…i’m not kid you. Sejak awal November ini sudah merebak berita bahwa pemerintah Malaysia akan melarang umat muslim untuk melakukan segala praktek olahraga Yoga, dengan alasan …praktek olahraga yoga mengandung unsur religius agama hindu yang kalau dilakukan bisa bikin iman umat muslim melemah.

Menurut gue, itu konyol aja (kalo kata Ninie Ahmad : “Yoga-ta be kidding me !!”). I mean, gak semua praktek yoga memasukkan praktek religius hindu berupa lagu-lagu atau rapalan mantra di sesi latihannya. Ada berbagai jenis yoga, dari yang paling mild  (hanya untuk olahraga & relaksasi) sampai yang menggunakan ritual religius hindu yang kental dengan tujuan membuka chakra atau apapunlah itu. Lebih detil tentang jenis-jenis yoga & yoga yang sering dipraktekkan di pusat-pusat kebugaran, bisa dibaca disini & disana.

Gue jadi mikir, apa yang ngeluarin larangan itu pada gak pernah nyoba yoga kali ya ? Atau minimal cari tahu, yoga itu apa sih ??? Plis-lah, yoga itu ada banyak jenisnya, gak bisa disamaratakan semua sebagai praktek ritual religius agama  hindu. Dulu, gue pernah ikut yoga di BGR & di salah satu pusat kebugaran di JKT. Dan pure, untuk olahraga. Untuk relaksasi. Gak ada dupa, gak ada kalung bunga-bunga, gak ada musik2 india. Instruktur yoga gue saat itu adalah ibu-ibu usia 40 tahunan. Gak kayak yogi yang pake cawat dhoti & bindhi di dahi serta merapal mantra-mantra religius, hehe. Saat mempraktekkan satu posisi yoga, instruktur yoga gue gak ngajarin untuk merapal kata2 yang berbau religius atau kata2 aneh yang gue gak tahu berasal dari bahasa mana. Dia berkali-kali mengucapkan kata “tenang”, “damai”… & juga bilang, boleh pakai kata-kata lain, asalkan bermakna positif; dengan diucapkan berulang-ulang begitu maka mindset gue bisa jadi positif, thus bikin badan & pikiran jadi tenang juga. Even dia bilang, silakan kalau mau mengucapkan tasbih dalam hati. Gue juga merasakan manfaat badan gue lebih rileks & tenang saat melakukan posisi yoga yang mirip peregangan & nggak rushing. Waktu gue belajar aikido, Bambang-sensei juga menyarankan gue untuk terus melanjutkan latihan yoga untuk memperbaiki postur gue. Itu cuma salah satu bentuk olah raga.

Beberapa teman gue disini yang sering yoga juga menganggap fatwa haram terhadap yoga adalah konyol. Memang, keluarnya fatwa ini ditanggai dengan reaksi berbeda-beda, but most of them thinks this fatwa is ridiculous. Zue, teman gue, cerita kalau olahraga yoga yang dia ikuti di pusat kebugaran benar-benar tidak memasukkan praktek religius, pure untuk relaksasi & olahraga. Oh ya, fyi, Zue itu muslim, pakai kerudung, dan setelah selesai melakukan yoga dia gak lantas berubah pakai sari india, punya bindhi, pakai kalung bunga & merapal sejumlah mantera berbahasa india 😛 Bahkan saat isu larangan yoga untuk muslim ini merebak, instrukturnya meyakinkan ulang bahwa yoga yang diajarkannya di pusat kebugaran tidak memasukkan satupun unsur ritual religius. Ninie Ahmad, pakar & instruktur yoga Malaysia, juga menyatakan keberatannya & meminta dewan fatwa national untuk meninjau ulang larangan tersebut, since sekarang banyak anak muda Malaysia yang berolahraga yoga di pusat-pusat kebugaran (yang mana adalah pure untuk olahraga), plus, banyak sekali orang yang merasakan manfaat melakukan yoga ini terhadap kesehatan mereka.

Akhirnya, keputusan yang dikeluarkan dewan fatwa nasional hari ini adalah haram bagi muslim untuk melakukan yoga yang melibatkan gerakan-gerakan fisik, ritual pemujaan & merapal istilah agama hindu. Bahkan, melakukan gerakan-gerakan fisiknya yoga saja (minus pemujaan & merapal mantra) harus dihindari, dengan alasan “doing one would lead to another”. Lengkapnya, bisa dibaca disini, disana, & ini juga. Yang mengejutkan gue, alasan dilarangnya olahraga yoga ini dikeluarkan oleh seorang dewan fatwa nasional yang juga akademisi di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Well, gelar akademis nggak menjamin sesoerang menjadi lebih wise, yah.

Kalo udah keluar fatwa seperti itu, gue pikir harusnya pemerintah Malaysia juga meninjau berbagai praktek olahraga yoga & memperjelas yoga yang seperti apakah yang mengandung unsur2 ritual agama hindu. I mean, elo gak bisa gitu aja melarang orang untuk gak boleh yoga. Misalnya, ada orang muslim yang merasakan manfaat berolahraga yoga pada kesehatannya, atau misalnya, ada muslim yang penghidupannya  dari ngajar yoga. Tetap, itu konyol aja & gak bertanggungjawab kalo sampe ngeluarin fatwa macam gitu. Mungkin, sama aja misalnya, seperti mem-fatwa haram penggunaan internet, dengan alasan : di internet banyak beredar situs-situs pornografi. Hehe, itu cuma analogi aja kok… bukan berarti internet beneran dikasih fatwa haram 😛