Tahu kan acara Nanny-911 yang diputar di MetroTV ? Waktu masih di JKT, gue suka nonton acara ini 😆 Sensasi pas nontonnya mirip-miriplah kayak nonton film horror : deg-degan sepanjang nonton, sambil menanti endingnya dimana kemudian gue bisa menghembuskan napas lega 😆 Gimana nggak degdegan… di awal-awal adegannya aja udah disuguhi pemandangan anak-anak yang bertingkah super-ajaib, para ortunya yg ajaib pula & kombinasi keduanya selalu bikin ngebatin “What the…???” 😛

Gue sendiri cuma pernah nonton seri yang Nanny Deb, Nanny Stella & Nanny Jo. Meski semuanya gape’ dalam hal menjinakkan anak-anak (beserta para orangtuanya), masing-masing nanny punya spesialisasinya sendiri : Nanny Deb & Nanny Stella pakarnya menangani anak-anak usia SD & menjelang ABG… sementara Nanny Jo lihai menangani para toddlers (batita & balita). Boomingnya serial ini kemudian disusul dengan diterbitkannya buku Nanny 911 (by Nanny Deb Carroll & Nanny Stella Reid). Gue, yang saat itu masih ngajar murid-SD yang tingkahnya setali-tiga-uang sama anak-anak di acara Nanny-911, langsung membeli buku tersebut 😛

Later, pas kembali mengunjungi toko buku… ternyata udah ada buku baru dari seri Nanny 911 tsb : Supernanny in Baby Care (by Nanny Jo Frost). Kalau Nanny 911 berfokus pada cara berkomunikasi ke anak & membentuk rutinitas/aturan disiplin yang tegas, SuperNanny in Baby Care ini lebih ke arah panduan untuk merawat bayi usia 0-12 bulan. Haa… kebetulan; pas hamil, pas buku ini terbit. Maka jadilah sebelum balik ke Penang, kami beli tu buku. Pertimbangannya : selama kehamilan di Penang nanti, gue & Baim jauh dari ortu… setidaknya buku macam ini bisa lumayan ngasih bocoran & panduan praktis tentang apa-yang-harus-disiapkan-dan-dilakukan-untuk-mengurus-si-baby. Minimal, ntar kami nggak clueless-banget-banget lah 😉

Dalam buku ini Nanny Jo memberikan tips, saran & informasi praktis seputar baby-care… dengan gaya santai & penuh empati, tapi juga “menyelipkan” kalimat-kalimat dukungan emosional yang (pastinya) dibutuhkan newbie-parents untuk menghadapi tantangan mengurus bayi pertama. Isi bukunya juga berfokus mendorong para ortu untuk percaya-diri sekaligus tetap tenang & berhati-hati saat menangani si bayi. Beberapa info yang dipaparkan Nanny Jo dalam buku ini adalah :

  • mempersiapkan perlengkapan penting bayi yang perlu dibeli sebelum melahirkan (termasuk memandu ortu untuk “berkepala-dingin” saat membuat shopping-list, berbelanja & memilah perlengkapan mana yang harus lebih dahulu disiapkan 😆 )
  • menciptakan lingkungan rumah yang baby-friendly (terutama dari segi keamanan & keselamatan)
  • untuk para ibu : cara-cara menyusui & menyapih, serta bentuk dukungan-dukungan yang dapat diberikan oleh para ayah
  • bagaimana merancang rutinitas, menyusui/memberi makan, mengatur waktu tidur, serta memantau kesehatan & perkembangan bayi
  • Info seputar pemberian vaksinasi & penyakit-penyakit umumnya bayi
  • bentuk pertolongan pertama pada kecelakaan untuk anak, saat berada itu didalam & diluar di rumah…

Dalam buku disertakan juga contoh lampiran untuk mencatat pola tidur bayi, pola makan bayi, hingga grafik pertumbuhan bayi. Sampai saat ini sih gue baru fokus bolak-balik membaca bagian “perlengkapan penting bayi”  & “persiapan menyusui” 😛 Tapi di saat-saat ini, bukunya sangat-membantu… terutama saat menyiapkan rumah supaya baby-friendly, mempersiapkan diri untuk proses menyusui, plus… ngebantu emaknya supaya fokus & nggak keblingerrr saat memilah perlengkapan bayi yang harus dibeli duluan 😆 U know lah, saking banyaknya & kerennya baby-stuffs yang sekarang dijual di pasaran, kayaknya semuanya pengen dibeli… nggak jarang tuh kalimat : “Aku pengen beli ini !” terlontar dari mulut. Padahal itu sih cuma emaknya aja yang kepengen… belum tentu juga tuh barang segera kepake saat si baby nanti lahir 😆 IMHO, buku ini bagus & wajib untuk dimiliki, terutama oleh para calon ortu 🙂

Oia… ada satu kutipan bagus dari Nanny Jo-Jo, yang -menurut gue- sangat mendorong para ortu untuk bersikap positif :

“Ketika anda berbincang dengan orangtua lain dan mereka akan mengatakan hal-hal seperti “Anda tidak akan pernah bisa bercinta lagi” atau “Rumah anda akan berantakan”…mengertilah, mereka sebenarnya sedang menceritakan pengalaman mereka sendiri. Jangan biarkan harapan orang lain menghalangi Anda. Biarkan pengalaman Anda apa adanya. Milik Anda. Unik.”

🙂