati gue saat ms.Nurida melangkah keluar dari kelas gue seusai mengecek sisa-sisa pekerjaan gue, karena itu berarti pekerjaan gue RESMI sudah selesai 😀 Ohohoho, gue masih ingat, saat itu gue nggak bisa menghapuskan cengiran lebar di wajah gue… malam pun gue gak bisa tidur nyenyak karena excited menanti datangnya liburan jalan-jalan ke TNGHS. Kayak anak kecil banget-lah.  Membayangkan prospek bisa liburan di kala itu, rasanya jiwa gue serasa udah nggak intact ke tubuh gue, tapi udah melayang-layang ke bukit-bukit kebun teh nan hijau dan sungai-sungai bening di TNGHS sana…

😀

>>>>Next : petualangan selama di TNGHS 🙂