Jadi…

Jumat minggu lalu, gue bangun dengan kepala pusiiiiiing. Pusing bukan main, karena semalam terbangun beberapa kali & tidurnya nggak nyenyak. Pas keluar dari kamar, kok sepi yaa ? Ternyata Baim udah duluan pergi ke lab, meninggalkan notes di pintu kulkas kalo dia harus berangkat lebih pagi karena ada meeting di Lab-nya. Huhuhuu..

Kok bisa terbangun beberapa kali & nggak nyenyak bobo? Hahaa, nggak lain karena gue didera panas & sumpeknya udara malam Penang. Ini, adalah puncak dari crankiness gue karena kipas angin rumah lagi rusak. You see, sepeninggal si kipas angin, beberapa malam berikutnya tidur gue praktis sangat terganggu karena cuaca panas & udara lembab. Kombinasi yang sukses bikin gue nggak bisa tidur nyenyak & pusing2 pas bangun. Baim sendiri jadi saksi hampir setiap malam gue mengigau sampai teriak-teriak, terbangun malam-malam & baru bisa tidur setelah subuh, karena kondisi yang samasekali nggak favorable ini. Lepas subuh, gue akan membawa bantal gue & pindah tidur di kursi ruang tamu (sementara Baim meneruskan ketikan thesisnya) dimana ceiling fan diputar pada maximum speed biar sejuk & dingin. Nah, barulah gue bisa tidur nyenyak, meski posisi gue harus sedikit meringkuk saat tidur di kursi ruang tamu.

Yah, karena masih belum ada kipas angin, mau gimana lagi. Jumat tengah malam (minggu lalu) adalah puncak dari segala ketidaknyamanan tidur gue. Terbangun jam 3 malam karena kepanasan, gue buka jendela kamar biar ada udara yang masuk. Aaargh, ternyata sama aja… tetap panas. Belum lagi sejam kemudian, gue kembali terbangun oleh bau busuk truk pengangkut sampah yang membersihkan wilayah apartemen; truk ini lewat setiap jam 4 a.m. Cuma ya lagi apes aja, kok ya pas udara malam Penang lagi panas-panasnya tuh jatuh di hari Jumat, hari dimana jadwalnya tempat sampah apartemen dibersihkan. Kebangun lagi deh karena kebauan πŸ™ Karena terganggu tidurnya, praktis mood gue langsung cranky. Baim jadi nggak tenang pula tidurnya karena gue gusrak-gusrak nggak bisa tidur. Well, i just can’t helped it… udah nggak tahan pula menghabiskan setiap malam gembrobyos keringetan karena kepanasan (berhubung si kipas angin masih rusak). Aroma, suhu ruangan & suara-suara emang sangat mempengaruhi kelelapan tidur gue πŸ™ Beda banget sama si Baim yang kebluk bisa pulas tidur dalam suasana apapun.

Nah, setelah pagi itu gue membaca notes dari Baim, gue langsung mengultimatum Baim tanpa tedeng-aling-aling, untuk segera membeli kipas angin baru. Otherwise, Baim harus mengipasi gue dengan kipas lipat biasa sampai gue bisa tertidur, karena nyaris 3 minggu ini gue nggak bisa tidur nyenyak πŸ˜›

Gue nggak punya prediksi apapun tentang Baim menepati ultimatum itu. Gue pikir, ah palingan nanti malam juga bakalan tidur sambil mengipasi diri sendiri lagi, atau parah-parahnya Baim harus ngeronda ngipasin gue. Jadi… betapa KAGETnya gue saat Jumat sore itu Baim pulang ke rumah, membawa kipas angin baru !!!

Gue nyaris nangis & langsung meluk Baim waktu dia masuk ke rumah membawa kantong plastik besar berisi kipas angin baru, Yippieeee…!! πŸ˜€

dsc07068
Si kipas-angin-mledug (R.I.P)
dsc07070
Morgan, sang suksesor...

Alhamdulillah, ada rejeki lebih untuk beli kipas angin baru πŸ˜‰ Terima kasih, Baim-ku !!! *Hugs*

Tapi sejak weekend kemarin hujan deras mulai mengguyur Penang, gue agak merasa kalau… telat juga nih beli kipas anginnya πŸ˜› Ah, better late than never… toh cuacanya masih sulit diduga pula. Sebentar-sebentar hujan deras, eh sejam kemudian panas terik menyengat.

Sabtunya, gue & Baim jalan ke Gurney Plaza πŸ˜€ Senangnya bisa kencan dengan suami tercinta, hahaa. Paling suka deh jalan-jalan keliling kota sama si Baim, naik bus diselingi jalan kaki (dengan catatan : cuacanya enak buat jalan-jalan)… Memberikan banyak kesempatan bagi kami untuk saling bercerita, menatap & tertawa… tanpa si Baim disibukkan oleh lalu lintas, kemacetan, kopling, setir & meteran dashboard πŸ˜› Pulangnya gue membawa Brida, The Great Gatsby & A Little Princess. LOVE the penguin-popular-classics… disini harganya muraaah, hehe. Asik juga niy kalo nambah2in koleksi buku πŸ˜‰

So, baca The Great Gatsby dulu ah… sambil ngaso dihembus sejuknya kipas angin baru…